- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sekolah Dijual, Siswa SD Pasang Bendera Setengah Tiang
TS
KELIRUMOLOGI.
Sekolah Dijual, Siswa SD Pasang Bendera Setengah Tiang
Ironis, mungkin ini kata yang tepat. Sebuah sekolah di Kota Gorontalo, Sulawesi Utara, dilego pemerintah kepada PT Pelindo Gorontalo. Alhasil aksi protes pun dilakukan ratusan siswa SD 54 Kota Gorontalo itu.
Bertepatan dengan hari Senin (29/10/2012), para siswa tetap melakukan upacara bendera. Namun sebagai langkah protes atas penjualan lahan sekolah oleh pemerintah kota, upacara bendera kali ini digelar dengan berbeda.
Pembina upacara yang biasa dilakukan para guru, diganti orangtua siswa. Bahkan para guru tak satupun guru terlihat dalam upacara tersebut. Tidak hanya itu, saat menaikan bendera siswa tidak hingga satu tiang melainkan mengibarkan setengah tiang.
Yusran Lalantu, salah seorang orangtua siswa, mengatakan sekolah itu telah dijual Pemerintah Kota Gorontalo kepada Pelindo Gorontalo pada 2011 lalu. Sebagai gantinya, pihak pemkot akan membangung sekolah baru
Namun hingga saat ini, sekolah pengganti yang dijanjikan tersebut belum terealisasi. Sementara Pelindo sebagai pembeli akan segera menggusur sekolah tersebut untuk perluasan area terminal peti kemas.
Pemerintah Kota sendiri telah menyiapkan gudang di pabrik gula yang letaknya tidak jauh dari sekolah mereka, namun para orangtua dan siswa menolak untuk pindah karena tempat itu tidak layak untuk proses belajar mengajar.
Kondisi pabrik gula yang dijanjikan sebagai tempat penampungan sementara itu memang sangat memprihatinkan dan tidak layak di jadikan tempat belajar mengajar. Selain itu, gudang tersebut tidak memiliki bangku dan meja, belum lagi di sekitar tempat belajar ini banyak terdapat limbah bekas pabrik yang dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan siswa.
Tidak jelasnya penanganan masalah ini membuat para orangtua berharap Pemerintah Daerah dan pihak yang terkait segera menyelesaikan masalah ini, agar anak-anak mereka segera bisa melaksanakan aktifitas belajar mengajar.
komenKu :
Memprihatinkan betul.
Bertepatan dengan hari Senin (29/10/2012), para siswa tetap melakukan upacara bendera. Namun sebagai langkah protes atas penjualan lahan sekolah oleh pemerintah kota, upacara bendera kali ini digelar dengan berbeda.
Pembina upacara yang biasa dilakukan para guru, diganti orangtua siswa. Bahkan para guru tak satupun guru terlihat dalam upacara tersebut. Tidak hanya itu, saat menaikan bendera siswa tidak hingga satu tiang melainkan mengibarkan setengah tiang.
Yusran Lalantu, salah seorang orangtua siswa, mengatakan sekolah itu telah dijual Pemerintah Kota Gorontalo kepada Pelindo Gorontalo pada 2011 lalu. Sebagai gantinya, pihak pemkot akan membangung sekolah baru
Namun hingga saat ini, sekolah pengganti yang dijanjikan tersebut belum terealisasi. Sementara Pelindo sebagai pembeli akan segera menggusur sekolah tersebut untuk perluasan area terminal peti kemas.
Pemerintah Kota sendiri telah menyiapkan gudang di pabrik gula yang letaknya tidak jauh dari sekolah mereka, namun para orangtua dan siswa menolak untuk pindah karena tempat itu tidak layak untuk proses belajar mengajar.
Kondisi pabrik gula yang dijanjikan sebagai tempat penampungan sementara itu memang sangat memprihatinkan dan tidak layak di jadikan tempat belajar mengajar. Selain itu, gudang tersebut tidak memiliki bangku dan meja, belum lagi di sekitar tempat belajar ini banyak terdapat limbah bekas pabrik yang dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan siswa.
Tidak jelasnya penanganan masalah ini membuat para orangtua berharap Pemerintah Daerah dan pihak yang terkait segera menyelesaikan masalah ini, agar anak-anak mereka segera bisa melaksanakan aktifitas belajar mengajar.
komenKu :
Memprihatinkan betul.
0
2K
23
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan