ABU DHABI - Seorang wanita yang dijatuhi hukuman penjara 13 tahun karena melakukan pelecehan seksual dan penganiayaan pembantunya hingga tewas kemarin mengklaim pembantu tersebut tewas karena kecelakaan.


NS, seorang warga Uni Emirat, mengatakan pada pengadilan banding bahwa dirinya telah mempekerjakan SS, seorang pembantu asal Indonesia selama 1 tahun 9 bulan. Dia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bukti bahwa dirinya tidak terus menerus menganiaya sang pembantu seperti yang dikatakan oleh penuntut.

Dia mengaku beradu mulut dengan korban setelah dia memberitahu bahwa dia mempekerjakan pembantu kedua. Dia berkata bahwa dalam pertengkaran tersebut, sang pembantu jatuh akibat kecelakaan dan meninggal.

Pengadilan tindak kriminal memutuskan wanita tersebut bersalah dan menjatuhkan hukuman 10 tahun untuk tindak penyiksaan ditambah 3 tahun lagi untuk pelecehan seksual memaksa sang pembantu melepas pakaian dan melakukan aktivitas seksual.

EH, seorang polisi Uni Emirat, juga dijatuhi 10 tahun penjara setelah mengaku kepada pengadilan kriminal bahwa dia ikut serta dalam penganiayaan. Namun, kemarin dia mengatakan kepada pengadilan banding bahwa dirinya tidak ikut serta dalam penganiayaan tersebut.

Dia mengatakan dia mengunjungi kediaman si wanita dan ketika sampai di depan pintu dia mendengar si wanita menganiaya sang pembantu. Dia mengaku mendengar si wanita memanggil sang pembantu dengan sebutan "anjing" dan "keledai".

Pengacara si wanita menyalahkan si polisi sementara pengacara polisi menyalahkan si wanita.

Si wanita pada mulanya mengaku memiliki masalah psikologis namun tes menunjukkan bahwa dirinya waras dan harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya.

Keputusan akan ditetapkan pada 12 November.



The National



============

Semoga bandingnya ditolak pengadilan.