Autographer

Biasanya, sebuah kamera akan melakukan bidikan pada obyek yang diinginkan saat tombol shutter ditekan. Namun tidak dengan kamera yang satu ini.

Didesain oleh perusahaan asal Inggris bernama OMG Plc, piranti yang dimaksud bisa bekerja melakukan bidikan tanpa mengharuskan pengguna menekan tombol.

Sedianya, piranti bernama Autographer ini diciptakan untuk mereka yang menderita dementia, namun belakangan pihak pembesut memutuskan merilisnya ke pasar yang lebih luas. Demikian seperti yang dikutip dari Reuters, Selasa (25/9/2012).

Kemampuan yang bisa dilakukan oleh piranti di atas terwujud berkat algoritma dan pembekalan lima sensor serta software yang dikembangkan oleh Microsoft Corp. Kelima sensor itu yakni magnometer, color sensor, infrared detector, accelerometer dan temperaturesensor.

Terdapat juga module GPS built-in untuk melakukan geotagging pada foto-foto yang diambil. Adapun spesifikasi lainnya adalah kapasitas penyimpanan 8 GB, konektivitas bluetooth dan sensor berkekuatan 5 MP.

PetaPixel melaporkan, kamera tersebut bisa dipakai di leher atau disematkan di baju. Piranti yang bisa berfungsi sebagai kamera stop-motion/time-lapse ini memiliki dua tombol di bagian samping untuk mengontrol layar OLED dan melakukan pembidikan secara manual.

Layarnya sendiri memiliki indikator dan settingan untuk menilik kapasitas memori, mode airplane, sensitivitas sensor dan lain-lain. Lantas di bagian depannya terdapat lensa wide-angle 136 derajat.

Autographer akan dijual ke publik dengan banderol harga USD 650 atau sekitar Rp 6,2 juta (USD 1=Rp 9.580). Setelah dipasarkan di Inggris, Autographer bakal menyambangi Amerika Serikat dan Jepang. Belum diketahui apakah piranti ini juga akan tersedia di negara lain.

Memoto

Sama seperti Autographer, pengguna kamera ini tak perlu menekan tombol shutter untuk membidik obyek. Semua bisa dilakukan secara otomatis oleh teknologi yang dimiliki piranti mini bernama Memoto berikut.

Desainer di balik Memoto, yakni 6 orang dari Swedia, menyebutnya sebagai 'lifelogging camera'.

Kamera ini masih dalam tahap prototype. Saat dirilis, pengguna akan bisa menikmati kelebihan kamera mungil ini yang bisa menangkap foto 5MP setiap 30 detik lengkap dengan lokasi GPSnya, secara otomatis.

Karena desainnya mungil dan tidak seperti kamera biasanya, cara pemakaiannya pun berbeda. Memoto dipakai dengan cara disematkan ke baju.

Sekilas memang tidak seperti kamera malah menyerupai aksesoris, apalagi ia tidak memiliki tombol pengontrol apapun.

Memoto dibekali dengan internal storage sebesar 4 GB. Diklaim, daya tahan baterai kamera ini diklaim mencapai 2 hari. Proses chargingnya dilakukan dengan mencolokkannya ke komputer.

Mengkoneksikannya ke kamera juga berarti mengupload foto tersebut ke layanan penyimpanan berbasis cloud.

Untuk mengorganisir, mengarsipkan dan mengshare foto-foto yang dihasilkan, Memoto memakai aplikasi khusus.

Secara keseluruhan ia memang mirip dengan Autographer, namun diklaim oleh penciptanya, ini adalah kamera lifelogging terkecil di dunia. Bila dana yang terkumpul sudah mencukupi, kamera ini diharapkan sudah tersedia pada tahun depan dengan estimasi harga USD 279.