- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
DARI INVENTOR MUDA INDONESIA UNTUK DUNIA [kreatifitas anak bangsa]


TS
Rizky.Stressick
DARI INVENTOR MUDA INDONESIA UNTUK DUNIA [kreatifitas anak bangsa]
Quote:
DARI INVENTOR MUDA INDONESIA UNTUK DUNIA
![DARI INVENTOR MUDA INDONESIA UNTUK DUNIA [kreatifitas anak bangsa]](https://dl.kaskus.id/images1.kickandy.com/image/inventor_muda.gif)
Quote:
Jangan percaya kalau masih ada yang mengatakan, anak muda sekarang itu hanya bisa tawuran. Kick Andy memiliki bukti bahwa anak muda di negeri ini, memiliki banyak aktivitas yang positif dan berguna. Bahkan karya mereka sudah mengharumkan nama bangsa di level dunia.
Sebut saja karya pasangan anak SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy), Jawa Timur, Nando Novia dan Nurul Inayah yang cukup spektakuler. Mereka sudah berhasil membuktikan bahwa air seni manusia bisa menjadi energi penggerak mobil.
Ya, melalui karya yang diberi nama "PhotoElectroSystem" ini, Nando dan Inayah memadukan air seni dengan tenaga matahari untuk bisa menghasilkan energy listrik. Adapun prinsip kerjanya, listrik bertenaga surya yang ditampung melalui solar panel disimpan dalam baterai dan dimanfaatkan untuk menggerakkan motor sebanyak 75%, dan sisanya digunakan dalam proses elektrolisis , pemecahan unsur-unsur yang ada di dalam urine sendiri, yaitu nitrogen dan hidrogen. Dari penemuannya, mereka mampu meraih medali emas di ajang kompetisi International Young Inventors Project Olympiad (IYIPO) ke-6 di Georgia 2012.
Semua ide penelitian dmulai ketika Nando dan Inayah melihat kondisi lingkungan dekat sekolah mereka yang selalu menebar bau pesing. “Dari situ kami mulai berpikir dan kemudian meneliti, ada apa sih di dalam urine manusia itu,” kata Nando saat tampil di Kick Andy.
Kondisi lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, bagi sebagian orang bisa menjadi sebuah pemicu ide kreatif, setidaknya ini berlaku bagi anak-anak remaja yang tampil di Kick Andy episode kali ini. Selain Nando dan Inayah, ada Safira Dwi Tyas Putri, Siswi kelas XI, Sampoerna Academy Bogor, yang tergerak untuk membuat sebuah temuan guna mengatasi masalah aliran listrik yang sering terjadi padam di kampungnya.
Sejak kecil, Putri tinggal bersama keluarganya di Aikmel, Lombok Timur. Di daerahnya tersebut sering terjadi listrik mati. “Kondisi ini membuat saya, sebagai Remaja yang tidak bisa berpisah dari hape menjadi resah dan gelisah,” Ujar Putri.
Dengan keresahan itu Putri mencoba untuk memecahkan masalah dan mencari sumber energi alternatif. Kemudian muncullah ide untuk membuat ‘Battery Charger Shoes’. Mengapa memanfaatkan sepatu? Menurut Putri, di jaman sekarang ini, hampir semua orang memiliki dan menggunakan sepatu. Semua orang yang normal pasti juga akan berjalan setiap harinya. Dengan menggunakan konsep perubahan energi gerak menjadi energi listrik, Putri mencoba mengubah energi gerak yang dihasilkan ketika seseorang berjalan menjadi energi listrik dengan menggunakan dinamo.
Tahun 2010 lalu, Putri mendapat medali emas dan pengahargaan khusus dalam Asian Youth Inventor of Energy Exhibition (AYEE) di Taiwan dengan karyanya “Battery Charger Shoes”. Sebelumnya Putri telah lebih dulu meraih juara favorit dalam kompetisi National Youth Inventor Award (NYIA) 2009 yang diadakan LIPI untuk karya yang sama.
Sementara itu, Devika, 17 tahun, mengaku sering merasa miris dengan kerepotan para ibu pasca melahirkan. Siswi yang sekarang duduk di bangku kelas XI SMAN 6 Yogyakarta ini kemudian membuat karya berupa bra yang khusus untuk menampung air susu ibu (ASI) yang biasanya sering menetes dengan sendirinya pada perempuan yang tengah dalam masa menyusui. Ia juga memastikan susu yang menetes dan ditampung tersebut tetap terjaga kualitasnya.
Pada bra, dipasang dua cup berbahan silikon yang dihubungkan dengan selang plastik yang menjulur ke bawah dan bermuara pada sebuah kantong plastik yang diletakkan tepat pada posisi perut sang ibu. Kantong plastik itu diikatkan ke perut ibu menggunakan semacam tali plastik. Air susu yang menetes lalu disalurkan lewat selang ke plastik wadah penampung yang terpasang di perut. Devika menyelimuti kantong plastik penampung susu dengan aluminium foil. Tujuannya agar suhu susu dalam kantong tetap sama dengan suhu susu di dalam payudara ibu. "Kalau suhu ASI sama seperti aslinya akan tetap steril," ujar gadis yang menyabet juara 1 dalam National Young Inventor Awards (NYIA) 2012 ini.
Kondisi yang menimpa banyak perempuan juga menggerakan seorang remaja asal Bogor, Jawa Barat, Hibar Syahrul Gafur, untuk membuat sebuah temuan yang bermanfaat, uatamanya untuk menghadapi masalah keamanan, yakni “ sepatu anti kekerasan seksual ”.
Mengapa Hibar membuat sepatu anti kekerasan seksual? Darimana ide tersebut muncul? Hibar mengaku penemuannya itu ia didapat dari hobinya yang suka menonton TV dan melihat tayangan berita tentang maraknya kekerasan seksual dan pemerkosaan yang terjadi di tempat umum dan sepi, misalnya di angkot yang beberapa waktu lalu banyak diberitakan oleh media. Kondisi ini lah yang memicu Hibar untuk melakukan aksi nyata dengan membuat sebuah penemuan yang kelak akan berguna.
Hibar memodifikasi sepasang sepatu wedges. Sol sepatu yang berwarna putih pada sepatu ia bongkar dan ia ganti dengan rangkaian listrik di dalamnya. Di bagian bawah sepatu dilengkapi dengan sistem listrik yang diambil dari alat pembunuh nyamuk, yaitu raket listrik nyamuk untuk memberi efek kejut pada pelaku yang hendak melakukan tindakan kekerasan seksual. “Tegangan listrik yang dihasilkan dari alat yang terpasang dalam sepatu ini mencapai 2000 Volt, itu sudah cukup untuk memberi efek kejut sengatan listrik pada sasaranya.” kata Hibar yang menjadi finalis di ajang National Young Inventor Award tahun ini.
Lima anak yang disebutkan diatas tadi, akan terangkai dalam episode kali ini. Sebuah episode yang akan membuat kita percaya, bahwa masih banyak anak-anak muda yang membangun harapan di negeri tercinta ini.
Sebut saja karya pasangan anak SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy), Jawa Timur, Nando Novia dan Nurul Inayah yang cukup spektakuler. Mereka sudah berhasil membuktikan bahwa air seni manusia bisa menjadi energi penggerak mobil.
Ya, melalui karya yang diberi nama "PhotoElectroSystem" ini, Nando dan Inayah memadukan air seni dengan tenaga matahari untuk bisa menghasilkan energy listrik. Adapun prinsip kerjanya, listrik bertenaga surya yang ditampung melalui solar panel disimpan dalam baterai dan dimanfaatkan untuk menggerakkan motor sebanyak 75%, dan sisanya digunakan dalam proses elektrolisis , pemecahan unsur-unsur yang ada di dalam urine sendiri, yaitu nitrogen dan hidrogen. Dari penemuannya, mereka mampu meraih medali emas di ajang kompetisi International Young Inventors Project Olympiad (IYIPO) ke-6 di Georgia 2012.
Semua ide penelitian dmulai ketika Nando dan Inayah melihat kondisi lingkungan dekat sekolah mereka yang selalu menebar bau pesing. “Dari situ kami mulai berpikir dan kemudian meneliti, ada apa sih di dalam urine manusia itu,” kata Nando saat tampil di Kick Andy.
Kondisi lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, bagi sebagian orang bisa menjadi sebuah pemicu ide kreatif, setidaknya ini berlaku bagi anak-anak remaja yang tampil di Kick Andy episode kali ini. Selain Nando dan Inayah, ada Safira Dwi Tyas Putri, Siswi kelas XI, Sampoerna Academy Bogor, yang tergerak untuk membuat sebuah temuan guna mengatasi masalah aliran listrik yang sering terjadi padam di kampungnya.
Sejak kecil, Putri tinggal bersama keluarganya di Aikmel, Lombok Timur. Di daerahnya tersebut sering terjadi listrik mati. “Kondisi ini membuat saya, sebagai Remaja yang tidak bisa berpisah dari hape menjadi resah dan gelisah,” Ujar Putri.
Dengan keresahan itu Putri mencoba untuk memecahkan masalah dan mencari sumber energi alternatif. Kemudian muncullah ide untuk membuat ‘Battery Charger Shoes’. Mengapa memanfaatkan sepatu? Menurut Putri, di jaman sekarang ini, hampir semua orang memiliki dan menggunakan sepatu. Semua orang yang normal pasti juga akan berjalan setiap harinya. Dengan menggunakan konsep perubahan energi gerak menjadi energi listrik, Putri mencoba mengubah energi gerak yang dihasilkan ketika seseorang berjalan menjadi energi listrik dengan menggunakan dinamo.
Tahun 2010 lalu, Putri mendapat medali emas dan pengahargaan khusus dalam Asian Youth Inventor of Energy Exhibition (AYEE) di Taiwan dengan karyanya “Battery Charger Shoes”. Sebelumnya Putri telah lebih dulu meraih juara favorit dalam kompetisi National Youth Inventor Award (NYIA) 2009 yang diadakan LIPI untuk karya yang sama.
Sementara itu, Devika, 17 tahun, mengaku sering merasa miris dengan kerepotan para ibu pasca melahirkan. Siswi yang sekarang duduk di bangku kelas XI SMAN 6 Yogyakarta ini kemudian membuat karya berupa bra yang khusus untuk menampung air susu ibu (ASI) yang biasanya sering menetes dengan sendirinya pada perempuan yang tengah dalam masa menyusui. Ia juga memastikan susu yang menetes dan ditampung tersebut tetap terjaga kualitasnya.
Pada bra, dipasang dua cup berbahan silikon yang dihubungkan dengan selang plastik yang menjulur ke bawah dan bermuara pada sebuah kantong plastik yang diletakkan tepat pada posisi perut sang ibu. Kantong plastik itu diikatkan ke perut ibu menggunakan semacam tali plastik. Air susu yang menetes lalu disalurkan lewat selang ke plastik wadah penampung yang terpasang di perut. Devika menyelimuti kantong plastik penampung susu dengan aluminium foil. Tujuannya agar suhu susu dalam kantong tetap sama dengan suhu susu di dalam payudara ibu. "Kalau suhu ASI sama seperti aslinya akan tetap steril," ujar gadis yang menyabet juara 1 dalam National Young Inventor Awards (NYIA) 2012 ini.
Kondisi yang menimpa banyak perempuan juga menggerakan seorang remaja asal Bogor, Jawa Barat, Hibar Syahrul Gafur, untuk membuat sebuah temuan yang bermanfaat, uatamanya untuk menghadapi masalah keamanan, yakni “ sepatu anti kekerasan seksual ”.
Mengapa Hibar membuat sepatu anti kekerasan seksual? Darimana ide tersebut muncul? Hibar mengaku penemuannya itu ia didapat dari hobinya yang suka menonton TV dan melihat tayangan berita tentang maraknya kekerasan seksual dan pemerkosaan yang terjadi di tempat umum dan sepi, misalnya di angkot yang beberapa waktu lalu banyak diberitakan oleh media. Kondisi ini lah yang memicu Hibar untuk melakukan aksi nyata dengan membuat sebuah penemuan yang kelak akan berguna.
Hibar memodifikasi sepasang sepatu wedges. Sol sepatu yang berwarna putih pada sepatu ia bongkar dan ia ganti dengan rangkaian listrik di dalamnya. Di bagian bawah sepatu dilengkapi dengan sistem listrik yang diambil dari alat pembunuh nyamuk, yaitu raket listrik nyamuk untuk memberi efek kejut pada pelaku yang hendak melakukan tindakan kekerasan seksual. “Tegangan listrik yang dihasilkan dari alat yang terpasang dalam sepatu ini mencapai 2000 Volt, itu sudah cukup untuk memberi efek kejut sengatan listrik pada sasaranya.” kata Hibar yang menjadi finalis di ajang National Young Inventor Award tahun ini.
Lima anak yang disebutkan diatas tadi, akan terangkai dalam episode kali ini. Sebuah episode yang akan membuat kita percaya, bahwa masih banyak anak-anak muda yang membangun harapan di negeri tercinta ini.
SUMBER
maaf kalo

jangan lupa komen ya gan


terimakasih udah mau mampir di trit ane

0
1.9K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan