Mesin bubut "Lathe No. 26" dijadikan "pahlawan buruh" DPRK. Mengapa?


VIVAnews--Pahlawan tak selalu manusia, paling tidak ini yang terjadi di Korea Utara. Negeri paling tertutup di dunia itu menciptakan tren baru, dengan memberikan penghargaan tertinggi dan medali pada sebuah mesin bubut (lathe).

Kantor berita Korut, KCNA, baru-baru ini mengumumkan, "Lathe No. 26" ditetapkan sebagai "pahlawan buruh" Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK). Kabar lain menyebut, mesin itu juga mendapat penghargaan kelas utama, Order of National Flag.

Mengapa ia dianggap layak jadi pahlawan? Mesin yang dioperasikan di Pyongyang Textile Machine Factory dianggap telah melakukan banyak hal hingga layak mendapatkan penghargaan.

Menurut KCNA, ini adalah mesin bersejarah yang menandai modernisasi di negara itu. "Mesin ini beropeasi dalam kapasitas penuh lebih dari 50 tahun dan telah berkembang menjadi mesin bubut CNC, berkontribusi terhadap produksi suku cadang yang dibutuhkan untuk industri tekstil dan peralatan penting lainnya."


Mesin itu juga dianggap punya kaitan dengan patriotisme mendiang Kim Jong Il. "Sejak 21 April hingga 8 Mei 1961, Sekretaris Jenderal Kim Jong Il secara pribadi mengoperasikan mesin ini untuk praktek produksi saat ia menempuh pendidikan di Universitas Kim Il Sung. Dalam periode itu ia memberi contoh bagaimana mengoperasikan mesin itu dengan perawatan mendalam."

Masih menurut KCNA, Pyongyang Textile Machine Factory dan industri lainnya di seluruh negeri terus melakukan gerakan untuk membuat mesin bubut yang mengikuti teladan Lathe No 26.

Lalu, ada banyak mesin yang telah memenangkan gelar mesin model "Lathe No. 26".

Untuk diketahui, "pahlawan buruh" adalah penghargaan tertinggi yang disematkan pada penduduk sipil, sementara "Order of National Flag" adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh negara.

Mesin itu kemungkinan telah mendemonstrasikan pengabdiannya untuk filosofi Juche -- yang dicetuskan pendiri negara, Kil Il Sung.

Apakah negara lain akan meniru Korut memberikan penghargaan dan gelar pahlawan pada benda? Mungkin agak aneh ketika Amerika Serikat memberikan penghargaan pada printer 3D, misalnya.

Namun, jangan menihilkan peluang robot untuk mendapatkan medali di pertempuran. Tentara AS di lapangan saat ini punya kebiasaan memberikan "Purple Hearts" pada robot yang "terluka" dalam pertempuran, promosi, dan bahkan pemakaman ala militer.


======

karena pahlawan manusia sudah terlalu mainstream :

calon HT lainnya