Sejumlah aktivis mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mereka menuntut penghentian kerjasama antara KPU dengan lembaga asing, International Foundation for Electoral Systems (IFES) terkait penerapan sistem informasi partai politik online (sipol).

"Menghentikan kerjasama apapun dengan pihak IFES. Keterlibatan mereka dalam pelaksanaan pemilu Indonesia sering melahirkan kontroversi ketimbang menuai hasil seperti yang diharapkan," kata kordinator LSM pemilu, Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti kepada wartawan di kantor KPU, Jl Imam bonjol Jakarta, Kamis (18/10).

Ray menjelaskan, desakan penghentian kerjasama antara KPU dengan lembaga asing didasarkan pada Undang-Undang nomor 15 tahun 2011 tentang penyelenggara Pemilihan Umum. Yang mengatur sumber pendanaan penyelenggara pemilu dan partai, harus berasal dari APBN dan dari dalam negeri.

Kemudian didasarkan pada Putusan Mahkamah Konstitusi no. 108-109 PHPU 18/2009 tentang Pemilu Presiden, yang mengamanatkan pemilu supaya bebas dari keterlibatan asing.

"Perlu diingatkan bahwa putusan MK ini lahir terkait dengan keterlibatan IFES dalam tabulasi suara nasional pada pemilu 2009," terang Ray.

Ray menceritakan, pada pemilu 2009 terjadi peristiwa besar ketika KPU bekerjasama dengan IFES gagal menerapkan teknologi penghitungan suara. Saat itu, IFES memfasilitasi penyelenggaraan tabulasi nasional berbasis SMS pada pemilihan presiden dan wakil presiden.

Tidak hanya gagal, program tersebut juga diduga menimbulkan kontroversi yang menimbulkan kecurigaan bahwa keterlibatan lembaga asing tersebut, sedikit banyak mempengaruhi hasil pemilu nasional.

"Seolah tidak jera, pihak IFES kembali menuai kontroversi. Kali ini terkait dengan bantuan mereka terhadap pelaksanaan sipol KPU 2012," terangnya.

Adapun LSM pemilu yang tergabung menuntut penghentian kerjasama KPU dengan lembaga asing adalah Lima, Repdem, Suluh Nusantara, PRD, KAU, Sakti, dan KIPP Indonesia.
sumber :
http://www.merdeka.com/politik/kpu-d...lsm-asing.html

LSM asing mau ngubek ngubek KPU ya ,dgn misi kusus diseponsori dari dana luar negeri