Sekarang kita memiliki bukti bahwa rapor tidak serta merta menentukan hasil akhir dan keseluruhan prestasi siswa.

Sebagai contoh ambil rapor dari seorang siswa 15 tahun pada tahun 1949. Dia ada di urutan paling bawah dalam Biologi dan impiannya menjadi seorang ilmuwan dianggap "mengada-ada".

"Hasil kerjanya jauh dari memuaskan," tulisan dalam rapor menyebutkan. "Beberapa kali dia dalam masalah karena tidak mau mendengarkan, bersikeras bekerja dengan caranya sendiri. Saya yakin dia memiliki impian menjadi seorang ilmuwan; namun dalam keadaannya yang sekarang hal tersebut sangat mengada-ada. Hal itu bakal menjadi waktu yang sia-sia, untuk dirinya maupun untuk yang mengajarnya."

Siapa pelajar tersebut? John Gurdon.

Sekarang dia menjadi Sir John Gurdon dan pada tanggal 8 Oktober, dia menjadi pemenang Nobel.

Gurdon menerima penghargaan tersebut bersama Shinya Yamanaka atas risetnya dalam stem cell. Menurut Komite Nobel, keduanya melakukan revolusi terhadap konsep bagaimana sel dan organisme berkembang.

"Penemuan ini merubah pandangan kita terhadap perkembangan dan spesialisasi seluler. Sekarang kita memahami bahwa sel dewasa tidak selamanya terikat pada bentuk khususnya," ungkap komite Nobel.

"Buku-buku pelajaran telah direvisi dan bidang riset baru telah muncul akibat riset ini."

Rapor tersebut tidak menjadi ingatan yang terlupakan bagi Gurdon. Dia masih memilikinya dan dia mentatakan bahwa rapor tersebut satu-satunya yang pernah dia bingkai.


WTVR



====================

Tidak perlu berkecil hati bagi yang rapornya jelek,
siapa tau ente2 bisa dapet hadiah nobel.