- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Usai SPBU Asing Boleh Jualan BBM Bersubsidi, Harganya pun akan Dinaikkan Berkala?


TS
karmila
Usai SPBU Asing Boleh Jualan BBM Bersubsidi, Harganya pun akan Dinaikkan Berkala?

Bakal Salurkan BBM Subsidi, Shell akan Buka 70 SPBU di Jawa Timur
Jumat, 12/10/2012 18:07 WIB
Jakarta - Liberalisasi distribusi BBM subsidi pada 2013 ternyata bukan isapan jempol. Pasalnya saat ini PT Shell Indonesia, perusahaan SPBU asal Belanda sudah menyiapakan ancang-ancang investasi sebanyak 70 SPBU di Jawa Timur (Jatim). Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), Eri Purnomohadi mengatakan Shell akan buka 70 SPBU di Jawa Timur. "Ini yang terlihat mengerah liberalisasi distribusi BBM subsidi, 70 SPBU milik Shell siap menyebar di Jatim tahun depan," kata Eri kepada detikFinance, Jumat (12/10/2012).
Bahkan diungkapkan Eri, 70 SPBU milik Shell tersebut tidak hanya mendistribusikan BBM non subsidi, tetapi juga BBM bersubsidi. "Ini yang kami tegas menolak rencana liberalisasi distribusi BBM bersubsidi oleh SPBU Asing di Jawa-Bali, apa benefit (keuntungan) yang didapat Indonesia? kan Pertamina mampu mendistribusikan BBM berusbsidi di Jawa-Bali, infrastrukturnya sudah dia bangun (Pertamina)," tegas Eri.
Bahkan yang ia tidak setuju, Pertamina telah mempunyai 7 kilang minyak dan puluhan depo BBM dan punya ribuan SPBU seluruh Indonesia. "Tapi perusahaan SPBU asing ini mana? mereka tidak bangun kilang, tidak bangun depo, mau se-enanknya aja buka SPBU sana sini, malah mau jual BBM subsidi, di Jawa-Bali lagi yang dagingnya marketnya penjualan BBM, kenapa mereka tidak mau buka di Papua, Maluku atau di pelosok Kalimantan sana, kan tujuannya biar masyarakat Indonesia bisa nikmati BBM, jangan mau enaknya saja," papar Eri.
External Communications and Social Performance Manager Shell Indonesia Sri Wahyu Endah, dihubungi terpisah mengatakan tak tahu soal rencana tersebut. Ia pun tak mau berkomentar lebih lanjut soal rencana pendistribusian BBM subsidi oleh pihak Shell. Namun Endah menegaskan, pihaknya akan terus menambah jaringan SPBU di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa Timur. Saat ini Shell baru memiliki 65 SPBU di seluruh Indonesia diantaranya Jabodetabek 58 SPBU dan Jawa Timur 7 SPBU. "Kita juga mau mengembangkan SPBU di seluruh Indonesia, jadi tidak hanya 70 SPBU, angkanya saya tak bisa sebutkan. Pokoknya pembangunan dan pengembangan SPBU. Kalau soal distribusi BBM subsidi saya tidak tahu," kata Endah.
http://finance.detik.com/read/2012/1...-di-jawa-timur

BPH Migas Tuntaskan Verifikasi BBM Subsidi untuk Shell Cs
Jum'at, 19 Oktober 2012 18:57 wib
JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sudah menyelesaikan verifikasi terkait jumlah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan wilayah yang akan didistribusikan oleh perusahaan swasta. Kepala BPH Migas Andy Norsaman Someng mengatakan BPH Migas telah menyelesaikan verifikasi dan selanjutnya pihaknya akan menggelar sidang lanjutan penetapan tersebut. "Setelah rapat verifikasi, kami akan melanjutkan dengan sidang komite, ya waktunya dalam minggu-minggu itu juga," kata Andy, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (19/10/2012).
Andy menambahkan, untuk volume tender belum bisa diketahui karena masih akan diputuskan dalam sidang komite dan sidang komite dilakukan setelah rapat komite. "Kepastian volumenya baru akan kami rapatkan Senin depan," ungkap Andi. Menurut Andy, BPH Migas sebagai stakeholder yang mewakili pemerintah, parlemen, dan masyarakat, harus serba wajar. "Jadi mewakili tiga hal itu jadi serba wajar. Kalau badan usaha mengambil keuntungan, keuntungan yang wajar, masyarakat mendapat harga yang wajar, pemerintah juga membuat kebijakan yang wajar, begitu," jelas Andy. Sebagai informasi, terdapat empat perusahaan yang mengajukan proposal untuk mendistribusikan BBM bersubsidi di 2013. Yakni, PT Pertamina (Persero), PT Shell Indonesia, PT AKR Corporindo Tbk, dan PT Surya Parna Niaga (SPN)
http://economy.okezone.com/read/2012...untuk-shell-cs

Pemerintah Mau Naikkan Harga Premium secara Berkala
Jumat, 19 Oktober 2012 20:00 WIB
JAKARTA--MICOM: Tiap tahun subsidi energi terus mengalami penaikan. Untuk menekan subsidi energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan beberapa terobosan, antara lain efisiensi konsumsi BBM bersubsidi, konversi BBM ke BBG, dan penaikan tarif dasar listrik (TDL) mulai 2013. Selain itu wacana penaikan harga BBM bersubdisi kembali mengemuka. Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini di Jakarta, Jumat (19/10), mengatakan penaikan harga BBM sudah mendesak lantaran harga minyak internasional juga mengalami koreksi ke atas.
Ia mengusulkan agar harga BBM bersubsidi dari yang sekarang sebesar Rp4.500 per liter dinaikkan menjadi Rp6.000 per liter yang dilakukan secara bertahap sebesar Rp500 per liter. "Kami pakai (penaikan) Rp500 lah per beberapa bulan, apa 3 bulan atau 4 bulan. Jangan besar-besar, tapi bertahap. Itu baru hitungan kami, itu belum dibicarakan pemerintah secara menyeluruh," ujar Rudi.
Ia menjelaskan, penaikan secara bertahap dilakukan supaya tidak membebani rakyat. Berkaca dari pengalaman tahun lalu ketika harga BBM bersubsidi dinaikkan secara langsung dari Rp4.500 per liter menjadi Rp6.000 per liter pada 2008, masyarakat terbebani secara langsung dengan penaikan tersebut. "Saya inginnya bertahap, tidak maulah sekaligus seperti zaman dulu sekaligus sampai Rp6.000 per liter, kasihan masyarakat. Mungkin bertahap, Rp500-an lah," jelasnya.
http://www.mediaindonesia.com/read/2...secara-Berkala
-------------
Liberalisasi harga sudah menimpa semua produk barang dan jasa di Indonesia, bahkan SPBU migas sesungguhnya sudah lama, seperti kata BP MIGAS. Yang belum mendapat giliran Liberalisasi itu tinggal air minum (Kalau DKI Jakarta sudah), dan Listrik PLN.
0
1.7K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan