Memperingati Hari Raya Idul Adha 1433 Hijriah, Keraton Surakarta Hadiningrat menggelar Grebeg Besar yang berlangsung Jumat (27/10). Seperti tahun sebelumnya, kali ini Grebeg Besar diramaikan dengan kirab rombongan marching band, prajurit keraton dan abdi dalem.

Rombongan tersebut mengiringi gunungan laki-laki (jaler) dan perempuan (estri). Gunungan tersebut diarak dari dalam keraton menuju Masjid Agung, melalui Kamandungan, Sitihinggil, Pagelaran Kraton dan alun-alun Utara.

Setelah didoakan oleh para ulama di Masjid Agung, ratusan warga menyerbu gunungan untuk diperebutkan. Gunungan istri yang berisi berbagai sayuran dan hasil bumi diserbu para abdi dalem dan masyarakat umum, hingga tak tersisa.

Sedangkan gunungan jaler (laki-laki) diarak kembali ke halaman keraton (Kamandungan), untuk diperebutkan. Saat tiba di halaman keraton, gunungan jaler yang berisi makanan ringan seperti rengginang dan kerak juga langsung diperebutkan warga hingga habis.

"Saya dapat kacang-kacangan dan sayuran. Harapannya keluarga saya diberi selamat. Ini nanti akan saya sebar di sawah, biar subur dan panennya bagus," ujar Sumiyati (51) warga Karangdowo Klaten.

Budayawan Keraton Surakarta Hadiningrat KP Winarnokusumo mengatakan, kegiatan Grebeg Besar digelar keraton untuk memperingati Idul Adha dan melestarikan budaya keraton.

"Acaranya sama seperti tahun sebelumnya. Hanya mungkin yang berubah kuantitas keterlibatan warga terutama yang ikut berebut gunungan," ujar Winarnokusumo.

Berbeda dengan Sekatenan yang ramai dikunjungi ribuan orang, ritual Grebeg Besar cenderung lebih sedikit pengunjungnya. Kendati demikian, beberapa wisatawan domestik maupun mancanegara terlihat menyaksikan kegiatan tersebut.

sumber

mayanlah buat tontonan doang