Quote:
TEMPO.CO, Jakarta- Derap sepatu puluhan anggota Detasemen Khusus Antiteror membuyarkan antrian warga penerima daging kurban di Jalan Kebon Kacang 14, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu 27 Oktober 2012. Anggota polisi itu langsung mengepung rumah nomor 9.
Pemilik rumah itu membuka jasa pemberangkatan umrah dan haji. Di rumah yang berjarak sekitar 15 meter saja dari mesjid itu juga menjual pakaian anak. “Penggerebekannya sekitar pukul 12.30, setelah hujan deras berhenti," kata Surya, 41 tahun, penjual makanan di dekat sana.
Anggota Densus hanya 30 menit disana. Mereka pergi dengan menggiring seorang pria yang belakangan diketahui bernama Sunarto berusia 39 tahun.
Barang yang ikut disita dipastikan adalah satu unit laptop,
sekantong daging kurban, dan satu
kalender. Kalender dan laptop didapat petugas dari dalam rumah, sedang daging dari tangan Sunrato yang saat itu terlibat dalam panitia kurban. "Mereka tangkap paman saya di jalan tak jauh dari rumah, ketika mau membagikan daging," kata Arif.
Arif membantah polisi menemukan barang yang diduga bahan peledak atau yang lainnya yang terkait dengan terorisme. "Tidak benar ada tas ransel, bom atau benda apapun seperti detonator dalam rumah kami."
Menurut Arif, pamannya itu sehari-hari bekerja sebagai pegawai swasta di perusahaan ekspedisi di kawasan Tanah Abang. Tapi dia sendiri mengaku tidak mengenalnya lebih dekat lagi.
Adapun tetangga, Satya (57), mengungkapkan kalau Sunarto aktif di lingkungan rumah dan masjid. "Sebelum salat Jumat biasanya dia yang suka kasih pengumuman," kata Satya. “Tapi saya ragu dia terkait jaringan teroris tertentu.”
http://www.tempo.co/read/news/2012/1...-Daging-Kurban
ane menduga terduga di tangkap bukan karna teroris tapi gara gara densus marah ga kebagian daging kurban
