Ini saya punya cerita.. ketika saya bertamu ke rumah kawan saya. karena ketika saya sampai ke rumah kawan saya, dia lagi keluar beli rokok dan saya akhirnya menunggu. namun ketika kawan saya kembali dari beli rokok.. tiba2 sekelompok kira2 8 -10 orang polisi langsung menangkap kawan saya ketika dia keluar dari mobil-nya. ternyata kawan saya adalah pemakai narkoba. dan saya turut di geledah dan di"angkut". kita berdua di tes urin dan saya lolos dan di perbolehkan pulang setelah menginap di polres yang janggalnya adalah para polisi ini menunjukkan surat perintah penangkapan tapi tak memperbolehkan saya untuk membacanya (ketika saya baru buka surat-nya salah satu dari mereka langsung menarik surat itu dari tangan saya) lalu mereka menggeledah kamar kawan saya, karena tidak menemukan apa2, kita berdua di bawa ke polres dan menginap disana. Karena hasil tes urin saya negatif saya di perbolehkan pulang esok harinya.. dan kawan saya pulang 2 hari kemudian setelah orang tuanya menebus dengan sejumlah uang. Bagaimana melawan atau menuntut balik para polisi ini? janggalnya proses penangkapan :
1. Penangkapan tidak di dampingi RT setempat.
2. Surat penangkapan yang tidak boleh dibaca hingga tidak jelas asli atau
tidaknya.
3. Apakah penggeledahan kamar kawan saya yang dilakukan polisi itu sah
dan tidak perlu surat perintah? bisakah mereka masuk ke properti orang
sipil dan tanpa izin pemilik properti dengan dalih " polisi punya indikasi"
saja?
4. Apakah polisi bisa menangkap dan memenjarakan tersangkanya hanya
dari tes urin saja? karena mereka tidak menemukan bukti2 yang kuat.
5. Bisakah kita menuntut ke "Oknum" polisi yang melakukan tindak
kekerasan atau melanggar "Code of Conduct" profesi polisi? dalam
melakukan pekerjaannya?
mohon kawan2 kaskuser yang tau Hukum mau bantu menjawab pertanyaan saya. Thanx!