Kaskus

News

Athei5meAvatar border
TS
Athei5me
Konflik warga balinuraga & anom Lampung selatan
Melihat Kondisi Korban Kerusuhan Lampung Selatan
Radar Lampung - Selasa, 30 Oktober 2012 | 09:47 WIB 608 Kali Dibaca
Share on facebook Share on twitter Share on google Share on myspace More Sharing Services
E-mail Email Berita
Cetak Print Berita
PDF PDF Berita
[KORBAN RUSUH: Syaiful sebelum menjalani operasi. FOTO WAHYU SYAFULLAH]

KORBAN RUSUH: Syaiful sebelum menjalani operasi. FOTO WAHYU SYAFULLAH
’’Kami Ingin Damai, Kami Ingin Berdampingan’’
Tidak ada seseorang yang menginginkan kerusuhan. Begitu juga dengan keluarga Syaiful (33), warga Bandardalam Tengah, Kecamatan Sidomulyo, dan keluarga Ramli (51), warga Desa Gunungterang, Kecamatan Kalianda. Apa harapan mereka pascabentrok?

Laporan Yuda Pranata, BANDARLAMPUNG

Suasana hening kental terasa ketika Radar Lampung menginjakkan kaki di ruang Mawar Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (RS DKT) Bandarlampung kemarin.

Tepat di pintu masuk ruangan yang bernuansa serbaputih itu, tampak beberapa pasien tertidur pulas. Mata wartawan koran ini tertuju pada sebuah papan nama berwarna putih yang menempel di ranjang pasien bertuliskan Syaiful.

Ya. Dialah satu dari beberapa korban luka berat yang baru usai dioperasi untuk mengeluarkan proyektil yang tertanam di paha kanannya.

Siang itu, Syaiful ditemani enam kerabatnya. Tiga orang tertidur, tiga lainnya menjaganya. ’’Masuk, Mas. Maaf, tempatnya sempit,’’ sapa perempuan bernama Marlia (37) yang tak lain kakak kandung Syaiful.

Sedangkan Syaiful hanya menggunakan sarung berwarna merah. Dia terbaring, sesekali raut wajahnya tampak meringis menahan sakit. ’’Masih nyeri, Mas. Tadi pagi habis dioperasi,’’ ungkap Syaiful.

Setelah proyektil berhasil dikeluarkan, diketahui peluru itu berasal dari senjata api rakitan.

Ia menceritakan, ketika kerusuhan terjadi, ia memang berada di garda depan. ’’Ada sekitar sepuluh orang teman saya di depan. Waktu kami maju, ada orang yang tidak saya kenal menembaki kami,’’ tuturnya.

Bapak dua anak ini merasa beruntung ketika tertembak, ada anggota Marinir yang langsung mengamankannya. ’’Saya masih beruntung selamat. Dibandingkan dengan teman saya yang tertembak di kepalanya. Dia terjatuh dan langsung dipukuli. Bahkan lehernya digorok,’’ ujar suami Erli (30) ini.

Mengetahui dampak dari bentrok itu, Syaiful mengaku shock. ’’Kami ingin hidup tenang. Kami ingin berdamai saja. Kami ingin hidup berdampingan. Tanpa kerusuhan. Kami capek dan khawatir kalau begini terus,’’ tuturnya.

Terpisah, Ramli, korban lain yang dirawat di instalasi gawat darurat RSUDAM Bandarlampung, hingga kemarin masih kritis. Dia mengalami luka tusukan bambu runcing di bagian punggung.

Pantauan Radar Lampung, pria yang mengenakan kemeja bergaris kuning itu didampingi oleh anak dan istrinya. Pria ini mengalami kesulitan bernapas.

Sayangnya, dari pihak keluarga maupun dokter tidak ada yang bisa dimintai keterangan. Namun, informasi yang dihimpun Radar Lampung, kini kondisi korban masih sekarat dan harus dirawat intensif oleh tim medis.

’’Kondisinya masih kritis karena punggung sebelah kirinya tertusuk mengenai tulangnya. Dia (Ramli, Red) akan dirawat oleh dr. Yusrizal yang merupakan dokter ahli bedah,’’ ungkap salah satu dokter di ruang UGD yang namanya tidak mau dikorankan ini. (p3/c2/ary)

link : http://www.radarlampung.co.id/read/r...ampung-selatan

setelah di rumah sakit baru bilang "INGIN DAMAI", sewaktu menyerang kampung balinuraga apakah "INGIN DAMAI??"
0
2.1K
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan