DEPOK- Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail ‘mengemis’ ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang saat ini dipimpin oleh gubernur dan wakil gubernur terpilih Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama. Dia meminta agar Pemprov DKI meningkatkan kucuran pendanaan dalam sinergitas dengan daerah penyangga, salah satunya Depok. Prioritas pertama yang harus dilakukan menurut Nur Mahmudi, yakni tentunya masalah transportasi.

Nur Mahmudi mengatakan saat ini Kota Depok masih menunggu campur tangan pemerintah pusat melalui Kementrian Perhubungan dalam pemberlakuan program pengumpan bus TransJakarta atau Feeder Busway. Nantinya, Depok akan menyediakan mini bus untuk menuju bus Trans Jakarta ke arah Pasar Minggu ataupun Kampung Rambutan.

“Biasanya kan hanya Rp4–5 miliar, kalau bisa bahkan sampai Rp100 miliar untuk Depok, biar sinergitasnya bagus,” ujar Nur Mahmudi kepada wartawan di Balaikota Depok, Senin (15/10/12).

Selain itu, hal lain yang menjadi persoalan hubungan jakarta-Depok adalah banjir. Memang menjadi konsekuensi bagi Depok dan Bogor yang berada di bagian hulu, seringkali dituding sebagai pembuat masalah (trouble maker).

“Persoalan banjir lebih ke internal Jakarta, lebih konsekuensi hulu dan hilir, kita tak bisa secara teori lakukan penyetopan arus air hujan dari atas ke bawah, yang diperlukan adalah bagaimana segera memperbaiki sistem drainase, DAS, “ katanya.

Terkait 26 situ yang dimiliki Depok, kata Nur Mahmudi, bagaimana upaya memperkokoh agar situ yang bermanfaat sebagai Ruang Terbuka Hijau dan daerah resapan air tak jebol. Apalagi, salah satu situ yakni situ Pedongkelan, Cimanggis berbatasan persis dengan Jakarta Timur.

“Situ Pedongkelan mepet dengan Jakarta. Alangkah baiknya Jakarta bantu biaya dua hal tentang situ, pengerukan dan pendalaman, perkokoh dinding, jadi yang diperlukan memang memastikan untuk meningkatkan kualitas situ terhadap penampungan air, perkuat cadangan air, manfaatkan jadi fungsi sosial masyarakat, jadi wisata,” ungkapnya.

Ia berharap, Jokowi-Ahok bersedia berkunjung ke Depok. Tak hanya singgah, namun juga bersedia menaikkan anggaran bantuan. “Kami berharap minimal mas Jokowi mau berkunjung, seperti dulu pak Fauzi hanya berkunjung, Jokowi jangan hanya berkunjung, tapi diikuti dengan niat, mau berkolaborasi, dengan aturan yang memungkinkan bisa memperbesar dana alokasi dengan daerah di sekitarnya, menaikkan dan singgah, kami welcome berkunjung, tapi niatan perbesar sinergitasnya,” imbuhnya.

EMBER