Kaskus

News

tauvanvanAvatar border
TS
tauvanvan
Standard Chartered Patut Cemas Akan Kinerja Borneo Lumbung
Setelah dihadapkan pada persoalan tuduhan money laundering di Amerika Serikat, Standard Chartered juga didera kecemasan akan risiko kredit yang tinggi di debitur mereka di INdonesia. Ini terkait dengan pinjaman sindikasi yang diberikan oleh bank ini kepada PT Borneo Lumbung Energy Tbk (BORN) sebesar USD 1 milyar.

Dalam kesempatan jumpa pers di akhir Agustus 2012, disampaikan oleh Direktur BORN bahwa kinerja keuangan perseroan mengalami penurunan akibat kenaikan beban biaya dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan biaya ini merupakan kontribusi dari beban bunga yang perlu dibayarkan kepada bank terkait pinjaman sindikasi dimaksud. Pinjaman terebut diberikan dalam rangka pembelian 23.8 persen saham Bumi PLC yang tercatat di bursa di London.
Harga saham BUMI yang dimiliki mayoritas oleh Bumi PLC mengalami penurunan drastis jika dibandingkan dari awal 2012 dengan posisi harga saat ini.

Dengan situasi harga batubara di saat ini yang terpuruk dan kinerja harga saham BUMI yang jatuh maka risiko pinjaman ini menjadi begitu tinggi. Dua hal yang patut dicermati sebagai dasar kekhawatiran dari Standard Chartered adalah kemampuan bayar BORN yang melemah dan nilai agunan pinjaman yang terus menurun.

Standard Chartered merupakan bank besar dengan operasi di seluruh kawasan dunia. Bank ini dikenal konservatif di dalam memberikan pinjaman. Sebagian besar laba tahun lalu Standard Chartered berasal dari transaksi di negara yang tengah tumbuh (emerging market) khususnya India dan China.

Mau belajar investasi ke sini aja !!
Indonesia Invesment Institute
0
896
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan