- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Perubahan Iklim Bikin Tubuh Kuda Nil Menyusut


TS
abenkBGL15
Perubahan Iklim Bikin Tubuh Kuda Nil Menyusut
Satu juta tahun yang lalu, kuda nil raksasa adalah pemandangan umum di seluruh Eropa. Mereka adalah bagian penting dari satwa liar Eropa bersamaan dengan mammouth maupun beruang gua raksasa.
Palaentolog menulis di jurnal Boreas percaya bahwa perubahan iklim selama era Pleistosen mungkin telah memaksa kuda nil Eropa ini menyusut menjadi berukuran kerdil sebelum mereka berada di iklim yang lebih hangat.
"Spesies kuda nil purba Eropa termasuk Hippopotamus antiquus raksasa beratnya bisa mencapai 1 ton lebih dibandingkan dengan kuda nil Afrika hari ini," kata Paul Mazza, pemimpin penulis dari Universitas Florence. Penelitian ini difokuskan pada fosil dari seluruh Eropa. Fosil yang sudah ditemukan itu dibandingkan dengan database pengukuran yang diambil dari kuda nil modern Afrika dan fossil kuda nil Eropa.
"Fosil Jerman dari Unterma-feld adalah kuda nil terbesar yang pernah ditemukan di Eropa, diperkirakan beratnya hingga 3,5 ton," kata Mazza.
Para penulis menemukan bahwa ambang batas ukuran terlihat sangat jelas antara spesimen kuda nil yang diinformasikan dari berbagai era Pleistosen. Spesimen yang lebih besar muncul kembali selama jaman Pleistosen akhir, meski hanya sebentar.
Kuda nil dari Pleistosen awal adalah yang terbesar yang pernah dikenal, sementara spesimen kecil muncul selama Pleistosen tengah. Dan spesimen yang lebih besar lagi muncul selama Pleistosen akhir meskipun hanya sebentar.
"Kami percaya bahwa perbedaan ukuran berhubungan dengan kondisi lingkungan yang terus saja berubah sepanjang masa Pleistosen," ujar Mazza. Kuda nil Ortona adalah spesimen terkecil yang tinggal di jaman es yang terus berada di iklim dingin. Sementara padang rumput berubah menjadi lebih hangat di seluruh Mediterania.
Penurunan temperatur dan curah hujan selama masa Pleistosen menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap kehidupan tanaman di seluruh Eropa. Ini menyebabkan stepa berumput menjadi tambah luas. Dan kuda nil telah beradaptasi di lingkungan baru seperti ini.
Tanpa diduga, dalam keadaan dingin itu mereka menyusut. Ukuran itu akan kembali seperti semula selama periode hangat di akhir zaman Pleistosen, ketika pohon dan hutan kembali mendominasi padang rumput.
Kuda nil mencapai ukuran raksasa selama tahap iklim hangat dan relatif lebih lembab. Dan akan menjadi lebih kecil dan bahkan sangat kecil jika mereka hidup dibawah kondisi lingkungan yang non-ideal," ujar Mazza. Penelitian ini menunjukkan faktor lain seperti ketersediaan pangan yang sama pentingnya.
Palaentolog menulis di jurnal Boreas percaya bahwa perubahan iklim selama era Pleistosen mungkin telah memaksa kuda nil Eropa ini menyusut menjadi berukuran kerdil sebelum mereka berada di iklim yang lebih hangat.
"Spesies kuda nil purba Eropa termasuk Hippopotamus antiquus raksasa beratnya bisa mencapai 1 ton lebih dibandingkan dengan kuda nil Afrika hari ini," kata Paul Mazza, pemimpin penulis dari Universitas Florence. Penelitian ini difokuskan pada fosil dari seluruh Eropa. Fosil yang sudah ditemukan itu dibandingkan dengan database pengukuran yang diambil dari kuda nil modern Afrika dan fossil kuda nil Eropa.
"Fosil Jerman dari Unterma-feld adalah kuda nil terbesar yang pernah ditemukan di Eropa, diperkirakan beratnya hingga 3,5 ton," kata Mazza.
Para penulis menemukan bahwa ambang batas ukuran terlihat sangat jelas antara spesimen kuda nil yang diinformasikan dari berbagai era Pleistosen. Spesimen yang lebih besar muncul kembali selama jaman Pleistosen akhir, meski hanya sebentar.
Kuda nil dari Pleistosen awal adalah yang terbesar yang pernah dikenal, sementara spesimen kecil muncul selama Pleistosen tengah. Dan spesimen yang lebih besar lagi muncul selama Pleistosen akhir meskipun hanya sebentar.
"Kami percaya bahwa perbedaan ukuran berhubungan dengan kondisi lingkungan yang terus saja berubah sepanjang masa Pleistosen," ujar Mazza. Kuda nil Ortona adalah spesimen terkecil yang tinggal di jaman es yang terus berada di iklim dingin. Sementara padang rumput berubah menjadi lebih hangat di seluruh Mediterania.
Penurunan temperatur dan curah hujan selama masa Pleistosen menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap kehidupan tanaman di seluruh Eropa. Ini menyebabkan stepa berumput menjadi tambah luas. Dan kuda nil telah beradaptasi di lingkungan baru seperti ini.
Tanpa diduga, dalam keadaan dingin itu mereka menyusut. Ukuran itu akan kembali seperti semula selama periode hangat di akhir zaman Pleistosen, ketika pohon dan hutan kembali mendominasi padang rumput.
Kuda nil mencapai ukuran raksasa selama tahap iklim hangat dan relatif lebih lembab. Dan akan menjadi lebih kecil dan bahkan sangat kecil jika mereka hidup dibawah kondisi lingkungan yang non-ideal," ujar Mazza. Penelitian ini menunjukkan faktor lain seperti ketersediaan pangan yang sama pentingnya.

0
1.2K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan