Quote:
Jokowi bersimpuh di depan ribuan warga DKI, usai dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta, Senin (15/10). Foto: Arundono/JPNN
JAKARTA - Harapan warga Jakarta terhadap kepemimpinan Jokowi-Ahok begitu besar. Pemilik nama asli Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama itu digadang-gadang mampu mewujudkan "Jakarta Baru" dalam waktu cepat. Tampaknya, publik harus siap-siap kecewa. Mengapa?
Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyebut,
sistem penganggaran keuangan daerah yang akan membatasi gerak Jokowi-Ahokdalam mengimplementasikan program-programnya, yang mengacu pada visi misi yang diusungnya.
"Saya yakin, program-program yang riil dari pasangan Jokowi-Ahok baru bisa teralisasi paling cepat 2014," ujar Yuna Farhan saat dihubungi JPNN, Senin (15/10) malam.
Alasannya, pertama, nyaris APBD DKI Jakarta tahun 2012 hanya tersisa dua bulan, yakni Nopember dan Desember. "P-APBD 2012 juga sudah selesai. Dia tak akan bisa berbuat banyak," ujar Yuna.
Selanjutnya, RAPBD Tahun 2013 juga sudah disusun, meski belum disahkan. Nah, Jokowi-Ahok punya peluang untuk merombak P-APBD 2013 sebelum diketok palu, untuk memasukkan anggaran program-programnya. Namun, lanjutnya, peluang itu pun tipis.
Menurut Yuna, penyusunan RAPBD 2013 sudah melalui proses yang panjang, sejak awal 2012, yang antara lain lewat Musrenbangda. "Rasanya tidak mungkin Jokowi-Ahok bisa membongkarnya. Semua masih warisan yang lama (Fauzi Bowo-Prijanto, red)," imbuh dia.
Lantas, apa yang bisa dikerjakan Jokowi-Ahok? "Paling hanya melakukan penyesuaian-penyesuaian kecil. "Misal di bidang transportasi, paling cuman bisa membenahi saja," ujarnya.
Alasan lain, sesuai ketentuan di UU Nomor 32 Tahun 2004, sebagai kepala daerah yang baru, Jokowi-Ahok harus menjabarkan visi-misinya ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka lima tahun ke depan. RPJMD yang memuat rencana 5 tahun ke depan ini, harus sudah di-perda-kan paling lambat tiga bulan saat mulai menduduki jabatan.
Nah, ini yang sulit karena RAPBD 2013 sudah disusun. "Jadi jangan terlalu banyak berharap kepada Jokowi-Ahok," kata Yuna mengingatkan publik.. Paling banter, mantan walikota Solo itu melakukan pergeseran-pergeseran mata anggaran.
Tampaknya, hal ini disadari oleh Ahok. Usai dilantik, dia mengatakan, perlu waktu mempelajari lebih lanjut soal APBD Jakarta. Oleh karenanya, ia berencana untuk bertemu dengan tim penyusun anggaran Pemprov DKI.
"Besok tentu kita akan minta Sekda kumpulkan tim penyusun anggaran yakni Kepala Bapeda dan BPKP, untuk kita liat biaya-biaya mana yang tidak efisien atau apa. Akan kita pelajari untuk saya serahkan ke Pak Jokowi. Saya bikin opsi-opsi nanti Pak Jokowi yang akan mengambil keputusan," papar politisi Partai Gerindra ini. (sam/jpnn)
sumber
Ane adalah pendukung berat Jokowi-Ahok (walopun bukan warga DKI) karena mereka adalah simbol kebhinnekaan dan juga simbol pembaruan untuk mendobrak tradisi2 lama birokrasi yang kaku yang masih sering dipake di banyak daerah sampe sekarang.
Tapi kalo mau melihat realita, mohon kiranya masyarakat jangan terlalu berharap untuk melihat perubahan secara signifikan dalam 1,5 tahun ke depan karena seperti dalam berita di atas; SISTEM yang ada membatasi ruang gerak Jokowi-Ahok.
Kebetulan ane juga seorang PNS dan sering terlibat dalam penyusunan anggaran di dinas ane.
Di mana2 yang namanya sistem anggaran dalam pemerintahan itu sama.
Nah, untuk kasus kepemimpinan Jokowi-Ahok, setelah mereka dilantik maka mereka hanya akan meneruskan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) murni 2012 ditambah dengan DPA-P (Dokumen Pelaksanaan Anggaran-Perubahan) 2012 warisan pemerintahan Foke.
Untuk tahun 2013 pun demikian, biasanya dalam bulan2 ini RKA 2013 (Rencana Kerja dan Anggaran) telah dibahas dan masuk ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Memang ada waktu sekitar 2 bulan untuk melakukan perombakan RKA tersebut dalam tim eksekutif sebelum diajukan kepada DPRD untuk dibahas bersama per komisi.
Jadi boleh dikata, pada tahun 2013 pun Jokowi-Ahok masih akan mewarisi program2 yang telah diajukan oleh pemerintahan Foke. Tidak semua memang, tapi sebagian masih akan ada yang tersisa.
Jadi, program2 pro rakyat Jokowi-Ahok baru akan bisa direncanakan secara secara murni oleh mereka berdua pada tahun 2013 yang implementasinya akan dilaksanakan pada tahun 2014.
Semoga Jakarta akan semakin membaik di tangan dingin Jokowi-Ahok, jadi kalo ane dapat tugas ke Jakarta lagi udah bisa bener2 menikmati Jakarta sebagai kota yang beradab.