Dua orang anak laki-laki dari pejabat tingkat tinggi Partai Komunis China (CCP) yang disiksa karena mereka berlatih meditasi Falun Gong sekarang meminta pejabat-pejabat bersalah membuat pernyataan. Sekurang-kurangnya seorang pejabat telah merespon, penerbitan sepucuk surat meminta pengampunan di The Epoch Times edisi Mandarin. Nama-nama kedua praktisi-praktisi Falun Gong dan pejabat yang menanggapi, telah dirahasiakan untuk memastikan keselamatannya.

Dua bersaudara ditangkap di China beberapa tahun yang lalu, dan keduanya dikirim kamp-kamp pendidikan ulang karena kepercayaan mereka. Salah satu diinterogasi terus-menerus selama15 hari siang dan malam, selama itu dia hilang kesadaran paling tidak empat kali. Walaupun ditekan, dia tidak pernah menandatangani sebuah dokumen meninggalkan latihan Falun Gong.

Keduanya meminta jumlah uang konpensasi yang besar atas perlakuan kasar mereka dan meminta satu permintaan maaf terbuka dari petugas-petugas dari kantor 610 setempat, organ Partai dibentuk untuk memberantas latihan Falun Gong. Kisah ini disampaikan oleh Minghui.org, situs Falun Gong yang bertindak sebagai lembaga klarifikasi fakta untuk laporan-laporan langsung dari China.

Bukti Korupsi

Dua bersaudara memperingatkan kantor 610 setempat, pejabat tingkat tinggi departemen kepolisian, dan sekretaris lokal PKC jika mereka tidak dibayar ganti rugi atas perlakuan buruk mereka, dua bersaudara akan menerbitkan bukti Internet menunjukkan korupsi petugas-petugas setempat. Mereka juga akan memberikan bukti kepada pemimpin-pemimpin PKC pusat dan Central Commission for Discipline Inspection agar pejabat-pejabat bersangkutan ditahan dan diselidiki.

Kakaknya berkata telah memperoleh informasi tentang pejabat-pejabat ini dari lingkungan kawan-kawannya, yang juga anak-anak pemimpin-pemimpin PKC pusat. Mereka menarik benang dari berbagai cabang PKC untuk melacak pejabat-pejabat yang ikut penganiayaan dua bersaudara laki-laki itu. Mereka waktu itu menggunakan perlengkapan kamera interlokal dan mengikuti pejabat-pejabat mengumpulkan bukti menunjukkan korupsi.

Dua bersaudara juga menuntut bahwa kantor 610 dan Political and Legislative Affairs Committee lokal menyerahkan video-video penyelidikan-penyelidikan mereka. Polisi diwajibkan oleh Procuratorate mencatat penyelidikan-penyelidikan.

Menurut Minghui, polisi setempat memberitahu praktisi Falun Gong setempat bahwa kantor 610, departemen kepolisian, dan Political and Legislative Affairs Committees relevan (Political and Legislative Affairs Committee mengendalikan hampir semua aspek penegakan hukum di China; ada komite-komite pada , kotapraja, dan peringkat-peringkat lokal) semuanya ketakutan.

Jika mereka memberikan rekaman-rekaman penyelidikan, mereka mungkin mengakui mendapatkan pengakuan dengan siksaan. Jika mereka tidak memberikan rekaman-rekaman,maka penanganan kasusnya dianggap ilegal. Jika penyelidikan ilegal, maka orang yang ditahan tidak bersalah.

Rezim China mulai penganiayaannya terhadap praktisi-praktisi Falun Gong pada1999 setelah Jiang Zemin ketakutan atas penyebaran luas ajaran dan latihan moral tradisional ini yang mungkin mengancam kendali Partai Komunis China. Falun Gong adalah suatu bentuk qigong, satu jenis senam populer di China, menyebar dengan cepat disebabkan oleh latihan tanpa biaya, manfaat-manfaat kesehatannya, dan ajaran-ajarannya berdasarkan Sejati-Baik-Sabar. Sekarangini di China, praktisi-praktisi Falun Gong terus ditangkap, disiksa, dan dibunuh karena keyakinan mereka.

Menurut Minghui, pejabat kantor 610 setempat mencoba berbicara dengan dua bersaudara ini, tetapi dua bersaudara masih tetap teguh atas tuntutan mereka.

Permintaan Maaf

Sesudah itu, surat permintaan maaf telah muncul, dikirim oleh pejabat Political and Legislative Affairs Committee setempat yang ikut melakukan penyiksaan. Pejabat meminta seorang kerabat menulis sepucuk surat atas namanya, meminta pengampunan.
Kerabatnya bisa membuktikan kepada The Epoch Times kebenaran surat itu, meminta surat itu agar diterbitkan. Dalam surat tercantum nama dan tempat pejabat bersangkutan.

Pejabat mengekspresikan penyesalan dan keadaan ketakberdayaan. “PKC keterlaluan, jika saya tidak mendengarkan atasan, kemudian saya akan kehilangan pekerjaan saya; jika saya mendengarkan orang atasan, tampak seperti saya akan berakhir di penjara, dan saya tidak dapat melibatkan atasan saya, dan mereka bahkan mungkinakan membunuh saya,” katanya dalam surat.

“Setelah memasuki pusat penahanan atau penjara, tak seorang pun akan tahu bagaimana saya meninggal, dalam kegelapan, dan sementara orang-orang luar tidak tahu, bagaimana bisa kita orang-orang dalam tidak tahu? Bagaimana kita hidup? Hanya pemimpin-pemimpin lebih tinggi adalah manusia dan adalah kita bukan orang? Keberhasilan semua milik mereka, kesalahan-kesalahan semua milik kami?” kata suatnya lebih lanjut.

“Sekarang saya paham mengapa Wang Lijun pergi ke Konsulat Amerika,” pejabat itu menyatakan . “Mengapa dia memberikan bukti untuk pihak asing? Mengapa dia menenggelamkan perahu? Tidak Berdaya: itu OKE kehilangan kedudukannya, tetapi dia tidak ingin mati.”

Pada saat kejadian dengan dua bersaudara laki-laki itu, Jia Qinglin, pemimpin senior PKC, bagian Komite Tetap Politburo, datang untuk menyelidiki, dimana surat itu telah membuat gentar pejabat-pejabat pada semua tingkatan.

“Mereka semua berpikir kejadian telah menjadi besar, dan jika Jia Qinglin bisa datang, berarti semua anggota-anggota Komite Tetap Politburo lain juga harus tahu.” Akhiran surat itu menyatakan, semua pejabat setempat saling menyalahkan satu sama lain, yang membuat Jia Qinglin marah.

Ini bukan pertama kali Jia telah dikirim untuk menyelidiki kasus Falun Gong. Beberapa bulan yang lalu dia mengembara ke kota kediamannya di Provinsi Hebei “melakukan penelitian,” menurut satu laporan media pemerintah pada Juli.

Orang dalam terbiasa dengan alasan-alasan di belakang kunjungan Jia memberitahu The Epoch Times bahwa Jia telah dengan diam-diam menyelidikii 300 orang desa yang telah menandatangani petisi menuntut pelepasan Wang Xiaodong, yang telah ditahan karena berlatih Falun Gong.

Petisi menjadi dikenal sebagai “Kasus Keberanian 300 orang.” Ia diedarkan di dalam Politburo dan menggelisahkan kepemimpinan Partai, menurut sumber.

Dalam surat itu, pejabat mendesak satu upaya orang desa bagi polisi untuk mengirim bukti penganiayaan terhadap Falun Gong untuk kerabat-kerabat di luar negeri. “Jika tidak demikian kita cari kambing hitam, tetapi semakin banyak pejabat-pejabat terlibat, lebih aman untuk semua orang. Jika kejadiannya menjadi besar, kemudian PKC tidak bisa memecahkan menggunakan cara politik… mereka tak akan dengan cepat memberikan hukuman bera tkepada banyak orang,” kata surat itu.

“Silakan berpikir dengan hati-hati, ketika seseorang baru akan mati, mereka akan berbicara banyak kebaikan, kerabat saya [pejabat] benar-benar berasa seperti hidup lebih buruk daripada sekarat sekarang ini,” ujar surat itu.

Surat itu mengekspresikan penyesalan dimana pejabat menganiaya dua saudara laki-laki itu, dan mengungkapkan ketakutannya akan dihukum atas kejahatan-kejahatannya.

“Sejak Jiang Zemin mulai menganiaya Falun Gong, mayoritas orang dekat, dan anak-anak pemimpin-pemimpin tingkat tinggi secara pribadi menyatakan ketidak setujuan mereka… lebih dari 10 tahun, Hu Jintao, Wen Jiabao, Xi Jinping, dan Li Keqiang telah menjabat. Mengevaluasi ulang perlakuan terhadap Falun Gong adalah cara yang terbaik memperoleh dukungan publik,” pernyataan surat itu.

Surat itu juga menyebutkan pemanenan organ hidup praktisi-praktisi Falun Gong telah memperoleh perhatian seluruh dunia, yang mencemaskan pemimpin-pemimpin PKC.

“Yang lain mungkin tidak percaya, tetapi kami percaya.Kita orang-orang dalam tahu betapa kejam dan kejinya PKC. PKC akan melakukan apa saja,” menyatakan surat itu.

Surat itu menekankan pentingnya hukuman pengambilan organ, “Jika pengambilan organ hidup dari praktisi-praktisi Falun Gong secara terbuka disingkap, maka berakhirlah PKC. (EpochTimes/man)

Sumber