- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jalan Menuju Keindahan dan Kebahagiaan


TS
fishing
Jalan Menuju Keindahan dan Kebahagiaan
Menuju Keindahan dan Kebahagiaan, Stop Comparing!


Quote:
Original Posted By Menuju Keindahan dan KebahagiaanIni bercerita tentang tokoh asal Timur Tengah, Nasruddin. Suatu hari, Nasruddin mencari sesuatu di halaman rumahnya yang penuh dengan pasir. Ternyata dia mencari jarum. Tetangganya yang merasa kasihan, ikut membantunya mencari jarum tersebut. Tetapi selama sejam mereka mencari jarum itu tak ketemu juga.
Tetangganya bertanya, “Jarumnya jatuh dimana?”
“Jarumnya jatuh di dalam,” jawab Nasruddin.
“Kalau jarumnya jatuh di dalam, kenapa mencarinya diluar?” Tanya tetangganya.
Dengan ekspresi tanpa dosa, Nasruddin menjawab, “Karena di dalam gelap, di luar terang.”
Begitulah, perjalanan kita mencari kebahagiaan dan keindahan. Sering kali kita mencarinya di luar dan tidak mendapat apa-apa. Sedangkan daerah tergelap dalam mencari kebahagiaan dan keindahan sebenarnya adalah daerah-daerah di dalam diri. Justru letak ‘sumur kebahagiaan’ yang tak pernah kering berada di dalam. Tak perlu juga mencarinya jauh-jauh, karena ‘sumur kebahagiaan’ itu berada di dalam semua orang.
Sayangnya karena faktor peradaban, keserakahan, dan factor lainnya, banyak orang mencari sumur itu di luar. Ada orang yang mencari bentuk kebahagiaannya dalam kehalusan kulit, jabatan, baju mahal, mobil bagus atau rumah indah. Tetapi kenyataannya, setiap pencarian di luar tersebut akan berujung pada bukan apa-apa. Karena semua itu, tidak akan berlangsung lama. Kulit, misalhnya, akan keriput karena termakan usia, mobil mewah akan berganti dengan model terbaru, jabatan juga akan hilang karena pensiun.
“Setiap perjalanan mencari kebahagiaan dan keindahan di luar, akan selalu berujung pada bukan apa-apa, leads you nowhere. Setiap kekecewaan hidup yang jauh keindahan dan kebahagiaan, berawal dari mencarinya diluar.”
Tetangganya bertanya, “Jarumnya jatuh dimana?”
“Jarumnya jatuh di dalam,” jawab Nasruddin.
“Kalau jarumnya jatuh di dalam, kenapa mencarinya diluar?” Tanya tetangganya.
Dengan ekspresi tanpa dosa, Nasruddin menjawab, “Karena di dalam gelap, di luar terang.”
Begitulah, perjalanan kita mencari kebahagiaan dan keindahan. Sering kali kita mencarinya di luar dan tidak mendapat apa-apa. Sedangkan daerah tergelap dalam mencari kebahagiaan dan keindahan sebenarnya adalah daerah-daerah di dalam diri. Justru letak ‘sumur kebahagiaan’ yang tak pernah kering berada di dalam. Tak perlu juga mencarinya jauh-jauh, karena ‘sumur kebahagiaan’ itu berada di dalam semua orang.
Sayangnya karena faktor peradaban, keserakahan, dan factor lainnya, banyak orang mencari sumur itu di luar. Ada orang yang mencari bentuk kebahagiaannya dalam kehalusan kulit, jabatan, baju mahal, mobil bagus atau rumah indah. Tetapi kenyataannya, setiap pencarian di luar tersebut akan berujung pada bukan apa-apa. Karena semua itu, tidak akan berlangsung lama. Kulit, misalhnya, akan keriput karena termakan usia, mobil mewah akan berganti dengan model terbaru, jabatan juga akan hilang karena pensiun.
“Setiap perjalanan mencari kebahagiaan dan keindahan di luar, akan selalu berujung pada bukan apa-apa, leads you nowhere. Setiap kekecewaan hidup yang jauh keindahan dan kebahagiaan, berawal dari mencarinya diluar.”
Quote:
Original Posted By 5 Pintu
Pintu pertama adalah stop comparing, start flowing.
“Stop membanding dengan yang lain. Seorang ayah atau ibu belajar untuk tidak membandingkan anak dengan yang lain. Karena setiap pembandingan akan membuat anak-anak mencari kebahagiaan di luar.”
Setiap penderitaan hidup manusia, setiap bentuk ketidak indahan, dimulai dari membandingkan. Contoh Michael Jackson, sebagai orang yang sering kali membandingkan dirinya dengan orang lain.
“Uangnya banyak, mampu mengongkosi hobinya untuk operasi plastik. Sehingga orang yang hidup dari satu perbandingan ke perbandingan lain, maka hidupnya kurang lebih sama dengan seorang Michael Jackson. Leads you nowhere.”
Karena itu, mari kita menuju ke sebuah titik, mengalir (flowing) menuju ke kehidupan yang paling indah di dunia, yaitu menjadi diri sendiri. Apa yang disebut flowing ini sesungguhnya sederhana saja. Kita akan menemukan yang terbaik dari diri kita, ketika kita mulai belajar menerimanya. Sehingga kepercayaan diri juga dapat muncul. Kepercayaan diri ini berkaitan dengan keyakinan-keyakinan yang kita bangun dari dalam. “Tidak ada kehidupan yang paling indah dengan menjadi diri sendiri. Itulah keindahan yang sebenar-benarnya!”
Pintu kedua menuju keindahan dan kebahagiaan adalah memberi.
Sebab utama kita berada di bumi ini adalah untuk memberi. Kalau masih ragu dengan kegiatan memberi, artinya kita harus member lebih banyak. Di dunia ini terdapat 3 tangga emas kehidupan.
“Saya sering bertemu dengan orang-orang kaya. Ada yang suka member, ada yang pelit. Saya melihat orang yang tidak suka member muka orang itu keringnya minta ampun. Orang yang meukanya kering ini bertanya pada saya, apa rahasia kehidupan yang paling penting yang bisa anda bagi ke saya? Saya bilang : sleep well, eat well.”
Artinya, ongkos untuk menjadi bahagia tidak mahal. Hanya saja orang sering kali memperumit hal yang sudah rumit. Kalau kita sederhanakan, sleep well, eat well akan jadi mudah jika diikuti dengan kegiatan member. “Tak perlu khawatir, setiap pemberian itu ada yang mencatat. Jika atasan anda di kantor tidak mencatat pemberian anda, ada ‘Atasan Tertinggi’ yang mencatatnya. Mirip dengna petani, orang-orang yang suka member akan memanen hasil-hasil yang diharapkan.”
Cahaya di dalam pintu ketiga untuk menuju keindahan dan kebahagiaan adalah berawal dari semakin gelap hidup anda, semakin terang cahaya anda di dalam. Perhatikanlah bintang di malam hari tampak bercahaya, jika langitnya gelap. Sedangkan lilin di sebuah ruangan akan bercahaya bagus, jika ruangannya gelap.
Artinya, semakin anda berhadapan dengan masalah dan cobaan dalam hidup, semakin bercahaya anda dari dalam.
“Jika anda punya suami yang keras dan suka marah-marah, jangan lupa mengucapkan terima kasih pada Tuhan. Karena suami yang keras dan suka marah-marah, anda punya istri yang cerewetnya minta ampun. Ucapkan terima kasih pada Tuhan, karena orang cerewet adalah guru kehidupan terbaik. Paling tidak dari orang cerewet kita belajar tentang kesabaran. Jika anda punya atasan diktatornya minta ampun, itu sengaja ada yang kirim. Agar anda belajar tentang kebijaksanaan.”
Orang yang pada akhirnya menemukan keindahan dan kebahagiaan, biasanya telah lulus dari universitas kesulitan. Semakin banyak kesulitan hidup yang kita hadapi, semakin diri kita bercahaya dari dalam.
“Tidak hanya orang cantik saja yang berguna, orang jelek juga berguna. Gunanya adalah karena adanya orang jelek, orang orang cantik terlihat jadi tambah cantik. Jadi semuanya ada gunanya, untuk menghidupkan cahaya-cahaya beauty and happiness.”
Pintu keempat adalah surga yang bukanlah sebuah tempat, melainkan adalah rangkaian sikap.
“Bila anda melihat hidup penuh dengan kesusahan dan godaan, maka neraka tidak ketemu setelah mati. Neraka sudah ketemu sekarang. Sedangkan anda akan bertemu surge, jika hasil dari rangkaian sikap anda benar.”
Sikap ini dimulai dari berhenti mengkhawatirkan segala sesuatunya, dan coba yakinkan diri bahwa everything will be allright. Setiap kali kita beribadah, berdoa, dan memuja Tuhan, tetapi setiap kali pula kita merasa takut. Padahal ketakutan adalah bentuk ketidakyakinan terhadap Tuhan.
“Kalau anda berdoa tapi masih takut, mending jangan berdoa karena tidak yakin. Lebih baik anda yakin, hidup ini berjalan sempurna, doanya pas-pasan tapi anda yakin jauh lebih baik. Segala sesuatunya menjadi baik-baik saja jika anda mencintai yang kecil.”
Pintu kelima menuju keindahan dan kebahagiaan yakni tahu diri kita dan kita tahu kehidupan. Ada cerita tentang kumpulan binatang yang hendak bikin sekolah karena mereka tidak mau kalah dengan manusia. Semua binatang mengikuti kursus berlari, berenang dan terbang. Tetapi 11 tahun kemudian, binatang-binatang tersebut merasa lelah sekali. Burung tetap hanya bias terbang, ikan tetap hanya bias berenang, dan serigala tetap hanya bias berlari. Akhirnya mereka sampai pada sebuah kesimpulan, bahwa mereka harus tahu diri. Ikan mesti tahu diri hanya bias berenang, burung mesti tahu diri hanya bias terbang sedangkan serigala harus tahu diri hanya bias berlari.
Sehingga, seperti hewan-hewan tersebut, manusia-manusia yang tidak tahu diri adalah manusia yang tidak pernah ketemu keindahan dan kebahagiaan.
Untuk mencapai tingkatan kehidupan yang penuh keindahan dan kebahagiaan seseorang harus melalui 5 (lima) buah ‘pintu’ yang menuju ke tempat tersebut.
Spoiler for Pintu Pertama:
STOP COMPARING, START FLOWING


Pintu pertama adalah stop comparing, start flowing.
“Stop membanding dengan yang lain. Seorang ayah atau ibu belajar untuk tidak membandingkan anak dengan yang lain. Karena setiap pembandingan akan membuat anak-anak mencari kebahagiaan di luar.”
Setiap penderitaan hidup manusia, setiap bentuk ketidak indahan, dimulai dari membandingkan. Contoh Michael Jackson, sebagai orang yang sering kali membandingkan dirinya dengan orang lain.
“Uangnya banyak, mampu mengongkosi hobinya untuk operasi plastik. Sehingga orang yang hidup dari satu perbandingan ke perbandingan lain, maka hidupnya kurang lebih sama dengan seorang Michael Jackson. Leads you nowhere.”
Karena itu, mari kita menuju ke sebuah titik, mengalir (flowing) menuju ke kehidupan yang paling indah di dunia, yaitu menjadi diri sendiri. Apa yang disebut flowing ini sesungguhnya sederhana saja. Kita akan menemukan yang terbaik dari diri kita, ketika kita mulai belajar menerimanya. Sehingga kepercayaan diri juga dapat muncul. Kepercayaan diri ini berkaitan dengan keyakinan-keyakinan yang kita bangun dari dalam. “Tidak ada kehidupan yang paling indah dengan menjadi diri sendiri. Itulah keindahan yang sebenar-benarnya!”
Spoiler for Pintu Kedua:
MEMBERI


Pintu kedua menuju keindahan dan kebahagiaan adalah memberi.
Sebab utama kita berada di bumi ini adalah untuk memberi. Kalau masih ragu dengan kegiatan memberi, artinya kita harus member lebih banyak. Di dunia ini terdapat 3 tangga emas kehidupan.
I intend good, I do good, and I am good
(Saya berniat baikm saya melakukan hal yang baik, kemudian saya menjadi orang baik.)
“Saya sering bertemu dengan orang-orang kaya. Ada yang suka member, ada yang pelit. Saya melihat orang yang tidak suka member muka orang itu keringnya minta ampun. Orang yang meukanya kering ini bertanya pada saya, apa rahasia kehidupan yang paling penting yang bisa anda bagi ke saya? Saya bilang : sleep well, eat well.”
Artinya, ongkos untuk menjadi bahagia tidak mahal. Hanya saja orang sering kali memperumit hal yang sudah rumit. Kalau kita sederhanakan, sleep well, eat well akan jadi mudah jika diikuti dengan kegiatan member. “Tak perlu khawatir, setiap pemberian itu ada yang mencatat. Jika atasan anda di kantor tidak mencatat pemberian anda, ada ‘Atasan Tertinggi’ yang mencatatnya. Mirip dengna petani, orang-orang yang suka member akan memanen hasil-hasil yang diharapkan.”
Spoiler for Pintu Ketiga:
CAHAYA


Cahaya di dalam pintu ketiga untuk menuju keindahan dan kebahagiaan adalah berawal dari semakin gelap hidup anda, semakin terang cahaya anda di dalam. Perhatikanlah bintang di malam hari tampak bercahaya, jika langitnya gelap. Sedangkan lilin di sebuah ruangan akan bercahaya bagus, jika ruangannya gelap.
Artinya, semakin anda berhadapan dengan masalah dan cobaan dalam hidup, semakin bercahaya anda dari dalam.
“Jika anda punya suami yang keras dan suka marah-marah, jangan lupa mengucapkan terima kasih pada Tuhan. Karena suami yang keras dan suka marah-marah, anda punya istri yang cerewetnya minta ampun. Ucapkan terima kasih pada Tuhan, karena orang cerewet adalah guru kehidupan terbaik. Paling tidak dari orang cerewet kita belajar tentang kesabaran. Jika anda punya atasan diktatornya minta ampun, itu sengaja ada yang kirim. Agar anda belajar tentang kebijaksanaan.”
Orang yang pada akhirnya menemukan keindahan dan kebahagiaan, biasanya telah lulus dari universitas kesulitan. Semakin banyak kesulitan hidup yang kita hadapi, semakin diri kita bercahaya dari dalam.
“Tidak hanya orang cantik saja yang berguna, orang jelek juga berguna. Gunanya adalah karena adanya orang jelek, orang orang cantik terlihat jadi tambah cantik. Jadi semuanya ada gunanya, untuk menghidupkan cahaya-cahaya beauty and happiness.”
Spoiler for Pintu Keempat:
SURGA


Pintu keempat adalah surga yang bukanlah sebuah tempat, melainkan adalah rangkaian sikap.
“Bila anda melihat hidup penuh dengan kesusahan dan godaan, maka neraka tidak ketemu setelah mati. Neraka sudah ketemu sekarang. Sedangkan anda akan bertemu surge, jika hasil dari rangkaian sikap anda benar.”
Sikap ini dimulai dari berhenti mengkhawatirkan segala sesuatunya, dan coba yakinkan diri bahwa everything will be allright. Setiap kali kita beribadah, berdoa, dan memuja Tuhan, tetapi setiap kali pula kita merasa takut. Padahal ketakutan adalah bentuk ketidakyakinan terhadap Tuhan.
“Kalau anda berdoa tapi masih takut, mending jangan berdoa karena tidak yakin. Lebih baik anda yakin, hidup ini berjalan sempurna, doanya pas-pasan tapi anda yakin jauh lebih baik. Segala sesuatunya menjadi baik-baik saja jika anda mencintai yang kecil.”
Spoiler for Pintu Kelima:
DIRI KITA DAN KEHIDUPAN


Pintu kelima menuju keindahan dan kebahagiaan yakni tahu diri kita dan kita tahu kehidupan. Ada cerita tentang kumpulan binatang yang hendak bikin sekolah karena mereka tidak mau kalah dengan manusia. Semua binatang mengikuti kursus berlari, berenang dan terbang. Tetapi 11 tahun kemudian, binatang-binatang tersebut merasa lelah sekali. Burung tetap hanya bias terbang, ikan tetap hanya bias berenang, dan serigala tetap hanya bias berlari. Akhirnya mereka sampai pada sebuah kesimpulan, bahwa mereka harus tahu diri. Ikan mesti tahu diri hanya bias berenang, burung mesti tahu diri hanya bias terbang sedangkan serigala harus tahu diri hanya bias berlari.
Sehingga, seperti hewan-hewan tersebut, manusia-manusia yang tidak tahu diri adalah manusia yang tidak pernah ketemu keindahan dan kebahagiaan.
Quote:
Original Posted By Kalimat Bijak”Sumur kehidupan yang tidak pernah kering berada di dalam. Sumur ini hanya kita temukan dan kita timba airnya kalau kita bias mengetahui diri kita sendiri.”
Seandainya diri sendiri telah ditemukan, maka artinya kita kemudian mengetahui kehidupan.
Seandainya diri sendiri telah ditemukan, maka artinya kita kemudian mengetahui kehidupan.
[quote=]
Spoiler for note!:
TS sangat berterima-kasih apabila diberikan
dan di 
Mohon dengan sangat jangan di
karena TS hanya ingin berbagi saja.
[/quote]

Mohon dengan sangat jangan di


0
1.5K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan