Dengan Hormat Bapak / Ibu,

Mohon bantuan informasi / saran / masukannya karena saya orang awam
yang kurang paham perihal dunia per-kredit-an.
Yaitu :

Saya wanita karier yang sudah menikah tapi masih belum memiliki baby (masih dalam proses).
Ibu Mertua (Single Parent) saya saat ini kontrak rumah,
masa kontrakan rumahnya akan segera habis.
Beliau berencana ingin beli apartment kecil size studio.
Ibu Mertua saya juga wanita yang bekerja dengan usaha home industry / usaha rumah tangga.
Beliau mengajukan KPA ke suatu bank namun di tolak
dengan alasan pengajuan kredit nya dalam dunia perbankan
sudah melebihi over limit, semacam kreditbilitasnya begitu.

Beliau berencana ingin mengajukan kembali kepada bank yang berbeda
tetapi dengan menggunakan nama saya dan nama suami saya.
Beliau juga memerlukan surat keterangan kerja dan surat keterangan gaji
dari perusahaan saya bekerja dan juga perusahaan suami.
Katanya untuk kelengkapanj formalitas.
Mengenai nama suratnya untuk apartement tersebut
adalah akan menggunakan nama Ibu Mertua saya.
Mengenai cicilan setiap bulannya yang mencicil adalah 3 orang
(Ibu Mertua, suami saya, dan adik laki-laki suami).
Adik laki-laki suami saya sudah menikah barusan saja.

Mohon informasinya menurut Bapak / Ibu bagaimana ?
Mengingat saya sampai detik saat ini tidak pernah mengajukan kredit
apa-apa sama sekali.
Kartu Kredit saja saya tidak interest sama sekali.
Bilamana mendadak di tengah jalan ada apa-apanya
dengan pembayaran KPA nya
apakah saya dan suami yang harus bertanggung jawab ?
Secara dunia hukum bagaimana menurut Bapak / Ibu ?
Dampak positif / negatif nya apa ?
Saya takut / khawatir hal ini akan berdampak nama baik saya
dan suami saya menjadi buruk pada record / catatan perbankan
karena KPA yang di ajukan oleh Ibu Mertua saya.
Istilahnya bukan kami yang berbuat tapi kenapa kami
yang harus menanggungnya.
Mohon informasinya menurut Bapak / Ibu bagaimana ?

Terima kasih banyak.

Best Regards dari saya.