Om/Tan, Agan/Sista, pasti udah gak asing mendengar kata “Perceraian”. Seperti di infotainment2 banyak para artis yang mengalami perceraian. Dan ternyata,,,, perceraian pun tidak hanya melanda beberapa selebriti tapi juga masyarakat umum. Sering kita dengar, ketika orang yang bercerai ditanya, maka jawabannya: ”sudah tidak ada lagi kecocokan diantara kami, jalan terbaik adalah perceraian”. Proses perceraian tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, selain proses yang memakan waktu, harta dan tenaga pun akan terkuras. Dikala dua sejoli ini sibuk mengurusi perceraian mereka, ada 1 pihak yang seharusnya menjadi fokus perhatian lebih, yaitu ANAK. Ada hal yang sering terabaikan yaitu perencanaan yang matang, dan tindakan tepat yang seharusnya diberikan pada anak. Karena dalam perceraian anak adalah korban sesungguhnya. Lalu apakah yang dirasakan anak-anak ini saat terjadi perceraian?
Inilah 13 perasaan/reaksi anak terhadap perceraian, cekidot gaaannnn….
13 perasaan / reaksi anak terhadap perceraian
1. Merasa tidak aman
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Anak akan merasa tidak aman sebab orang tua adalah tempatnya untuk berlindung. Ketika ada sebuah ancaman tentu anak akan mencari orang tuanya. Ia akan merasa nyaman bila dekat dengan kedua orang tuanya. Sebab bila hanya satu orang tua ia akan merasakan ketidakseimbangan yang membuatnya semakin merasa resah.
2. Merasa tidak diinginkan
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Sekalipun anak bukan penyebab perceraian namun acap kali ia merasa tidak diinginkan. Tepatnya anak akan merasa dibuang oleh orang tua yang meninggalkannya. Jika perceraian tanpa dipersiapkan biasanya seorang anak akan memendam dendam pada orang tua yang meninggalkannya bahkan dimungkinkan anak akan menderita trauma
3. Merasa ditinggalkan
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Ketika orang tua berpisah, anak akan mencemaskan karena tidak ada yang menjaganya seperti dulu. Anak akan merasa ditinggalkan oleh salah satu atau mungkin kedua orang tuanya. Lambat laun ia tidak akan mengakui keberadaan orang tua yang meninggalkannya.
4. Kesepian dan Kehilangan
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Dua atau tiga hari setelah perceraian seorang anak akan mengalami kesepian. Perasaan kehilangan satu orang tua yang pergi meninggalkannya juga akan muncul. Meskipun pada kenyataannya anak membenci orang tua tersebut. Karena sejatinya anak menginginkan orang tua yang utuh layaknya anak-anak lain
5. Menyalahkan diri dan merasa bersalah
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Karena begitu banyak konflik pernikahan yang mungkin terkait dengan tingkat stress orang tua, anak cenderung merasa bertanggung jawab atas perceraian orang tuanya. Apalagi jika terjadi perebutan hak asuh anak, dimata anak hal itu adalah perkelahian antara kedua orang tua. Karena anak merasa terlibat atas perceraian orang tuanya, ia akan menyalahkan diri sendiri dan merasa bersalah jika tidak segera ditangani oleh ahli psikologi.
6. Penyangkalan atau Denial
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Karena anak merasa bahwa perceraian itu adalah hal yang tidak diinginkan, maka anak akan melakukan pengingkaran untuk memperthankan diri dan harga dirinya. Perceraian yang menimpa orang tuanya juga dapat merupakan aib, jika saja teman-teman sepermainannya tahu maka hal itu akan memalukan dan dapat menurunkan harga diri. Biasanya anak akan melakukan penyangkalan jika teman-temannya bertanya perihal perceraian orang tuanya.
7. Mencari informasi
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Secara detail anak akan mencari tahu apa yang akan terjadi setelah perceraian dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan yang akan datang. Komunikasi dengan orang tua dibutuhkan untuk membuat anak merasa tenang. Sebaiknya orang tua menjawabnya secara bijak bukan membentaknya,”Ngapain sih kamu ingin tahu saja urusan orang tua!”
8. Amarah dan permusuhan
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Kecenderungan anak akan mengekspresikan amarah dan permusuhan pada teman-temannya, saudaranya, bahkan orang tua. Permusuhan anak terhadap orang tua seringkali menunjuk pada kesalahan orang tua. Anak akan menyalahkan orang tua karena tidak dapat mempertahankan perkimpoiannya.
9. Depresi
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Gejala ini sering dialami oleh anak-anak remaja setelah orang tuanya bercerai. Hal itu disebabkan anak remaja telah mengenal betul konflik yang terjadi diantara orang tuanya. Biasanya ia akan merasa lesu, mengalami gangguan tidur dan makan, bertindak berlebihan seperti pengrusakan, menarik diri dari hubungan social, mencederai diri sendiri. Namun tidak menutup kemungkinan gejala depresi juga dialami oleh anak yang masih berusia 3 hingga 12 tahun.
10. Immaturity (ketidakmatangan)
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Anak akan mengalami perkembangan ke tahap awal ketika ia masih tinggal bersama kedua orang tuanya sebelum perceraian. Karena pada saat itu anak merasa cinta kasih orang tuanya utuh berbeda dengan saat ini. Menurut kasus yang terjadi anak-anak biasanya jadi sering ngompol layaknya saat ia masih bayi. Inilah yang dinamakan immaturity atau ketidakmatangan.
11. Hypermaturity
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Yaitu perkembangan jiwa yang melebihi usianya. Pada hakikatnya manusia memiliki tugas perkembangan pada tahap usia tertentu, namun perkembangan anak melompat dari tahapan yang seharusnya. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian dari orang tua dimana pemenuhan kebutuhannya tidak sesuai dengan kebutuhan anak sehingga anak berusaha memenuhinya sendiri. Kebutuhan itu adalah kebutuhan emosional dan psikis dari orang tuanya. Misalnya seorang anak laki-laki yang tinggal bersama ibunya setelah perceraian maka ia menggantikan tugas-tugas ayahnya seperti bekerja di samping ia sekolah.
12. Menginginkan Perdamaian
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Semakin banyak konflik yang terjadi antara orang tua, semakin lama anak menantikan adanya perdamaian. Itu menandakan bahwa orang tua tidak sukses dalam hidupnya. Akibatnya anak akan bertindak dengan cara sendiri untuk menghentikan konflik tersebut meski cara itu mungkin belum tentu benar
Anak-anak yang menjadi saksi konflik orang tua biasanya akan mengalami konflik emosi yang berkenaan dengan hubungan intim. Ia memiliki penilaian tersendiri terhadap lawan jenis untuk dijadikan kekasih atau pendamping hidupnya. Untuk itu sebaiknya orang tua tidak menunjukkan konflik rumah tangga dihadapan anak.
13. Melakukan aksi berlebihan
Spoiler for buka:
Spoiler for buka:
Anak-anak akan bertindak sesukanya sementara hal itu akan membuat orang tuanya marah. Dalam usaha untuk bertahan dalam perseteruan lingkungan, anak-anak akan mengesampingkan keberadaan orang tua terutama yang meninggalkannya pasca perceraian. Hal ini akan Nampak ketika anak menolak berbicara dengan orang tua yang meninggalkannya setelah perceraian meski lewat telepon untuk sekedar berbagi.
Kesimpulannya anak berusaha menguji kesetiaan orang tua, pengalaman kesetiaan yang mengikat, tidak ingin menyakiti salah satu orang tuanya, menekan orangtua agar membatalkan perceraian, mencoba untuk mendesak dengan kekuatan dalam situasi genting, mengekspresikan amarah karena perceraian, menolak pergi dengan orang tua yang dianggapnya mencampakkannya.