Indonesia negeri kita tercinta ini tidak dipungkiri lagi memiliki kekayaan dan keanekaragaman flora dan fauna yang luar biasa. Banyak peneliti yang selalu penasaran ingin menjelajah, karena kerap ditemukan banyak spesies baru di alam Indonesia. Mereka juga sering menyebut alam Indonesia penuh misteri.
Berikut adalah 10 spesies flora & fauna baru yang ditemukan di Indonesia kurun tahun 2000-sekarang, cekidot :
Quote:
1. Striking Damselfish
Adalah salah satu dari 1.060 spesies baru yang ditemukan dekat Papua New Guinea antara tahun 1998 dan 2008, menurut sebuah laporan. Pulau tropis terbesar bumi terbagi antara Indonesia di barat dan Papua Nugini di timur.
2. Giant Bent-Toed Gecko
Sekitar 43 spesies reptilia baru ditemukan di papua selama sepuluh tahun periode laporan, termasuk ini Giant Bent-Toed Gecko , ditemukan tahun 2001 di Indonesia.
3. Fleshy-Flowered Orchid
Adalah salah satu dari delapan spesies anggrek baru yang ditemukan di wilayah dekat Papua Nugini selama survei dalam satu dekade.
4. Kadal biru kehijauan
Ditemukan di pulau Batanta, dari Semenanjung Papua, pada tahun 2001. Sekitar 3,3 meter (meter) panjangnya, "spesies ini salah satu penemuan paling spektakuler reptil," menurut WWF.
5. Ikan Pelangi
Papua memiliki beberapa ikan air tawar paling indah ditemukan di mana saja, termasuk ikan pelangi kecil dan berseri berwarna, menurut WWF.
6. Kuskus Bermata Biru
Blue-Eyed Spotted Cuscus adalah possum kecil yang ditemukan pada tahun 2004 di Papua.
7. Snub-Fin Dolphin
Para ilmuwan membuat penemuan yang tak terduga di selatan perairan papua pada tahun 2005: spesies baru lumba-lumba yang disebut Snub-Fin Dolphin.
8. Wattled Smoky Honeyeater
Ditemukan pada tahun 2005 selama ekspedisi Conservation International menjelajah Pegunungan Foja Propinsi Papua di Indonesia.
9. "Magnificent" Orchid
"Magnificent" Orchid Dendrobium limpidum secara resmi ditemukan pada tahun 2003 di Papua.
10. Leptobrachium ingeri
Ditemukan di sekitar Pulau Belitong pada 2012. "Kata 'ingeri' pada L. ingeri merupakan nama yang di dedikasikan untuk Prof. Dr. Robert F. Inger dari Field Museum Chicago.
dari berbagai sumber