- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
13 Tokoh Etika Dunia [Serba 13]


TS
sukses5758
13 Tokoh Etika Dunia [Serba 13]
![13 Tokoh Etika Dunia [Serba 13]](https://s.kaskus.id/images/2012/10/28/2727512_20121028075528.jpg)
Quote:
Thread 13 Tokoh Etika [Serba 13] dibagi menjadi 2, simak ya gan.
Quote:
1. PLATO : “CINTA KEPADA SANG BAIK”
Spoiler for plato:
Dasar Teori: Menurut Plato, orang baik itu apabila ia DIKUASAI oleh AKAL BUDI, buruk apabila ia dikuasai oleh keinginan dan hawa nafsu. Bagi plato orang yang mengikuti akal budi adalah orang yang berorientasi kepada realitas yang sebenarnya. Idea Yang Baik adalah Sang Baik sendiri, realitas yang tertinggi. Sang baik itu adalah tujuan dari segala yang ada. Sang Baik itu oleh Plato disebut Yang Ilahi. Karena itu, manusia menurut Plato akan mencapai puncak eksistensinya apabila ia terarah kepada Yang Ilahi.
Konsep Etika : Etika adalah hal kebijaksanaan. Merupakan sarana ampuh untuk mengantar orang hidup etis. Bagaimana seseorang hidup tergantung pada pengertian tentang dirinya dalam kesatuan dengan seluruh kosmos (alam raya) dan realitas.
Kelemahan : Kebaikan dari yang baik tidak lagi dihayati manusia modern, paham kewajiban, yang pada plato tidak penting, menjadi sangat dominan dan sekaligus menimbulkan pertanyaan apa yang sebenarnya merupakan kewajiban manusia dan mengapa ia harus memenuhinya.
Kelebihan : Menurut plato, orang yang mengejar yang baiklah yang bahagia. Orang yang mau bahagia mengarahkan diri kepada yang baik dan melakukan kewajibannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. ARISTOTELES : “MENUJU KEBAHAGIAAN”
Spoiler for aristoteles:
Dasar Teori : Aristoteles menjelaskan dengan kemampuan akal budi manusia untuk membuat abstraksi, untuk mengangkat bentuk-bentuk universal dari realitas empiris individual. Pendekatan Aristoteles adalah empiris. Ia bertolak dari realitas nyata indrawi. Itulah sebabnya ia begitu mementingkan penelitian di alam dan mendukung pengembangan ilmu-ilmu kkusus. Menurut Aristoteles tujuan terakhir manusia adalah kebahagiaan. Kebahagiaan bernilai bukan demi suatu nilai lebih tinggi lainnya, melainkan demi dirinya sendiri.
Konsep Etika : Menurut Aristoteles, orang yang hanya dapat di ajari etika apabila ia sudah memahami sikap etis. Lingkaran hermeneutis : “kita hanya dapat diajari kehidupan yang etis apabila kita sebenarnya sudah tahu apa itu kehidupan yang etis. Yang khas bagi etika Aristoteles adalah kaitan yang erat antara ETIKA, PRAXIS, dan POLITIK.
Kelemahan : Aristoteles menolak pandangan pragmatis. Secara empiris, bahwa kekayaan tidak menjamin kebahagiaan. Bahwa ia bukan hanya menyangkal kebenaran anggapan bahwa PENCARIAN NIKMAT merupakan tujuan hidup manusia, melainkan juga merumuskan argumentasi yang pada hakikatnya sekarang pun masih meyakinkan.
Kelebihan : Aristoteles membahas sekurang-kurangnya sebelas keutamaan, yaitu keberanian, penguasaan diri, kemurahan hati, kebesaran hati, budi luhur, harga diri, sikap lemah lembut, kejujuran, keberdaban, keadilan dan persahabatan.
3. EPIKUROS : “ETIKA SEBAGAI SENI HIDUP”
Spoiler for epikuros:
Dasar Teori: Zaman Epikuros adalah permulaan HELENISME. Bukan filsafat melainkan cita-cita si bijaksana, ho sophos, yang menentukan pemikiran Helenis. Aliran Epikuros lebih menekankan sekolah kebijaksanaan hidup daripada kebijaksanaan dunia. Ciri khas fisafat Epikuros adalah penarikan diri dari hidup ramai. Semboyannya adalah “hidup dalam kesembunyian.”
Konsep Etika : Kebahagiaan dan inti ajaran moral Epikuros, terdiri dalam nikmat. Epikuros sangat menegaskan kebijaksanaan (phronesis). Hedonisme Epikuros menganjurkan agar manusia menguasai diri.
Kelemahan : tidak melibatkan unsur Tuhan dalam mencapai kebahagiaan.
Kelebihan : Orang bijak akan hidup sedemikian rupa hingga ia sehat dan tenang jiwanya, karena pada dasarnya manusia hanya memerlukan dua hal untuk hidup bahagia: kebebasan dari perasaan sakit badani dan perasaan takut dan resah (di mana, kelihatan bahwa Epikuros menganut pandangan hedonisme psikologis.
4. STOA : “KETENANGAN ORANG BIJAKSANA”
Spoiler for stoa:
Dasar Teori: Pandangan dunia Stoa adalah monistik : dunia itu sekaligus materiil, ilahi dan rasional. Menurut Stoa, seluruh realitas pada hakikatnya bersifat materiil. Segala yang ada bersifat bendawi. Kosmos, alam semesta itu diresapi seluruhnya oleh logos, akal budi ilahi.
Konsep Etika : Etika Stoa dapat dipahami sebagai seni hidup yang menunjukan jalan ke kebahagiaan. Stoa mengharapkan kebahagiaan dari keberhasilan hidup manusia. Prinsip dasar etika Stoa adalah penyesuaian diri dengan hukum alam (OIKEIOSIS) yang berarti “mengambil sebagai milik”. Artinya, dalam proses penyesuaian itu manusia, langkah demi langkah menjadikan alam semesta sebagai miliknya, yang pertama tubuhnya sendiri, lalu lingkungan dekat, akhirnya seluruh realitas.
Kelemahan : Stoa gagal menggapai sikap-sikap moral yang paling luhur, ia juga gagal menawarkan kebahagian sebenarnya. Kebahagiaan itu lebih dari sekadar autarkia dan kebebasan dari keresahan.
Kelebihan : Stoa-lah yang mampu berfikir dalam wawasan umat manusia dan menganggap segenap orang sebagai anggota persaudaraan umat manusia. (Humanisme etika). Tanda kebijaksanaan yang sejati adalah bahwa manusia menerima dengan tenang dan positif keterkaitannya dengan hukum kodrat.
5. AUGUSTINUS : “CINTAILAH DAN LAKUKANLAH APA YANG KAU KEHENDAKI”
Spoiler for augustinus:
Dasar Teori : Aliran MANIKEISME, suatu aliran berasal dari persia yang ajarannya duralistik. Aliran ini menyatakan bahwa realitas terdiri atas dua prinsip dasar: yang baik, yaitu cahaya, Allah, atau roh dan yang jahat, kegelapan atau materi.
Konsep Etika: Bagi Augustinus hidup yang baik dalam arti moral adalah hidup menuju kebahagiaan. Etika dalam pengertian Augustinus adalah ajaran tentang hidup bahagia. Menurut Augustinus, kita dengan sendirinya tertarik kepada yang baik. Bahwa manusia mempunyai kehendak yang bebas berarti bahwa manusia dapat memilih antara yang baik dan yang buruk. Menurut Augustinus, Allah melihat hati orang, dan hati orang itulah yang menentukan. Yang menentukan itulah sikap dan maksud batin. Dalam etika Augustinus, tiga unsur kunci yaitu : KEWAJIBAN MORAL, IDENTITAS DIRI, KEBAHAGIAAN.
Kelemahan : Kehendak manusia dari dalam diperlemah oleh daya tarik NAFSU-NAFSU RENDAH (Concupiscentia). Manusia sendiri menurut Augustinus tidak dapat menyelamatkan diri dari nafsu-nafsu rendah itu. Kehendaknya sudah terlalu lemah.
Kelebihan : kemantapan kehendak manusia dalam sikap-sikap baik, jadi kebebasan kehendak dari keterikatan pada Concupiscentia.
6. THOMAS AQUINAS : “KEBAHAGIAAN DAN HUKUM KODRAT”
Spoiler for thomas aquinas:
Dasar Teori: Thomas Aquinas berhasil mempersatukan ajaran-ajaran Augustinus. Thomas Aquinaslah yang menjadikan Aristoteles dasar pemikiran nya, tetapi dengan tidak menyingkirkan gagasan dasar Augustinus. Ia memperlihatkan bahwa atas dasar kerangka pikiran Aristoteles teologi Augustinus dapat diberi pendasaran yang lebih mantap.
Konsep Etika : Etika Thomas Aquinas bersifat EUDEMONISTIK dan TEONOM. Eudemonistik karena dengan hidup menurut hukum kodrat kita dapat semakin bahagia; dan teonom karena kita sekaligus taat kepada hukum abadi, hukum Allah).
Etika Thomas adalah etika yang berkaitan erat dengan iman kepercayaan kepada Allah pencipta, bahwa etika itu memungkinkan orang menemukan garis hidup yang masuk akal tanpa mengandalkan kepercayaan atau keyakinan agama tertentu.
Kelemahan : Tidak terletak dalam polanya, melainkan dalam paham-pahamnya. Kodrat manusia terdiri atas apa? Pertanyaan ini pertanyaan kunci karena daripadanya tergantung bagaimana manusia harus hidup.
Kelebihan : Adalah bahwa dia tidak sekedar merupakan etika peraturan. Artinya moralitas dianggap sebagai sederetan peraturan yang diberikan Tuhan dan karena itu harus di taati oleh manusia.
7. BARUCH SPINOZA : “TUHAN atau ALAM”
Spoiler for baruch spinoza:
Dasar Teori: Segala apa yang ada adalah satu dan sama. Oleh karena itu, filsafat Spinoza merupakan FILSAFAT IDENTITAS. Oleh karena itu, mengapa Spizoa disebut ateis: ia tidak mengakui adanya Allah dalam arti biasa, sebagai “pencipta alam”, yang bisa juga tanpa alam. Lebih tepat ia disebut penganut PANTEISME yang MONISTIK, yaitu pengertian bahwa Allah adalah segala-galanya, tak terpisah, sedemikian rupa hingga antara Allah dan alam tidak mungkin diadakan pemisah sedikitpun. Ajaran itu memutlakkan imanensi dan menyangkal trasendensi.
Konsep Etika : Manusia adalah bagian alam, apa yang dialaminya merupakan kejadian niscaya, dengan kepastian hukum-hukum ilmu ukur. Jiwa dan badan, roh dan tubuh adalah sama. Disini etika Spinoza mencapai puncaknya. Etika Spinoza adalah etika orang dalam kesendirian. Semua sikap akhirnya hanya mengacu kepada ketenangan yang dicapai, segi orang lain yang menantang kita, merangsang kita untuk membuka hati, membebaskan diri dari kesempitan diri kita sendiri, itu semua tidak mendapat tempat.
Kelemahan : Secara konsekuen Spinoza menyangkal adanya teleology dalam alam: tak ada yang terjadi demi pencapaian tujuan tertentu. Segala yang terjadi berdasarka causalitas efficiens, sebab-sebab kausal yang mutlak. Dampak pemikiran Spinoza pada filsafat Barat selanjutnya hamper tidak dapat dilebih-lebihkan meskipun membutuhkan lebih dari seratus tahun sebelum menyatakan diri.
Kelebihan : Spinoza mengembangkan filsafatnya secara apriori, dengan “cara ilmu ukur” (more geometric). Karena itu, jiwa filsafat Spinoza terletak dalam ajarannya tentang KENISCAYAAN MUTLAK. Karena segala yang ada merupakan uraian mutlak Allah yang mutlak pada diri sendiri dan tidak ada unsur kebetulan sedikitpun.
Quote:
Bersambung ke #2
Diubah oleh sukses5758 28-10-2012 14:01
0
12.2K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan