Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meragukan kesungguhan para pengusaha untuk melakukan mogok produksi secara massal. KSPI menganggap rencana itu hanya sekedar gertak sambal.

"Omong kosong perusahaan akan hengkang? atau sekedar gertak sambal untuk mempertahankan outsourcing dan upah murah," kata Presiden KSPI Said Iqbal kepada detikFinance, Senin (5/11/2012).

Said mengatakan pernyataan pihak lintas asosiasi pengusaha menyatakan akan ada perusahaan hengkang dan mogok produksi, merupakan kebohongan dan menyesatkan.

"KSPI berpendapat ini adalah pernyataan asosiasi perusahaan yang bohong besar dan menyesatkan," katanya.

Ia tidak percaya bahwa pengusaha terutama investor asing akan hengkang dan mencabut investasi yang sudah mereka tanam di dalam negeri. Menurutnya ini adalah ulah para pengusaha yang 'nakal'. Said menuding Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melindungi para pengusaha 'nakal'.

"Jadi kami tidak percaya ada perusahaan yang mau hengkang. Ini kamuflase perusahaan nakal untuk menutupi pelanggaran hukum tersebut dan anehnya Apindo mem-backup perusahaan nakal tersebut. Kami percaya masih banyak perusahaan taat aturan yang tetap berinvestasi di Indonesia. Silahkan investasi tapi jangan eksploitasi buruh menjadi miskin terus," cetusnya.

Bagi kalangan pengusaha, rencana mogok produksi dan hengkangnya investasi ke luar negeri bukan isapan jempol belaka. Mereka mengaku sudah bulat untuk melakukan mogok produksi sebagai respons dari demo buruh yang sudah anarkis dan kepastian hukum yang tak jelas dari pemerintah.

Koordinator Forum Komunikasi Asosiasi Nasional (Forkan) Franky Sibarani mengatakan saat ini para pengusaha sedang melakukan konsolidasi terkait rencana tersebut. Pihaknya harus melakukan persiapan gerakan mogok tersebut.

"Sekarang dalam konsolidasi. Kita sudah bulat tapi kan perlu persiapan," kata Franky kepada detikFinance, Senin (5/11/2012)

Franky menuturkan pihaknya belum menentukan wilayah industri mana saja yang melakukan mogok produksi. Sampai saat ini, rencana mogok produksi belum sampai tahap nasional dan belum ada waktu yang ditetapkan.

[url]http://finance.detik..com/read/2012/11/05/134710/2081700/1036/buruh-anggap-ancaman-mogok-produksi-hanya-gertak-sambal-bohong-besar?f9911023[/url]

contoh ketua perserikatan buruh yang terlalu percaya diri.....ketua perserikatan buruh ini tetap kekeuh minta naik gaji UMR buruh beserta segala jenis bentuk tunjangan buruh sehingga THP (Take Home Pay) buruh menjadi 6 - 7 juta (untuk wilayah regional DKI Jakarta).
kaum buruh ini benar2 hilang akal sehat dan nalar sehat...yang ada di benak mereka bagaimana cara hidup enak dan kerja minimalist.
Marilah kita bandingkan dengan rekan - rekan kita yang nota bene sarjana (S1) bahkan S1 profesi (dokter umum). Marilah kita adakan survey kepada mereka itu seberapa besar gaji pokok ataupun take home pay mereka untuk masing - masing jenis lokasi kerja, tempat kerja dan job description yang mereka emban. persentase porsi dari grup pekerja dengan tingkat pendidikan S1 -xxxx dapat gaji pokok y dengan take home pay z....
Kemudian kita bandingkan dengan hasil survey tersebut dengan permintaan buruh tersebut...apakah logis atau tidak? kita bandingkan secara keseluruhan.

HAI BURUH, JANGAN PIKIRKAN UDEL KALIAN SAJA YANG BERDASARKAN ANARKIS SAJA.