Dikenal sebagai wasit top liga inggris dan langganan memimpin laga - laga internasional (UEFA maupun FIFA), Mark Clattenburg tak lepas dari setumpuk kontroversi.
Apa saja Kontroversi wasit yang juga sebagai tukang ledeng tersebut di Premier League

Man United v Tottenham (4 Januari 2005)

Tidak mengesahkan gol gelandang tottenham Pedro Mendes. padahal dari tayangan lambat, bola tendangan jrak jauh itu sudah melewati garis gawang setelah lepas dari penguasaan kiper United Roy Carrol. Laga berkesudahan imbang tanpa gol.

Everton v Liverpool (20 Oktober 2007)

Ketika Liverpool mendapat penalti pada menit ke-90, Tony Hibbert yang menjatuhkan Steven Gerrard semula hanya dikartu kuning. Tapi, lantas diubah kartu merah setelah Clattenburg berbicara dengan Gerrard. Itu adalah penalti kedua bagi Liverpool yang mengakhiri laga dengan skor 2-1.
Tidak hanya itu, Dirk Kuyt seharusnya menerima kartu kuning kedua karena mengangkat kaki terlalu tinggi. Everton kembali merana karena tidak mendapat penalti setelah Joleon Lescott dijatuhkan di kotak 16. Sejak laga itu, Clattenburg tak pernah lagi memimpin laga Everton selama 5 tahun.

Man United v Tottenham (30 Oktober 2010)

Gol Nani pada menit ke-84 terkesan lucu karena winger United itu tinggal mendorong bola yang diletakkan kiper Heurelho Gomes di depan gawangnya. Kiper Tottenham itu menaruh bola karena yakin timnya mendapat pelanggaran (situasi bola mati). Clattenburg tetap mengesahkan gol itu sekalipun dia juga dikritik karena dianggap tidak jelas memberikan aba-aba.

Chelsea v Man United (28 Oktober 2012)

Dua kartu merah dan mengesahkan gol ketiga United yang berbau offside mungkin masih menjadi bumbu dalam kinerja wasit di lapangan. Tapi, karir Clattenburg dalam masalah besar karena tuduhan telah mengucapkan kata-kata rasisme kepada John Obi Mikel dan Juan Mata.