Mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno mengharapkan peringatan Hari Pahlawan 2012 dapat dipusatkan di Surabaya, dan dihadiri Presiden karena kota tersebut dinilai sebagai kota pejuang.
"Surabaya kota yang tepat untuk memperingati Hari Pahlawan karena merupakan kota pejuang, jangan hanya dipusatkan di Jakarta saja," kata Tri Sutrisno dalam pertemuan dengan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di Jakarta, Senin.
Kunjungan mantan Wakil Presiden era Orde Baru tersebut ke Kementerian Sosial dalam rangka mendorong pemerintah melalui Kementerian Sosial untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November di Kota Pahlawan, Surabaya.
Menurut Tri Sutrisno di Kota Surabaya sedikitnya ada 16.000 pejuang yang gugur dalam pertempuran merebut kemerdekaan melawan penjajah.
Apalagi ketika itu terdengar kabar setelah Perang Dunia II pasukan Belanda yaitu INCA berniat menduduki kembali Indonesia.
"Mendengar kabar itu, semangat para pejuang kembali berkobar dan berusaha sekuat tenaga mempertahankan Indonesia. Tokoh-tokoh pejuang di Surabaya berkumpul dari berbagai suku bangsa," tambah Tri Sutrisno yang kelahiran Surabaya.
Namun Tri Sutrisno, semangat kepahlawanan generasi terdahulu berbeda dengan pemuda saat ini di zaman pascareformasi yang menurut dia semakin luntur.
Pada zaman perjuangan semua komponen bangsa rela berkorban harta bahkan nyawa sekalipun untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri menyambut baik usulan Tri Sutrisno untuk menjadikan Kota Surabaya sebagai pusat peringatan Hari Pahlawan 2012.
"Kita menerima usulan tersebut, tapi perlu koordinasi dan pembahasan yang lebih dalam lagi karena puncak Hari Pahlawan akan dihadiri Presiden," kata Salim.
Peringatan Hari Pahlawan 2012 mengambil tema "Dengan Semangat Kepahlawanan Kita Menuju Indonesia Sejahtera".
Makna peringatan Hari Pahlawan kali ini adalah dengan semangat keperintisan, saling toleran dan tidak saling menyakiti semua elemen masyarakat saling membangun bangsa ini tanpa pamrih, tutur Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.
[RIGHT]lingnya[/RIGHT]