- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gerbong Kereta Produksi INKA Dilirik Luar Negeri


TS
japek
Gerbong Kereta Produksi INKA Dilirik Luar Negeri
Quote:
Sejumlah negara di dunia perlahan melirik kereta api buatan Indonesia. Bahkan, negara-negara di luar negeri (LN) di Asia Barat dan sebagian pecahan Uni Soviet mulai menjalin kontrak kerja untuk pembuatan kereta api dan lokomotif.
“Ada memang (kontrak kerja, red), tapi kepastiannya masih ditindaklanjuti,” kata Fathur Rosyid, Humas PT Industri Kereta Api (INKA) Persero, Madiun Jatim dikonfirmasi saat mendampingi tim pengiriman 20 unit kereta api PT INKA pesanan Singapura di Dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (3/11) pagi tadi.
Fathur, sapaan kesehariannya mengungkapkan, sebenarnya PT INKA telah dilirik negara lain di Asia dan Australia. Sebelum Malaysia dan Singapura, kata Fathur, negeri gajah putih Thailand dan Australia pernah memesan kepada PT INKA jenis KA barang. “Kalau Bangladesh dan Malaysia memesan kereta api penumpang. Tapi, kalau Singapura ini pesan kereta subway untuk angkutan jaring telekomunikasi,” ungkap Fathur.
Menurutnya, aktivitas ekspor KA ke sejumlah negara itu menjadikan perusahaan ‘pelat merah’tersebut dilirik sejumlah negara peminat. Dikabarkan, PT INKA sudah menjalin kerjasama kontrak pembuatan KA dengan salah satu negara di Kawasan Asia.
“Saya belum bisa sebut namanya dan kapan kontrak kerjanya. Karena, sekarang kami konsentrasi menyelesaikan pengiriman ke Singapura. Apakah itu tahun depan atau kapan, saya belum dapat kabar dari manajemen,” kelitnya.
Seperti diketahui, PT INKA sejak Jumat (2/11) sudah menyandarkan 5 unit KA pesanan Singapura di Dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sesuai jadwal, kelima KA jenis subway itu diberangkatkan dengan menumpang KMV Asia Glory sekitar pukul 06.00, Sabtu (3/11) hari ini.
“Hari ini, lima unit dikirim. Sebelumnya, 10 unit sudah dikirim dilokasi yang sama. Paling lama akhir tahun ini, lima KA selanjutnya menyusul kami kirimkan ke negara pemesan. Karena, yang lima masih dalam proses produksi dan bulan ini selesai,” katanya.
Pada bulan Juli silam PT INKA dikabarkan sejumlah negara yang sudah mengikat kontrak kerja dengan negara Asia Barat dan pecahan Uni Soviet. Tetapi hingga kemarin petang, Rosyid belum bisa memastikan kontrak kerja dengan negara Asia Barat maupun pecahan Uni Soviet.
Pada 2012 ini, PT INKA telah mendapat pesanan 16 unit KA penumpang pesanan pemerintah Diraja Malaysia dan 20 unit gerbong KA barang pesanan Singapura. Rinciannya, dari 16 unit KA yang dipesan Malaysia tersebut, delapan diantaranya sudah dikirim. Sedangkan, 20 unit gerbong pesanan Singapura, sepuluh sudah dikirim dan ditarget akhir 2012 pengiriman tuntas.
Untuk nilai kontrak masing-masing pesanan dua negara tersebut antara lain, 16 unit KA pesanan Malaysia bernilai kontrak 4,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 45,6 miliar. Sedangkan, Singapura menyetujui kesepakatan nilai kontrak dengan PT INKA untuk 20 gerbong KA barang sebesar 1,69 juta dollar AS.
PT INKA, tahun ini menarget nilai penjualan mencapai Rp 700 miliar. Data tersebut mengungkap, mayoritas pesanan masih dari dalam negeri sekitar 70%-80% berupa KA maupun non KA. Pesanan dari pasar dalam negeri masih didominasi pesanan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan sekitar 20%-30% adalah pesanan dari luar negeri. “Antara lain yang sudah dipesan Malaysia dan Singapura itu,” tutur Direktur Administrasi dan Keuangan PT INKA, Bambang Soendjaswono terpisah.
“Ada memang (kontrak kerja, red), tapi kepastiannya masih ditindaklanjuti,” kata Fathur Rosyid, Humas PT Industri Kereta Api (INKA) Persero, Madiun Jatim dikonfirmasi saat mendampingi tim pengiriman 20 unit kereta api PT INKA pesanan Singapura di Dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (3/11) pagi tadi.
Fathur, sapaan kesehariannya mengungkapkan, sebenarnya PT INKA telah dilirik negara lain di Asia dan Australia. Sebelum Malaysia dan Singapura, kata Fathur, negeri gajah putih Thailand dan Australia pernah memesan kepada PT INKA jenis KA barang. “Kalau Bangladesh dan Malaysia memesan kereta api penumpang. Tapi, kalau Singapura ini pesan kereta subway untuk angkutan jaring telekomunikasi,” ungkap Fathur.
Menurutnya, aktivitas ekspor KA ke sejumlah negara itu menjadikan perusahaan ‘pelat merah’tersebut dilirik sejumlah negara peminat. Dikabarkan, PT INKA sudah menjalin kerjasama kontrak pembuatan KA dengan salah satu negara di Kawasan Asia.
“Saya belum bisa sebut namanya dan kapan kontrak kerjanya. Karena, sekarang kami konsentrasi menyelesaikan pengiriman ke Singapura. Apakah itu tahun depan atau kapan, saya belum dapat kabar dari manajemen,” kelitnya.
Seperti diketahui, PT INKA sejak Jumat (2/11) sudah menyandarkan 5 unit KA pesanan Singapura di Dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sesuai jadwal, kelima KA jenis subway itu diberangkatkan dengan menumpang KMV Asia Glory sekitar pukul 06.00, Sabtu (3/11) hari ini.
“Hari ini, lima unit dikirim. Sebelumnya, 10 unit sudah dikirim dilokasi yang sama. Paling lama akhir tahun ini, lima KA selanjutnya menyusul kami kirimkan ke negara pemesan. Karena, yang lima masih dalam proses produksi dan bulan ini selesai,” katanya.
Pada bulan Juli silam PT INKA dikabarkan sejumlah negara yang sudah mengikat kontrak kerja dengan negara Asia Barat dan pecahan Uni Soviet. Tetapi hingga kemarin petang, Rosyid belum bisa memastikan kontrak kerja dengan negara Asia Barat maupun pecahan Uni Soviet.
Pada 2012 ini, PT INKA telah mendapat pesanan 16 unit KA penumpang pesanan pemerintah Diraja Malaysia dan 20 unit gerbong KA barang pesanan Singapura. Rinciannya, dari 16 unit KA yang dipesan Malaysia tersebut, delapan diantaranya sudah dikirim. Sedangkan, 20 unit gerbong pesanan Singapura, sepuluh sudah dikirim dan ditarget akhir 2012 pengiriman tuntas.
Untuk nilai kontrak masing-masing pesanan dua negara tersebut antara lain, 16 unit KA pesanan Malaysia bernilai kontrak 4,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 45,6 miliar. Sedangkan, Singapura menyetujui kesepakatan nilai kontrak dengan PT INKA untuk 20 gerbong KA barang sebesar 1,69 juta dollar AS.
PT INKA, tahun ini menarget nilai penjualan mencapai Rp 700 miliar. Data tersebut mengungkap, mayoritas pesanan masih dari dalam negeri sekitar 70%-80% berupa KA maupun non KA. Pesanan dari pasar dalam negeri masih didominasi pesanan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan sekitar 20%-30% adalah pesanan dari luar negeri. “Antara lain yang sudah dipesan Malaysia dan Singapura itu,” tutur Direktur Administrasi dan Keuangan PT INKA, Bambang Soendjaswono terpisah.
Surabaya Post
Walau statusnya masih rugi dan banyak utang tapi masih ada hal positif di INKA......
0
6.3K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan