Halo agan-agan semua, selamat malam dan apa kabar nih? Semoga sehat selalu. Ane mau sharing pengalaman yang cukup membuat ane terganggu dan kesal betapa tidak tau dirinya ni orang. Begini, gan. Ane kan follower VOA Indonesia di facebook. Kemarin saat ane pulang kuliah, seperti biasa, ane online buka facebook. Di wall ane ada postingan VOA Indonesia yang membahas perihal kunjungan Presiden SBY ke Inggris yang disambut oleh demonstran. Mereka meminta SBY untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan di Papua.

Ini beritanya, gan


Terus gue bilang, wow, gitu. Tapi yang membuat gue makin wow adalah komen salah satu orang Indonesia yang tidak tau diri banget sampai membuat ane jijik.

Ini dia, gan, yang ane kotakmerahkan.


Dia secara tidak langsung bilang bahwa pembantaian di Papua dan di Aceh adalah kemarahan Tuhan akibat Aceh dan Papua tidak mau bersatu dengan Indonesia. Yang paling bikin ane jijik adalah frase "aceh traitors". Sumpah jijik banget gue dengarnya Yang ngomong cewek lagi. Dia orang Jogja.

Aceh traitors? Siapa yang traitors sebenarnya? Tau gak kenapa otonomi daerah diberlakukan kemudian? Itu karena banyak orang-orang luar Jawa yang memprotes pemerintahan Indonesia zaman orde baru (baca: Soeharto) yang sentralistik. Kekayaan luar Jawa dikeruk, disedot, dan dibawa untuk membangun Pulau Jawa sampai Pulau Jawa maju, canggih, dan fasilitasnya lengkap sementara orang-orang luar Jawa yang sudah dimaling kekayaan daerahnya cuma dapat sisa-sisanya saja. Siapa yang traitor sebenarnya? Lu dah maling kekayaan orang, terus orang marah, lu gak merasa bersalah sama sekali. Setan banget gak tuh orang

Herannya lagi, komen kek gitu malah dapet 2 like. Habis itu ditambah kata-kata "peace". Tuhan apa itu yang membiarkan suku tertentu terbunuh gara-gara gak mau bergabung sama Indonesia. Indonesia terbentuk karena kita sama-sama dijajah Belanda. Kalau Aceh dan Papua tidak mau bergabung, kenapa dipaksa?

Dari protes mengenai pemerintahan Indonesia itu, diubahlah sistem pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik. Dilakukanlah perdamaian dengan GAM, itulah jalan yang layak ditempuh. Bukan malah mereka dibantai karena mempertahankan tanah air mereka sendiri.