- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jokowi: The Rising Star?


TS
helmetcenter
Jokowi: The Rising Star?
Tadi ane baca di forum sebelah, refleksi yg bagus, just copy and share barangkali berguna gan :
JOKOWI: THE RISING STAR?
Fenomena Jokowi
Melihat dan memperhatikan sepak terjang selama ini seorang Joko Widodo yang lebih akrab dipanggil Jokowi memang sungguh luar biasa. Kita sama-sama menyaksikan dan mencermati, dibalik carut-marutnya bangsa ini, terbersit secercah harapan akan munculnya sosok seorang pemimpin yang betul-betul sahih membawa nama rakyat, sehingga pad agilirannya mampu mengantarkan kembali menjadi bangsa yang disegani bukan hanya sekedar pencitraan-diri belaka.
Bagaimana seorang Jokowi bisa membawa sebuah kota level menengah bernama Solo menjadi kota yang penuh kemajuan dalam tujuh tahun terakhir? Bagaimana seorang Jokowi bahkan memenangkan sebuah pemilu untuk walikota dengan kemenangan yang teramat signifikan dengan 99% suara yang mendominasi para pemilihnya. Jelas, kemenangan ini merupakan kemenangan terbesar dan belum ada satupun yang mengungguli dalam sejarah Pilkada di Indonesia.
Jakarta dan Jokowi: Putra Solo
Perhelatan Pilkada sudah selesai dan baru saja pelatikan Gubernur DKI terpilih pun telah dilaksanakan. Di kota kelahirannya, yang dijuluki sebagai The Spirit of Java-Solo yang adem-ayem situasinya tiba-tiba masyarakatnya terpecah. Kesadaran bahwa Jokowi yang mampu mengambil hati banyak warganya dan menarik simpatik, itu makin terasa ketika Jokowi pindah menjadi pemimpin ibukota. Peran strategis Jokowi mengubah Solo-yang sebelumnya seperti alon-alon waton kelakon dan tidak pernah diperhitungkan baik dalam pembangunan maupun kualitas sumberdaya manusia dan pelayanan publiknya, dalam kekuasaan Joko berubah drastis menjadi lebih baik, bahkan maju dibandingkan kota-kota lainnya di Jawa ataupun di Indonesia secara keseluruhan.
Hal inilah yang membuat saya kembali terhenyak, inilah saatnya kita telah menemukan seorang figur yang menjadi pelayanan rakyat seutuhnya. Kita sepertinya telah mendapatkan seorang pemimpin yang layak akan memimpin bangsa ini, dengan keteladanan dan pencapaian yang telah dilakukan oleh Jokowi. Pada satu sisi, ikatan sosial yang merenggang dan perpecahan yang terjadi di masyarakat Solo terlihat sangat jelas sekali, sebagian masyarakat Solo tidak rela bahwa pemimpin mereka, walikota mereka harus melepaskan jabatannya untuk memimpin DKI. Sebagian lagi, ikhlas akan kepergian pemimpin mereka untuk tugas dan tanggung jawab yang lebih besar lagi sekaligus membawa kebanggaan sebagai putra Solo yang mempunyai masa depan cerah di pentas nasional.
Kepemimpinan Jokowi: Breaking the rules
Dan masyarakat Solo pun berpesta dari berbagai macam lapisan dengan membuat jenang sumsum, melakukan perayaan tradisional sebagai tanda syukur yang luar biasa. Sungguh peristiwa yang membuat saya tercenung. Sebegitu hebatkah Jokowi? Apakah begitu luarbiasanya Jokowi dalam visinya sebagai pemimpin yang pemikirannya sudah jauh kedepan? Betapa gandrungnya Solo melakukan hal-hal seperti itu, begitu besar penghargaan mereka kepada seorang Jokowi. Cinta yang selesai dan ikatan yang dalam yang diberikan masyarakat Solo kepada Jokowi bisa dikatakan merupakan contoh bagus pemimpin bangsa yang perlu ditebarkan ke segenap penjuru Tanah Air. Padahal Jokowi adalah hanya seorang warga biasa, bukan seorang raja ataupun seorang bangsawan. Tidak ada darah ningrat dalam silsilah keluarganya, seorang wirausahawan yang dulunya miris dengan nasib rakyat di kotannya. Kemudian mencoba bersaing dalam Pilkada dan berhasil memajukan dan meyejahterakan Solo. Solo dalam masa kepemimpinan Jokowi dijadikan sebagai salah satu benchmark kota rintisan pelayanan publik dan penegakan korupsi-inilah yang menajdikan Jokowi banyak diberikan penghargaan, baik oleh bangsa sendiri maupun lembaga internasional.
Banyak sekali terobosan yang dilakukan Jokowi. Salah satunya adalah membuat pelayanan satu atap dan satu pintu bagi pelayanan publik, reformasi birokrasi, mereformasi dunai perdagangan dan industri. Hal lainnya adalah dengan kepedulian kepada cityheritage/warisan budaya kota, dan cara Jokowi memelihara lingkungan sehingga kota Solo menjadi lebih apik dan asri dengan taman kota sebagai paru-paru kota dan ramahnya jalanan bagi para pejalan akki dan pegawai yang ada di sana.
Melaju ke ibukota, dengan kepercayaan diri tinggi terbukti bahwa Jokowi bisa menggenggam penduduk ibukota yang lebih heterogen dan secara kultur berbeda secara oposisi dengan masyarakat Jawa. Di ibukota, sebagaimana umumnya kota metropolitan, kekerasan dan kecenderungan mementingkan diri sendiri adalah jamak dalam persoalan-persoalan kota besar yang mencuat ke permukaan. Sekali lagi, seorang Jokowi merangkul calon rakyatnya dengan simpatik dan berani turun ke bawah. Begitu banyak menghadiri pelantikan Jokowi sebagai gubernur DKI. Sekali lagi saya pun tercenung melihat fenomena ini, sebegitu hebatkah Jokowi ? 5000 orang lebih hadir dalam pelantikannya tanpa dimobilisasi oleh Jokowi ataupun PDIP selaku partai yang mengsungnya dalam Pilkada. Saya belum pernah melihat situasi seperti ini selama pemilihan gubernur DKI. Terlepas peran media memang demikian besar dalam melakukan eksploitasi pilkada DKI ini.
JOKOWI: THE RISING STAR?
Fenomena Jokowi
Melihat dan memperhatikan sepak terjang selama ini seorang Joko Widodo yang lebih akrab dipanggil Jokowi memang sungguh luar biasa. Kita sama-sama menyaksikan dan mencermati, dibalik carut-marutnya bangsa ini, terbersit secercah harapan akan munculnya sosok seorang pemimpin yang betul-betul sahih membawa nama rakyat, sehingga pad agilirannya mampu mengantarkan kembali menjadi bangsa yang disegani bukan hanya sekedar pencitraan-diri belaka.
Bagaimana seorang Jokowi bisa membawa sebuah kota level menengah bernama Solo menjadi kota yang penuh kemajuan dalam tujuh tahun terakhir? Bagaimana seorang Jokowi bahkan memenangkan sebuah pemilu untuk walikota dengan kemenangan yang teramat signifikan dengan 99% suara yang mendominasi para pemilihnya. Jelas, kemenangan ini merupakan kemenangan terbesar dan belum ada satupun yang mengungguli dalam sejarah Pilkada di Indonesia.
Jakarta dan Jokowi: Putra Solo
Perhelatan Pilkada sudah selesai dan baru saja pelatikan Gubernur DKI terpilih pun telah dilaksanakan. Di kota kelahirannya, yang dijuluki sebagai The Spirit of Java-Solo yang adem-ayem situasinya tiba-tiba masyarakatnya terpecah. Kesadaran bahwa Jokowi yang mampu mengambil hati banyak warganya dan menarik simpatik, itu makin terasa ketika Jokowi pindah menjadi pemimpin ibukota. Peran strategis Jokowi mengubah Solo-yang sebelumnya seperti alon-alon waton kelakon dan tidak pernah diperhitungkan baik dalam pembangunan maupun kualitas sumberdaya manusia dan pelayanan publiknya, dalam kekuasaan Joko berubah drastis menjadi lebih baik, bahkan maju dibandingkan kota-kota lainnya di Jawa ataupun di Indonesia secara keseluruhan.
Hal inilah yang membuat saya kembali terhenyak, inilah saatnya kita telah menemukan seorang figur yang menjadi pelayanan rakyat seutuhnya. Kita sepertinya telah mendapatkan seorang pemimpin yang layak akan memimpin bangsa ini, dengan keteladanan dan pencapaian yang telah dilakukan oleh Jokowi. Pada satu sisi, ikatan sosial yang merenggang dan perpecahan yang terjadi di masyarakat Solo terlihat sangat jelas sekali, sebagian masyarakat Solo tidak rela bahwa pemimpin mereka, walikota mereka harus melepaskan jabatannya untuk memimpin DKI. Sebagian lagi, ikhlas akan kepergian pemimpin mereka untuk tugas dan tanggung jawab yang lebih besar lagi sekaligus membawa kebanggaan sebagai putra Solo yang mempunyai masa depan cerah di pentas nasional.
Kepemimpinan Jokowi: Breaking the rules
Dan masyarakat Solo pun berpesta dari berbagai macam lapisan dengan membuat jenang sumsum, melakukan perayaan tradisional sebagai tanda syukur yang luar biasa. Sungguh peristiwa yang membuat saya tercenung. Sebegitu hebatkah Jokowi? Apakah begitu luarbiasanya Jokowi dalam visinya sebagai pemimpin yang pemikirannya sudah jauh kedepan? Betapa gandrungnya Solo melakukan hal-hal seperti itu, begitu besar penghargaan mereka kepada seorang Jokowi. Cinta yang selesai dan ikatan yang dalam yang diberikan masyarakat Solo kepada Jokowi bisa dikatakan merupakan contoh bagus pemimpin bangsa yang perlu ditebarkan ke segenap penjuru Tanah Air. Padahal Jokowi adalah hanya seorang warga biasa, bukan seorang raja ataupun seorang bangsawan. Tidak ada darah ningrat dalam silsilah keluarganya, seorang wirausahawan yang dulunya miris dengan nasib rakyat di kotannya. Kemudian mencoba bersaing dalam Pilkada dan berhasil memajukan dan meyejahterakan Solo. Solo dalam masa kepemimpinan Jokowi dijadikan sebagai salah satu benchmark kota rintisan pelayanan publik dan penegakan korupsi-inilah yang menajdikan Jokowi banyak diberikan penghargaan, baik oleh bangsa sendiri maupun lembaga internasional.
Banyak sekali terobosan yang dilakukan Jokowi. Salah satunya adalah membuat pelayanan satu atap dan satu pintu bagi pelayanan publik, reformasi birokrasi, mereformasi dunai perdagangan dan industri. Hal lainnya adalah dengan kepedulian kepada cityheritage/warisan budaya kota, dan cara Jokowi memelihara lingkungan sehingga kota Solo menjadi lebih apik dan asri dengan taman kota sebagai paru-paru kota dan ramahnya jalanan bagi para pejalan akki dan pegawai yang ada di sana.
Melaju ke ibukota, dengan kepercayaan diri tinggi terbukti bahwa Jokowi bisa menggenggam penduduk ibukota yang lebih heterogen dan secara kultur berbeda secara oposisi dengan masyarakat Jawa. Di ibukota, sebagaimana umumnya kota metropolitan, kekerasan dan kecenderungan mementingkan diri sendiri adalah jamak dalam persoalan-persoalan kota besar yang mencuat ke permukaan. Sekali lagi, seorang Jokowi merangkul calon rakyatnya dengan simpatik dan berani turun ke bawah. Begitu banyak menghadiri pelantikan Jokowi sebagai gubernur DKI. Sekali lagi saya pun tercenung melihat fenomena ini, sebegitu hebatkah Jokowi ? 5000 orang lebih hadir dalam pelantikannya tanpa dimobilisasi oleh Jokowi ataupun PDIP selaku partai yang mengsungnya dalam Pilkada. Saya belum pernah melihat situasi seperti ini selama pemilihan gubernur DKI. Terlepas peran media memang demikian besar dalam melakukan eksploitasi pilkada DKI ini.
0
3.5K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan