- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[berita boedoet] Usai Merampok, 90 Pelajar Digiring ke Polsek Tamansari


TS
m4ndiri
[berita boedoet] Usai Merampok, 90 Pelajar Digiring ke Polsek Tamansari
![[berita boedoet] Usai Merampok, 90 Pelajar Digiring ke Polsek Tamansari](https://dl.kaskus.id/www.poskotanews.com/cms/wp-content/uploads/2012/10/pelajartaman1810-216x180.jpg)
Quote:
TAMANSARI (Pos Kota) Sebanyak 90 pelajar SMKN 1 Budi Utomo, termasuk lima siswi digelandang ke kantor polisi setelah merampok seorang pelajar di Jalan Kali Besar Timur, Jakarta Barat, Kamis (18/10) siang.
Remaja belasan tahun itu setiba di Polsek Tamansari menunduk dalam-dalam, yang lainnya berderai air mata ketakutan.
Satu per satu anak baru gede itu digeledah. Petugas menemukan empat gir motor yang sudah dilengkapi tali. Alat itu kerap digunakan dengan diputar berayun-ayun mengarah ke lawan. Seorang di antaranya, Fakih, 16, murid kelas 1, luka di pelipisnya. Ada yang menimpuk saya, Pak, katanya.
Penangkapan itu bermula ketika dua pelajar SMK Tanjung; Aji, 16, dan Yudi, 16, melapor ke polisi sekitar Pk. 13:00. Mereka mengaku dirampok pelajar lain di Jalan Kali Besar Timur. Mengiranya sebagai pelajar dari sekolah yang tengah dicari-cari, kedua pelajar itu menggasak sepatu, dua HP, jaket dan uang Rp10.000 milik keduanya diambil paksa.
Mendapat laporan, polisi mencari-cari dua pelajar pemalak itu.
Gerombolam pelajar SMKN 1 Budi Utomo yang tengah berkerumun langsung digelandang polisi ke Polsek Tamansari. Polisi menanyakan siapa di antara pelajar itu yang memalak pelajar lain. Suasana gaduh karena mereka saling tunjuk hingga dua di antaranya sebut sebagai pelaku pemalakan.
Petugas memeriksa Pr, 16, dan Win, 15. Dari keduanya barang-barang pelajar yang dirampoknya disita, kecuali jaket. Keduaya mengaku membuang jaket tersebut ke sungai.
Setelah menggeledah pelajar lainnya, polisi meminta guru dan orangtua anak-anak itu datang untuk menjemput. Sebanyak 88 anak sekolah diberi penjelasan bahaya tawuran bagi diri sendiri dan orang lain. Mereka juga baru bisa pulang setelah orangtua datang dengan membawa kartu keluarga. Sedang Pr dan Win tak bisa langsung pulang karena harus dimintai keterangan dan pembinaan dari Kanit Reskrim Kompol Suhermanto SIK.
ALUMNI DATANG
Selain orangtua dan guru, sejumlah alumi sekolah itu juga datang.
Kami terpanggil karena ingin membina mereka supaya tidak tawuran. Kami berupaya meminimalisir kemungkinan mereka terltibat tawuran, ujar Fahmi, 38, alumni tahun 1998, yang datang bersama Husen, 45, Bendahara Umum Front Alumni Pelajar Indonesia (FAPI).
Kapolsek Tamansari, Kompol Maulana Hamdan SIK, mengatakan anak sekolah itu dipulangkan setelah orangtuanya diberi penjelasan bahaya tawuran. Sebnayak 88 pelajar kami pulangkan tapi dua pelajar yang memalak akan kami proses, katanya. (warto)
Remaja belasan tahun itu setiba di Polsek Tamansari menunduk dalam-dalam, yang lainnya berderai air mata ketakutan.
Satu per satu anak baru gede itu digeledah. Petugas menemukan empat gir motor yang sudah dilengkapi tali. Alat itu kerap digunakan dengan diputar berayun-ayun mengarah ke lawan. Seorang di antaranya, Fakih, 16, murid kelas 1, luka di pelipisnya. Ada yang menimpuk saya, Pak, katanya.
Penangkapan itu bermula ketika dua pelajar SMK Tanjung; Aji, 16, dan Yudi, 16, melapor ke polisi sekitar Pk. 13:00. Mereka mengaku dirampok pelajar lain di Jalan Kali Besar Timur. Mengiranya sebagai pelajar dari sekolah yang tengah dicari-cari, kedua pelajar itu menggasak sepatu, dua HP, jaket dan uang Rp10.000 milik keduanya diambil paksa.
Mendapat laporan, polisi mencari-cari dua pelajar pemalak itu.
Gerombolam pelajar SMKN 1 Budi Utomo yang tengah berkerumun langsung digelandang polisi ke Polsek Tamansari. Polisi menanyakan siapa di antara pelajar itu yang memalak pelajar lain. Suasana gaduh karena mereka saling tunjuk hingga dua di antaranya sebut sebagai pelaku pemalakan.
Petugas memeriksa Pr, 16, dan Win, 15. Dari keduanya barang-barang pelajar yang dirampoknya disita, kecuali jaket. Keduaya mengaku membuang jaket tersebut ke sungai.
Setelah menggeledah pelajar lainnya, polisi meminta guru dan orangtua anak-anak itu datang untuk menjemput. Sebanyak 88 anak sekolah diberi penjelasan bahaya tawuran bagi diri sendiri dan orang lain. Mereka juga baru bisa pulang setelah orangtua datang dengan membawa kartu keluarga. Sedang Pr dan Win tak bisa langsung pulang karena harus dimintai keterangan dan pembinaan dari Kanit Reskrim Kompol Suhermanto SIK.
ALUMNI DATANG
Selain orangtua dan guru, sejumlah alumi sekolah itu juga datang.
Kami terpanggil karena ingin membina mereka supaya tidak tawuran. Kami berupaya meminimalisir kemungkinan mereka terltibat tawuran, ujar Fahmi, 38, alumni tahun 1998, yang datang bersama Husen, 45, Bendahara Umum Front Alumni Pelajar Indonesia (FAPI).
Kapolsek Tamansari, Kompol Maulana Hamdan SIK, mengatakan anak sekolah itu dipulangkan setelah orangtuanya diberi penjelasan bahaya tawuran. Sebnayak 88 pelajar kami pulangkan tapi dua pelajar yang memalak akan kami proses, katanya. (warto)
ayo siapa yang alumni boedoet

0
3.2K
Kutip
36
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan