- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pekerja Seks Nigeria Tekan untuk Dekriminalisasi
TS
cutezbaby
Pekerja Seks Nigeria Tekan untuk Dekriminalisasi
Pekerja seks Nigeria dan sekutu mereka mendesak untuk dekriminalisasi pekerja seks komersial. Sementara pejabat berbicara tentang inisiatif pendidikan dan pelatihan kerja, mereka diam untuk mengubah hukum pidana.
LAGOS, Nigeria (WOMENS) - Patricia Okana, di awal 30-an nya, adalah seorang pekerja seks komersial.
"Hal ini sama seperti setiap hal lain yang Anda lakukan," katanya. "Ada tantangan, tapi saya berterima kasih kepada Tuhan menempatkan makanan di meja saya."
Okana, seorang janda, mengatakan bahwa kemiskinan adalah katalis utama yang mendorong perempuan menjadi pekerja seks komersial, yang merupakan kejahatan yang dapat dihukum penjara di sini.
Hampir 65 persen dari Nigeria hidup di bawah garis kemiskinan internasional sebesar $ 1,25 per hari, menurut statistik terbaru UNICEF. Statistik resmi tentang jumlah pekerja seks di Nigeria tidak tersedia.
Setelah suaminya meninggal, Okana berjuang untuk menghidupi dirinya. Frustrasi, ia akhirnya mendengarkan nasihat seorang teman untuk mencoba pekerjaan seks.
"Segala sesuatu yang rasanya pahit pertama harus manis, dan segala sesuatu yang harus manis pertama harus pahit," katanya.
Awal tahun ini, 50 pekerja seks komersial berbaris mengelilingi Falomo, sebuah distrik populer di Lagos Pulau di barat daya Nigeria, menyerukan untuk menghormati hak-hak mereka.
Sebuah penyelenggara utama adalah Margaret Onah, direktur eksekutif International Safe Haven, sebuah kelompok advokasi Nigeria untuk anak perempuan dan perempuan dan pekerja seks komersial khususnya, dan koordinator Nigeria Pekerja Seks Aliansi Afrika, sebuah proyek regional untuk mengakhiri pelanggaran HAM terhadap pekerja seks.
Pawai ditandai Internasional Sex Worker Rights Day, dirayakan setiap tahun pada tanggal 3 Maret sejak tahun 2001.
"Ini adalah hal yang global," kata Onah. "Ini diresmikan di India, di mana sekitar 25.000 pekerja seks berkumpul untuk merayakan kerja seks Negara-negara lain telah melakukannya.."
LAGOS, Nigeria (WOMENS) - Patricia Okana, di awal 30-an nya, adalah seorang pekerja seks komersial.
"Hal ini sama seperti setiap hal lain yang Anda lakukan," katanya. "Ada tantangan, tapi saya berterima kasih kepada Tuhan menempatkan makanan di meja saya."
Okana, seorang janda, mengatakan bahwa kemiskinan adalah katalis utama yang mendorong perempuan menjadi pekerja seks komersial, yang merupakan kejahatan yang dapat dihukum penjara di sini.
Hampir 65 persen dari Nigeria hidup di bawah garis kemiskinan internasional sebesar $ 1,25 per hari, menurut statistik terbaru UNICEF. Statistik resmi tentang jumlah pekerja seks di Nigeria tidak tersedia.
Setelah suaminya meninggal, Okana berjuang untuk menghidupi dirinya. Frustrasi, ia akhirnya mendengarkan nasihat seorang teman untuk mencoba pekerjaan seks.
"Segala sesuatu yang rasanya pahit pertama harus manis, dan segala sesuatu yang harus manis pertama harus pahit," katanya.
Awal tahun ini, 50 pekerja seks komersial berbaris mengelilingi Falomo, sebuah distrik populer di Lagos Pulau di barat daya Nigeria, menyerukan untuk menghormati hak-hak mereka.
Sebuah penyelenggara utama adalah Margaret Onah, direktur eksekutif International Safe Haven, sebuah kelompok advokasi Nigeria untuk anak perempuan dan perempuan dan pekerja seks komersial khususnya, dan koordinator Nigeria Pekerja Seks Aliansi Afrika, sebuah proyek regional untuk mengakhiri pelanggaran HAM terhadap pekerja seks.
Pawai ditandai Internasional Sex Worker Rights Day, dirayakan setiap tahun pada tanggal 3 Maret sejak tahun 2001.
"Ini adalah hal yang global," kata Onah. "Ini diresmikan di India, di mana sekitar 25.000 pekerja seks berkumpul untuk merayakan kerja seks Negara-negara lain telah melakukannya.."
0
869
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan