- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jawa Timur Susun Konsep Transportasi Megapolitan


TS
japek
Jawa Timur Susun Konsep Transportasi Megapolitan
Quote:
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyusun konsep transportasi Kota Megapolitan Surabaya. Konsep transportasi massal berbasis rel kereta api itu akan dibangun secara terintegrasi, memutar ke seluruh wilayah dalam radius 100 kilometer arah barat Surabaya.
Kepala Dinas Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Jawa Timur, Wahid Wahyudi, mengatakan rel memutar ini akan segera dikembangkan dengan cara menghidupkan kembali jalur rel dari Babat, Lamongan ke arah Jombang. "Jalur ini sudah ada relnya, tinggal reaktivasi saja," kata Wahid, Kamis 11 Oktober 2012.
Jalur baru Babat-Jombang ini, diharapkan akan mempermudah dan mengurangi kemacetan jalur transportasi di seluruh kawasan di 100 kilometer dari Surabaya. Di jalur baru ini nantinya akan dilengkapi dengan kereta komuter yang beroperasi dari Surabaya-Mojokerto-Jombang-Babat-Lamongan-Gresik dan kembali ke Surabaya atau sebaliknya.
Selain kereta komuter, jalur baru ini juga akan dilengkapi dengan kereta angkutan barang yang juga akan memutar. Untuk menunjang kereta barang ini, pemerintah secepatnya juga akan mengaktifkan kembali jalur rel dari Gresik menuju pelabuhan Gresik.
Dari pelabuhan Gresik juga akan dibangun rel baru menuju Pelabuhan baru Teluk Lamong. "Dari gresik ke pelabuhan gresik sudah ada relnya tinggal reaktivasi, yang belum ada hanya dari pelabuhan Gresik ke Teluk Lamong," ujarnya.
Meski belum ada jalur rel menuju Teluk Lamong, namun Wahid optimis jalur ini mudah direalisasikan karena jarak dari Pelabuhan Gresik ke Teluk Lamong hanya sekitar satu kilometer.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, kata Wahid, juga sudah menyetujui konsep ini dan bersedia menyediakan lahan untuk pembangunan rel baru menuju Teluk Lamong ini.
Untuk angkutan barang, pemerintah juga akan menghidupkan kembali jalur rel dari Stasiun Kali Mas (kawasan pelabuhan Tanjung Perak), menuju ke Prapat Kurung (masih disekitar kompleks Tanjung Perak). Dari Prapat Kurung juga akan dilakukan reaktivasi jalur rel menuju ke Dermaga Nilam dan Berlian. "Kami usulkan jalur-jalur ini menggunakan double track," kata Wahid.
Pembangunan jalur rel yang terintegrasi ini, kata Wahid, setidaknya sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Perhubungan serta Direktorat Jenderal Perkereta Apian.
Manajer Humas PT Kereta Api Daerah Operasi VIII Surabaya, Sri Winarto membenarkan adanya rencana besar ini. "Sekarang sudah masuk tahap survey lapangan," kata Winarto.
Program ini, kata dia, merupakan bagian dari business plan yang saat ini serius sedang dikerjakan PT KA. Untuk tahap awal, yang akan segera dilakukan adalah reaktivasi jalur rel dari Babat ke Jombang.
Kepala Dinas Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Jawa Timur, Wahid Wahyudi, mengatakan rel memutar ini akan segera dikembangkan dengan cara menghidupkan kembali jalur rel dari Babat, Lamongan ke arah Jombang. "Jalur ini sudah ada relnya, tinggal reaktivasi saja," kata Wahid, Kamis 11 Oktober 2012.
Jalur baru Babat-Jombang ini, diharapkan akan mempermudah dan mengurangi kemacetan jalur transportasi di seluruh kawasan di 100 kilometer dari Surabaya. Di jalur baru ini nantinya akan dilengkapi dengan kereta komuter yang beroperasi dari Surabaya-Mojokerto-Jombang-Babat-Lamongan-Gresik dan kembali ke Surabaya atau sebaliknya.
Selain kereta komuter, jalur baru ini juga akan dilengkapi dengan kereta angkutan barang yang juga akan memutar. Untuk menunjang kereta barang ini, pemerintah secepatnya juga akan mengaktifkan kembali jalur rel dari Gresik menuju pelabuhan Gresik.
Dari pelabuhan Gresik juga akan dibangun rel baru menuju Pelabuhan baru Teluk Lamong. "Dari gresik ke pelabuhan gresik sudah ada relnya tinggal reaktivasi, yang belum ada hanya dari pelabuhan Gresik ke Teluk Lamong," ujarnya.
Meski belum ada jalur rel menuju Teluk Lamong, namun Wahid optimis jalur ini mudah direalisasikan karena jarak dari Pelabuhan Gresik ke Teluk Lamong hanya sekitar satu kilometer.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, kata Wahid, juga sudah menyetujui konsep ini dan bersedia menyediakan lahan untuk pembangunan rel baru menuju Teluk Lamong ini.
Untuk angkutan barang, pemerintah juga akan menghidupkan kembali jalur rel dari Stasiun Kali Mas (kawasan pelabuhan Tanjung Perak), menuju ke Prapat Kurung (masih disekitar kompleks Tanjung Perak). Dari Prapat Kurung juga akan dilakukan reaktivasi jalur rel menuju ke Dermaga Nilam dan Berlian. "Kami usulkan jalur-jalur ini menggunakan double track," kata Wahid.
Pembangunan jalur rel yang terintegrasi ini, kata Wahid, setidaknya sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Perhubungan serta Direktorat Jenderal Perkereta Apian.
Manajer Humas PT Kereta Api Daerah Operasi VIII Surabaya, Sri Winarto membenarkan adanya rencana besar ini. "Sekarang sudah masuk tahap survey lapangan," kata Winarto.
Program ini, kata dia, merupakan bagian dari business plan yang saat ini serius sedang dikerjakan PT KA. Untuk tahap awal, yang akan segera dilakukan adalah reaktivasi jalur rel dari Babat ke Jombang.
http://www.tempo.co/read/news/2012/1...si-Megapolitan
Jika Bu Risma menyetujuinya maka konsep ini patut untuk segera diwujudkan...
0
2.1K
Kutip
28
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan