- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengapa Jumlah Pengangguran Di Indonesia Makin Banyak?


TS
toni182
Mengapa Jumlah Pengangguran Di Indonesia Makin Banyak?
Spoiler for pgrn:
Indonesia.. Indonesia.. Negerimu kaya, tapi utang banyak, pengangguran apalagi. Kalau dipikir-pikir, nasib Indonesia ini naas bener. Semoga saja suatu saat akan ada perubahan. Saya tuh kangen banget Indonesia yang berkembang maju, kaya Cina itu lho.. dari negara yang biasa aja, sekarang jadi negara ekonomi dunia, sampek ngalah2in Amerika, yang konon dulu adalah rajanya ekonomi dunia. Hmmm... Semoga saja, saat itu akan datang. Kita tunggu saja.
Btw, fokus kita kali ini adalah menyoroti jumlah pengangguran di Indonesia. Kebetulan pas ngelihat data REAL TIME FEEDJIT, tadi ada yang buat query di google, tentang 'kenapa saya masih nganggur?' Pertanyaan ini menarik dicarikan jawabannya. Menurut data statistika nasional jumlah pengangguran terbuka sekitar 8,12 juta, ini data dari BPS. Pada tahun 10 tahun sebelumnya, alias pada tahun 2000, jumlahnya sekitar 4,90 juta. Ini berarti terjadi kenaikan sebesar 65%. Jumlah ini diprediksi akan bertambah lagi di tahun2 yang akan datang. Pertanyaannya adalah kenapa jumlahnya makin besar. Apakah yang menyebabkan faktor terjadinya pengangguran di Indonesia.. wehehehe... jadi ingat waktu belajar IPS dulu.. Itu yang akan kita kupas dalam postingan kali ini. Btw, udah siap belum pisaunya buat ngupas masalah ini. (^_^).. Just kidding.. Dari berbagai sumber yang saya baca, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pengangguran di Indonesia, antara lain sebagai berikut:
1. Faktor Pertama berhubungan dengan Krisis GLOBAL yang mendera Para Pemilik Bisnis atau Perusahaan. Ini merupakan faktor tidak langsung yang menyebabkan banyak angkatan kerja yang sebenarnya sudah siap kerja terpaksa harus menganggur, karena pihak perusahaan memilih strategi rasionalisasi dan efisiensi sumber daya manusia yang mereka pekerjakan di perusahaan mereka. Jadilah jumlah pengangguran di Indonesia bertambah, karena tidak terserap lapangan kerja.
2. Faktor Kedua berhubungan dengan Gap antara Kesempatan Kerja dan Jumlah Angkatan Kerja yang tinggi. Sekarang ini bisa dibayangkan, begitu banyaknya mahasiswa-mahasiswi yang menjadi wisudawan dari berbagai kampus di Indonesia. Tentunya jumlahnya tidak sedikit. Mereka ini termasuk dalam Angkatan Kerja atau Manusia2 yang siap kerja. Sayangnya, jumlah ini tidak berbanding lurus atau balanced dengan jumlah kesempatan kerja. Jadinya, bisa diamati sendiri, fakta dilapangan menyebutkan bahwa satu pekerjaan saja, diperlombakan oleh seribu calon pelamar kerja. Apa gak edan.. hiiiii... ngeri.. Just kidding lagi.. hehe.. temen2 bisa bayangin sendiri kok.
3. Pendidikan di Indonesia itu tidak efektif. Kenapa dikatakan tidak efektif? Karena yang ditekankan pada manusia didiknya hanyalah nilai di atas kertas, alias pengetahuan teoritis. Padahal di dunia kerja yang dibutuhkan tenaganya adalah calon2 tenaga kerja yang memiliki skill, bisa juga kita sebut life skill atau mungkin keterampilan. Misalnya saja seperti keterampilan menggunakan aplikasi akutansi yang berkenaan dengan administrasi perusahaan, tentunya bagi mereka yang ingin bekerja di kantoran. Atau juga misalnya keterampilan memasak, kalau tertarik menjadi seorang koki di Hotel. Jadi jangan diherani kalau banyak pengusaha yang memutuskan tidak memberikan lapangan pekerjaan pada mereka2 yang tidak memiliki skill.
4. Pendidikan di Indonesia Tidak Membentuk Manusia Creative, yang ada adalah membentuk manusia-manusia pasive yang berujung pada kepasrahan. Ini bukan untuk meledek sistem pendidikan di Indonesia. This is real, lihat aja pada kenyataannya, sekolah ini mendidik manusia2 yang siap jadi pekerja, tapi tidak mendidik mereka memiliki daya kreasi untuk menciptakan kerja atau dalam istilah lain menjadi pengusaha. Coba saja tanyakan pada diri masing pribadi, untuk apa kita sekolah? Sebagian besar pasti menjawab, Ya biar lulus nanti dapat kerja. Nah di sinilah letak kesalahan konsep pendidikan Indonesia. Kapan majunya kalau kayak gini? Mungkin kita patut mencontoh singapura, yang menghasilkan insan2 berotak pengusaha. Olehnya itu lewat tulisan ini, semoga juga dibaca oleh para PEJABAT NEGARA, agar kiranya memperhatikan aspek ini saat merancang konsep pendidikan Indonesia kedepannya. Kalau aspek ini sudah diperhatikan, insyaAllah kita gak bakalan lihat lagi, orang2 yang lebih menganggur dan pasrah, sebaliknya kita akan lihat banyak pengusaha2 Indonesia yang kian maju dan berkembang jumlahnya.
Untuk yang ke 5 dan seterusnya, biar agan2 dan aganwati saja yang menambahkan. Ok.

0
1.9K
8
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan