Quote:
PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 8 (PT KAI Daop 8) Surabaya mengingatkan sejumlah warga Kalimas yang tinggal di lahan PT KAI di Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantian untuk segera pindah. Sebab, pada 1 November nanti semua bangunan di sana akan ditertibkan.
Manajer Humas PT KAI Daop 8, Sri Winarto mengatakan, area bongkar muat yang akan digunakan sebagai penunjang Stasiun Besar Kalimas seluas 8.900 meter persegi. Di dalam area tersebut berdiri puluhan bangunan pemukiman semi permanen dan permanen sejak puluhan tahun lalu tanpa izin atau tidak resmi. Penertiban puluhan bangunan permanen dan semi permanen sudah dilakukan pihaknya sejak Juli lalu. Total tanah yang sudah ditertibkan seluas 1.200 meter persegi yang digunakan 21 kepala keluarga.
''Sekarang masih menyisakan 10 bangunan yang berdiri di atas 400 meter persegi, rencananya akan ditertibkan awal November mendatang. Karena itu, kami harap penduduk segera pindah,'' katanya, Selasa (30/10/2012).
Pihaknya berharap, penertiban nanti berjalan lancar, karena berbagai tindakan dan pendekatan kepada warga sudah dilakukan dengan baik-baik. ''Bahkan, PT KAI juga menyiapkan anggaran tali asih sebesar Rp 500 ribu per meter persegi bagi pemilik bangunan yang dikemas dalam bentuk tabungan,'' tambahnya.
Difungsikannya Stasiun Besar Kalimas Surabaya dinilai sangat strategis sebagai stasiun bongkar muat peti kemas pendukung pusat angkutan barang di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dengan adanya stasiun angkutan barang ini, maka volume perjalanan angkutan barang dapat semakin cepat dan bertambah. Dari semula hanya 80 kali perjalanan per hari, bisa meningkat hingga 130 perjalanan per hari.
Difungsikannya Stasiun Besar Kalimas Surabaya itu juga mendukung dibukanya jalur rel kereta api baru menuju areal Terminal Multipurpose Teluk Lamong. Infrastruktur KA tersebut untuk mempermudah akses transportasi perpindahan peti kemas menuju tempat tujuan tanpa melalui jalur darat yang volumenya terus meningkat, sehingga tidak menambah kemacetan di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak.
KOMPAS
Kalau masih pada membandel mending dikirimi bulldozer saja
