narasumber
Quote:
inilah..com, Jakarta - Harga beras yang lebih tinggi dari harga premium adalah bukti kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, mengatakan beberapa waktu lalu harga bensin premium Rp6.000 per liter masih di atas harga beras yang berkisar Rp3.500-4.000 per liter. "Sekarang beras sudah 9000 paling murah, bensin 4.500. Jadi pemerintah pro yang mana?" katanya di Jakarta, Selasa (16/10/2012).
Ia menyatakan sebagian besar konsumen premium adalah masyarakat kelas menengah atas, sementara konsumen beras adalah hampir seluruh masyarakat Indonesia.
"Artinya ada ketidakadilan kebijakan. Jadi keberpihakan yang jomplang dan tidak terukur sebenarnya sasaran dan targetnya siapa, dan yang mau disejahterakan siapa," tuturnya.
Pada Senin (15/10/2012), pemerintah menyatakan akan menambal kebutuhan susbidi energi tahun ini yang membangkak Rp103,5 triliun, akibat konsumsi BBM bersubsidi yang melambung. Salah satunya akan ditambal dengan menggunakan dana penghematan subsidi non energi sebesar Rp1,7 triliun.
"Jadi subsidi non energi sudah kecil ditarik ke energi," ujar Enny menilai pernyataan pemerintah tersebut. Pada tahun ini pemerintah mengalokasikan dana subsidi non energi sebesar Rp42,72 triliun.
Herannya nih ya gan, bbm naek pada demo habis-an, giliran ky gini gimana loh???