- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pak Menteri, Berpikirlah Dahulu Sebelum Berucap...


TS
baba.bubu417
Pak Menteri, Berpikirlah Dahulu Sebelum Berucap...
Quote:
Penulis : Ali Sobri | Selasa, 16 Oktober 2012 | 15:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua ASS, siswi korban penculikan dan kekerasan seksual oleh sindikat di Depok, Jawa Barat beberapa waktu lalu, benar-benar menyesalkan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh. Kekecewaan karena insiden yang menimpa ASS, putri mereka, bertambah lagi.
Belum usai rasa penyesalannya kepada Yayasan Budi Utomo, tempat sekolah anaknya yang dulu sempat mencemooh dan mengusir ASS dari kelasnya, kini siswi kelas IX itu pun menerima komentar tak sedap dari Mendikbud.
"Saya kecewa dan marah pada Bapak Menteri. Saya tidak takut menyatakan ini, Pak! Harusnya sebelum mengucap sesuatu, Bapak berpikirlah dahulu. Dia anak saya, korban, Pak! Bukan pelaku," seru RG, ibu ASS, dalam konferensi pers di Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), Selasa (16/10/2012).
"Bapak tahu nggak? Pernah nggak Bapak menanyakan sendiri kepada kami? Kenapa Bapak menyatakannya langsung di depan publik bahwa anak kami melakukannya karena 'suka sama suka'?" tambahnya ketika didampingi suaminya, ASS dan Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait.
Menurutnya, pemerintah seharusnya memberi semangat dan dukungan terhadap keluarga korban. Namun, ironisnya, pemerintah malah melakukan penghakiman terhadap korban dan sekaligus keluarga korban.
"Kami cukup menderita, Pak. Apakah media tahu, bahwa selama itu dia (ASS) dipukuli, nggak dikasih makan, diberi obat-obatan selama satu minggu biar dia hilang ingatan tak ingat keluarganya dia. Pernahkah bapak menanyakan sendiri kepada Yogi si pelaku itu, bahwa anak saya yang suka diperlakukan demikian?"
"Saya meminta kepada Bapak. Anak saya juga berhak mendapat pendidikan di Indonesia. Saya melakukan ini biar anak-anak yang juga mengalami kasus yang sama dengan anak saya, mereka tidak mengalami kasus yang saya alami, saya harap bapak pertimbangkan atau meralat perkataan Bapak? Bapak punya anak tidak? Bapak, menteri pasti tahu rasanya seperti apa?" tandasnya.
ASS juga kesal
Setelah sekian lama bungkam, ASS kali ini ikut angkat bicara. Dia menyampaikan kekecewaannya dalam kesempatan yang sama.
"Saya marah, saya nggak terima. Masa iya saya mau diperkos, mau dipukuli orang. Saya nggak suka dibilang melakukan suka sama suka," ungkap ASS.
Remaja berusia 14 tahun yang mengenakan topeng saat konferensi pers itu mengaku kecewa usai membaca pernyataan Mendikbud yang mengindikasikan dirinya bersalah dari salah satu media cetak.
"Saya tahu dari baca koran, saya nggak terima dan kecewa. Saya cuma pengen kembali lagi ke keluarga seperti biasa. Pengen diterima di masyarakat," kata siswi kelas IX itu.
Sementara itu, Komnas PA sudah mengirimkan surat petisi online yang secara langsung diarahkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh pada Senin (16/10) kemarin. Surat yang diunggah melalui situs Change.org itu meminta M Nuh untuk melakukan permintamaafan kepada pelaku dan keluarga korban serta mengakui kesalahannya kepada publik.
Editor :
Caroline Damanik
Quote:
ucapan menteri M Nuh:
Dalam beberapa media yang dilansir Kamis (11/10/2012) lalu, Mendikbud mengaku belum mengetahui detail kasus ASS, siswi SMP di Depok yang menjadi korban kekerasan seksual sehingga ia dikeluarkan dari sekolahnya. Dalam pernyataannya, M Nuh sempat mengatakan ASS adalah "siswi nakal" dan hanya mengaku korban pelecehan padahal ia melakukannya suka sama suka.
"Dalam kondisi tertentu, bisa saja karena kenakalannya maka sekolah mengembalikannya ke orangtuanya. Soalnya ada kemungkinan kesengajaan, kadang-kadang ada yang sama-sama senang, mengaku dirudapaksa," kata Mendikbud M Nuh.
sumber
sekalipun benar 'suka sama suka' sbg pejabat publik menteri pendidikan sepatutnyalah memberi contoh ucapan dan didikan yg baek

0
3.7K
Kutip
46
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan