- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
All About Beer


TS
ALCOHOLOGY
All About Beer
Quote:

Quote:
ALL ABOUT BEER
Beeradalah minuman beralkohol hasil fermentasi biji malt, cereal dan diberi aroma/flavor hops.
Macam-macam beer:
a. Light Beer
Beer ini berkadar alkohol 2 – 4%. Dibuat dengan bahan dasar cereal dan tepung barley.
b. Ale
Jenis ini mempunyai kadar alkohol yang lebih tinggi dari jenis light. Menggunakan lebih banyak hops. Warnanya lebih gelap. Bahan dasarnya cereal dan aromatic malt
c. Lager
Lager adalah jenis beer yang diumurkan lebih lama.
d. Stout
kadar alkohol jenis anggur ini cukup tinggi yaitu berkisar anatar 14%, Warnanya gelap, sehingga banya yang menyebut beer ini adalah beer hitam. Bahan dasarnya aromatic malt dengan banyak hops dan diberi warna dengan caramel (gula yang digosongkan).
Beberapa merk Beer yang terkenal:
Indonesia : Bintang, Anker
Phillipina : San Miguel
Singapore : Tiger, Anchor
Japan : Kirin, Asahi
Australia : Foster, Swan
nerw Zealand : Leopard
Neteherland : Heineken
German : Beck’s, Houston,
Denmark : Carlsberg
U.K. : Guiness
U.S.A. : Budwiser, Michelob
Beer dihidangkan dingin. Suhu penghidangan berkisar antara 6 C hingga 10 C. Suhu terbai adalah 8 C
Quote:
Sekilas Tentang Bir

Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu (Sriyani, 2008).
Tidak jelas benar dari mana kata bir berasal. Namun proses pembuatannya sendiri sudah ditemukan sejak lama. Sebuah prasasti yang ditemukan di delta subur antara sungai Eufrat dan sungai Trigis di kawasan Mesopotamia (sekarang kawasan irak) dan diperkirakan berasal dari masa sekitar 6.000 SM, sudah memuat gambaran tentang proses pembuatan bir. Sebuah relief yang terdapat di makam kuno di Mesir dari masa sekitar 2.400 SM juga menggambarkan proses pembuatan bir dengan bahan “barley” (barli), yaitu semacam rumput yang bijinya bisa diolah menjadi bir. Sejarah selanjutnya menapak pada tahun 2.000 SM ketika Raja Hammurabi dari Babylonia merilis resep tentang cara pembuatan dan penyajian bir. Di Mesir sendiri, sang Fir’aun (pharaoh) juga terkenal sebagai ahli pembuat minuman hasil fermentasi ini (Anonim1, 2007).
Menurut Ensiklopedi Britanica, seorang sejarawan asal Romawi bernama Pliny dan Tacticus mencatat bahwa bangsa dari suku Saxon, Celt, Nordic dan Germanic sudah menkonsumsi sejenis bir tak berwarna (disebut ale). Istilah ini juga berkembang diantara istilah-istilah lain di kalangan bangsa Anglo-Saxon seperti istilah Malt, Mash, dan Wort (Anonim1, 2007).
Pada abad 15, pembuatan bir di Jerman menggunakan teknik fermetasi yang berbeda. Prosesnya dilakukan dengan proses fermentasi dasar, bukan fermentasi di atas bahan bakunya. Bir yang dihasilkan disebut dengan lager (dari bahasa Jerman: Lagern = menyimpan) karena bir pada masa itu dibuat pada musim dingin dan membutuhkan es untuk menyimpannya pada musim panas (Anonim1, 2007).
Proses pembuatan bir kemudian berkembang dengan adanya kontrol yang baik menggunakan termometer dan sakarimeter yang bis amengukur kadar gula. Dengan paduan teknologi pembuatan es dan sistem pedinginan, pembuatan bir bisa dilakukan pada musim panas. Tapi cita rasa bir masih juga tak bisa ditentukan, sebab sangat dipengaruhi proses berubahnya gula menjadi alkohol oleh sel ragi. Lalu muncullah Louis Pasteur yang berargumen bahwa walaupun semua jenis sel ragi bisa dimanfaatkan untuk fermentasi, namun tidak semua sel ini cocok bagi proses pembuatan bir. Sel-sel yang tertentu saja yang akan menghasilkan cita rasa bir yang tinggi. Proses Pasteurisasi yang ditemukannya juga mampu membuat bir menjadi lebih tahan lama, setelah memanaskan bir hingga 70 derajat celcius agar mikroorganisme tidak aktif. Berbagai teknologi yang kemudian ditemukan juga membuat bir yang dihasilkan menjadi seperti yang kita kenal saat ini (Anonim1, 2007).
Bir adalah minuman beralkohol yang dibuat secara spesifik yaitu menggunakan campuran malt dan hop serta bahan tambahan lainnya. Produk ini mengandung alkohol sekitar 3,8% dengan kisaran antara 3-7%. Menurut jenisnya dikenal dua macam bir yaitu yang berpenampakan jernih dinamakan Pisener yang mempunyai karbohidrat hanya sedikit yang dapat digunakan untuk bahan baku fermentasi.
Bir secara harafiah berarti segala minuman berolkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi bahan berpati seperti biji malt, cereal dan diberi aroma flavor hops, tetapi tanpa proses melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Proses pembuatan Bir disebut Brewing. Karena bahan yang digunakan untuk membuat Bir berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya, maka karakteristik Bir seperti rasa dan warna sangat berbeda baik jenis maupun klasifikasinya.
Bir juga salah satu minuman tertua yng dibuat manusia, yaitu dibuat sekita tahun 5000 SM yang tercatat di sejarah Mesir kuno dan Mesopotamia. Karakteristik Bir telah berubah secara drastis sepanjang ribuan tahun.
Industri pembuatan Bir merupakan industri global yang sangat besar, dan sekarang ini kebanyakan dikuasai oleh konglomerat yang dibentuk dari gabungan pengusaha-pengusaha yang lebih kecil.
Walau pun secara umum Bir merupakan minuman beralkohol, namun ada beberapa variasi dari dunia barat yang dalam pengolahannya membuang hampir seluruh kadar alkoholnya, sehingga menjadikan apa yang disebut dengan Bir tanpa alkohol.
Jenis bir antara lain:
Light Beer adalah Bir dengan kadar alkohol 2-4%. Dibuat dari bahan dasar cereal dan tepung Barley.
Ale adalah Bir dengan kadar alkohol yang lebih tinggi dari jenis light. Menggunakan lebih banyak hops dan warnanya lebih gelap. Bahan dasarnya adalah cereal dan aromatic malt.
Lager adalah jenis bir yang diumurkan lebih lama.
Stout adalah Bir dengan kadar alkohol yang cukup tinggi, yakni berkisar antara 14% lebih. Warnanya yang gelap membuat Bir ini disebut dengan Bir hitam. Bahan dasarnya adalah aromatic malt dengan banyak hops dan diberi warna dengan caramel (gula yang digosongkan)
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan bir adalah malt, yaitu biji barley atau semacam gandum yang dikecambahkan dan dikeringkan.
Apabila hendak digunakan maka harus dihilangkan bagian tunasnya. Biji barley banyak dihasilkan dari negara-negara Eropa seperti Perancis dan Belgia ataupun dari Australia.
Quote:
Sekilas Proses Pembuatan Beer :
1. Penggilingan dari malt sangat penting untuk proses pembuatan bir. Tujuan penggi
lingan adalah untuk mematahkan jagung malt dan memecah pati malt mengandung enzim untuk memungkinkan malt untuk menembus pati lebih efisien selama menumbuk.
2. Menumbuk melibatkan pencampuran dari gandum dengan air panas untuk membentuk mash di mana enzim malt alam akan memecah pati menjadi gula malt selama1 jam selama waktu penumbukan malt enzim memecah molekul pati menjadi gula fermentasi: glukosa, maltosa, maltotriose, dan gula ini larut dalam cairan sekitarnya mash untuk membentuk solusi bergula disebut wort..
3. Worth yang telah mendidih tadi kemudian dipompa dengan kecepatan tinggi dalam tabung ini terjadi pusaran, pusaran tersebut menyedot ampas-ampas yang ada pada worth dan ampas buah HOP..
4. wort pahit panas harus didinginkan dari temperatur sekitar 90 ° C dalam pusaran air untuk 16-20 ° C di ketel fermentasi. Mesin ini terdiri dari serangkaian lembaran tipis stainless steel dengan sebuah ruang kecil di antara lembar masing-masing. wort yang
lewat di antara lembar alternatif dan air listrik dingin dipompa ke arah yang berlawanan sedemikian rupa sehingga dua cairan yang dipisahkan oleh lapisan tipis dari stainless steel dan panas dipertukarkan dari satu medium ke lainnya. Sebaliknya air dingin dipompa di ujung air panas dari sisi lainnya.
5. Wort didinginkan dikumpulkan ke ketel fermentasi pada suhu yang akan bervariasi tergantung pada suhu lingkungan dan kekuatan bir yang sedang di proses.pada tahap ini ragi dimasukan kedalam worth.Ragi adalah mahkluk hidup dan seperti organisme hidup yang memerlukan energi untuk proses hidpunya.Ragi itu diperoleh energi ini dengan meruntuhkan gula menjadi alhkohol dan karbon dioksida
Ketika fermentasi dinilai akan selesai, yaitu jumlah gula yang benar telah dikonversi menjadi alkohol, kapal didinginkan dengan menggunakan air pendingin dipompa melalui panel pendingin tenggelam dalam fermentor masing-masing.
6. Seteleah didinginkan bahan-bahan bir tadi di simpan di dalam tank khusus selama 10 hari supaya terdapat lebih banyak protein dan Tanin.
7. Setelah proses penyimpanan dikira cukup, kemudian tahap selanjutnya adalah pengisian ke botol,, .Biasanya botol beer ditutup dengan gabus mahkota
8. Pasteurisasi adalah pemanasan untuk menghilangkan kuman dan bakteri yang ada pada botol dengan memanaskan botol pada suhu sekitar 70 derajat celcius, proses ini berlangsung selama 1 jam
9. Bir dikemas dengan menggunakan plastik yang yang kedap udara supaya menghindari penguapan,, dan bir siap dipasarkan.
Quote:
LANJUT Dibawah Gan....


Diubah oleh ALCOHOLOGY 26-10-2012 15:36
0
43.9K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan