Sejarah Dikenalnya Cabai ke Dunia
Agan semua pasti tau kan Cabai? Ya, tanaman ini memang sudah sejak lama ada, namun popularitas serta manfaatnya terutama dalam dunia kuliner baru dikenal dunia Internasional sejak abad-16 (1502 M)
Pendahuluan
Cabai merupakan jenis tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini diduga memiliki sekitar 90 genus dan sekitar 2.000 spesies yang terdiri dari tumbuhan herba, semak dan tumbuhan kerdil lainnya. Dari banyaknya spesies tersebut, hampir dapat dikatakan sebagian besar merupakan tumbuhan negeri tropis.
Agan semua pasti pernah mengetahui seorang petualang dunia bernama
Christophorus Columbus, Columbus adalah tokoh yang berperan dalam memperkenalkan Cabai ke dunia internasional. Oleh karena itu, kita akan sedikit mengungkap kisah perjalanan Columbus saat menemukan benua baru yang kemudian dikenal sebagai Benua Amerika.
Kisah menarik petualang berkebangsaan Spanyol ini bermula pada tahun 1490. Saat itu ekspedisi yang dipimpinnya mendarat di sebuah daerah berhawa panas yang semula dikiranya sebagai salah satu daerah dari Benua Asia. Namun, belakangan barulah diketahui bahwa daerah yang didaratinya itu merupakan daerah Guanahani, sekarang merupakan wilayah San Salvador.
Columbus sempat terheran-heran pada tanaman yang dibudidayakan secara luas oleh penduduk asli di situ. Rasa buah temuannya itu sangat pedas dan aromanya sangat tajam. Buah yang ditemukannya yang kini dikenal dengan nama cabai itu merupakan tanaman asli Amerika Selatan. Dari perjalanannya inilah kemudian dia membawa tanaman tersebut menuju Amerika Tengah dan menyebar ke Amerika Serikat bagian selatan, melalui orang Indian sebagai penduduk asli Amerika.
Dalam perjalanannya, Columbus kembali ke negara asalnya Spanyol, namun saat itu dia belum mempublikasikan temuannya tentang buah Cabai berikut kegunaan serta manfaat buah tersebut. Pada akhirnya, beberapa kali dia kembali memimpin ekspedisi untuk menjelajahi benua Amerika, dalam ekspedisinya yang kesekian kali, Columbus barulah mengetahui manfaat buah Cabai dari kehidupan suku Indian untuk keperluan masak memasak.
Di akhir ekspedisinya tahun 1502, temuannya tentang buah cabai berikut manfaatnya, terutama dalam dunia kuliner diperkenalkan ke dunia luar. Dari sinilah genus cabai mulai terkuak ke masyarakat luar. Dengan demikian, dunia pun mengetahui spesies-spesies cabai yang lain, dan mulai meneliti tentang kandungan, serta pemanfaatannya dalam hal hal lain.
Kini, hasil produksi cabai dunia justru tidak berpusat di Eropa, tempat asal Columbus, melainkan di daerah daerah tropis yang jauh dari benua dingin tersebut.