BOGOR (Pos Kota) – Menafkahi keluarga, adalah kewajiban seorang suami. Dan bukan bertindak kasar, saat ditanya istri. Apalagi kewajiban ini sudah berbulan-bulan, tidak dipenuhi.
Di Bogor, seorang suami justru bertindak kasar ketika istrinya menanyakan jatah bulanan yang sudah tidak pernah lagi ia terima. Bukannya memberi jawaban, ia malah melakukan pemukulan.
Tidak terima perlakuan kasar suaminya, korban lalu melapor ke SPK Mapolres Bogor Kota . Korban berharap, biar proses hukum yang memutuskan, apakah perbuatan suaminya di benarkan atau tidak.
“Saya membuat laporan, karena tidak terima kekerasan suami. Saya adalah istrinya. Ada cara yang lebih elegan, dalam menjawab pertanyaa saya dan buka dengan kekerasan fisik,”kata Sip 32, dalam laporan polisnya.
Ia mengaku, perlakuan kasar suaminya, Stef 27, tidak ia terima. Pasalnya, apa yang ditanyakan, merupakan haknya yang harus ia terima setiap bulannya. Keributan cek-cok mulut berlanjut dengan kekerasan fisik berlangsung di rumah mereka di Villa Mutiara Bogor, Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor sekitar pukul 08:00 Kamis (11/10) pagi.
“Sekitar sepuluh kali saya di pukul. Kalau di tendang kurang lebih lima kali. Usai melampiaskan emosinya, ia lalu pergi meninggalkan saya dalam kondisi merintih kesakitan, akibat beberapa luka yang timbul dari pukulan itu,”ungkap Sipora.
Hasil visum rumah sakit usai membuat laporan, pihak medis menemukan luka lebam di bagian mata, sobek di kening serta luka memar di sekujur tubuhnya.
Kanit PPA (perlindungan perempuan dan anak) Polres Bogor Kota, Ipda Melisa Sianipar mengatakan, dirinya belum mendapat laporan dari anak buahnya. Namun ia berjanji, laporan KDRT korban, akan ditindaklanjuti.
“Saya pastikan, semua laporan masyarakat ke bagian saya, akan ditindaklanjuti proses hukumnya,”papar Iptu Melisa. (yopi)
poskota

emang susah kalo punya suami temperamen, udah bokek kelakuan juga nggak bener