1. Melirik bagian bawah tubuh orang lain, dari hem sampai waist, ingin mengetahui apa jeans yang mereka pakai

Ini adalah salah satu gejala paling umum dan awal bahwa anda kecanduan denim. Selalu ingin tahu jeans apa yang orang lain pakai ketika berpapasan entah hanya sekedar ingin tahu apa yang orang pakai ataupun tidak mau kalah. Dalam kasus pertama, umumnya melakukan manuver tertentu sampai bisa melihat bagian pantat/backpocket sehingga bisa melihat arc-nya/

2. Menabung dengan giat untuk membeli jeans ternama yang sering dibahas di forum-forum denim

Gejala yang satu ini biasanya muncul setelah melihat hasil-hasil evolusi denim yang sering terpampang di forum-forum. Selain itu juga karena maraknya foto-foto fit yang bertebaran dan menarik hati. Menabungnya juga biasanya membutuhkan usaha keras seperti contohnya tidak makan selama seminggu ataupun menyisakan keuntungan hasil menjual barang-barang lainnya.

3. Rajin melirik dan membookmark website-website dan forum-forum beraliran denim.

Setelah membeli jeans mantap pertamanya, biasanya seorang addict akan langsung memposting fit pic di forum-forum denim. Selain itu tidak lupa membookmark website-website terupdate tentang denim dengan harapan bisa mengetahui tanggal-tanggal rilis denim dan jeans yang baru. Selain itu berharap agar postingan fit pic-nya di respon dengan baik dan mendapatkan cendol/rep point.

4. Mengikuti pertemuan dan gathering dengan sesama pecinta denim.

Setelah aktif memposting (biasanya posting fit pic dan new PU) di forum-forum denim, giliran seorang addict untuk terjun ke dunia langsung dengan menghadiri gath-gath yang rutin diadakan beberapa forum denim.

5. Jika bertemu dengan teman yang dikenal dan kebetulan memakai jeans, tidak lupa meraba-raba dan menganalisis jeansnya.

Bagi seorang yang sudah cukup akut kecanduannya, teman-temannya sendiri yang memakai denim pun dijadikan sarana penelitian. Dimulai dengan raba-raba bahan denim dan kemudian menganalisis kehandalan celana temannya. Tidak lupa juga sekaligus mengajak temannya untuk membeli jeans yang mantap supaya dia memiliki tambahan teman untuk membahas denim.

6. Suka jongkok atau jalan di tempat, baik di tempat umum, tempat privat ataupun tempat-tempat ekstrim.

Seorang denim addict akan sangat peduli dengan fading property yang dimiliki oleh denimnya dengan harapan mendapatkan rep point (sehubungan dengan no.3). Hal ini kadang-kadang menyebabkan mereka melakukan hal-hal yang mempercepat proses fading. Yang biasanya duduk santai di mobil, kali ini duduk sila supaya whiskernya terbentuk dengan baik. Yang biasanya duduk manis di pinggir jalan, skarang coba duduk sambil agak2 jongkok. Atau kalau kurang kerjaan, sekalian lompat kodok ataupun jalan di tempat supaya mendapatkan mad combz.

7. Merasa senang jika ditanya orang “Wah ga nyuci jeans brapa lama nih?”

Salah satu perasaan senang seorang addict adalah ketika orang lain mulai menyadari dan menanggapi kecanduan mereka. Pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan fading, detil denim, merek dan lain-lain akan menimbulkan perasaan senang pada seorang addict. Bukan hanya itu, mereka pun dengan senang hati menjawab pertanyaan dari sang penanya.

8. Melihat paha ketika berjalan diterangi sinar matahari. Atau melihat jeans sendiri di kamar dan mengagumi keindahannya

Sinar matahari akan mengeluarkan warna-warna biru indigo yang pudar, dan hal ini sangat dinantikan oleh pecinta denim karena mereka bisa senang akan celananya yang sudah berubah warnanya sesuai yang mereka inginkan.

9. Ketika seseorang pergi ke pantai untuk mencuci jeansnya.

Pantai tidak diragukan lagi merupakan tempat yang indah. Biasanya kita ke pantai untuk liburan dan melepas stress. Seorang addict akan mencoba membawa celananya ke pantai dan melakukan seawashing yang dianggap dapat membuat karakter jeansnya menjadi makin mantap. Biasanya memang mereka mengikuti pepatah tua “sambil menyelam minum wine” dalam hal ini sambil main pasir dan air, sekalian mencuci jeans.

10. Tiada hari tanpa denim.

Salah satu tanda dalam tingkat paling atas kecanduan. Tiada hari yang terlalui tanpa memakai denim di badan, entah itu berupa jaket, kemeja, baju, jeans, topi, tas, ataupun yg lainnya. Denim is my part of my life.