- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Perwakilan 22 negara hadiri peringatan 10 tahun Bom Bali
TS
INCUBATOR
Perwakilan 22 negara hadiri peringatan 10 tahun Bom Bali
Pemerintah Australiamengkonfirmasi sebanyak 22 negara dipastikan akan hadir dalam 10 tahun peringatan bom Bali di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Jimbaran, Jumat (12/10).
Ke-22 negara itu terdiri perwakilan pemerintah dan keluarga korban. "Mereka kita sediakan 4.000 seat," kata panitia penyelenggara dari kedutaan besar Australia yang tidak mau disebut namanya.
Hingga Jumat (12/10) pagi, sejumlah tamu VVIP dari Australia telah tiba di lokasi, yakni Perdana Menteri Australia Julia Gillard, mantan perdana menteri Australia John Howard, pimpinan oposisi Australia Tony Abbott.
Sedangkan dari pemerintah Indonesia diwakili Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Turut serta ratusan korban selamat maupun keluarga korban dalam peringatan ini. Mereka rencananya juga akan melakukan peringatan di monumen Ground Zero di Legian Kuta.
Dalam acara peringatan ini, penjagaan ketat dilakukan hingga lima lapis. Penjagaan ketat mulai terlihat di pintu masuk GWK. Setiap tamu undangan yang masuk harus menjalani pemeriksaan oleh aparat dari Brimob dan TNI. Hal serupa dilakukan begitu melintasi pintu masuk kedua hingga tamu undangan tiba di areal parkir.
Pemeriksaan ketat kembali dilakukan di lapis keempat. Selain pasukan Brimob bersenjata lengkap dan TNI, sejumlah anjing pelacak yang memiliki kemampuan mengendus bahan peledak dan benda mencurigakan lainnya ikut disiagakan.
Di lapis kelima, penjagaan ekstra ketat lagi-lagi dilakukan. Setiap tamu undangan harus menjalani pemeriksaan melalui pintu metal detektor dan x-ray. "Maaf korek api tidak bisa dibawa masuk. Silakan Anda mengambilnya saat pulang," ujar petugas kepolisian.
Wakapolda Bali Brigjen Ketut Untung Yoga yang ikut datang di lokasi menyatakan sejauh ini tidak ditemukan adanya indikasi mencurigakan, ancaman bom atau benda mencurigakan lainnya. "Semua masih kondusif," katanya.
Gubernur Bali minta maaf kepada korban Bom Bali I
Gubernur BaliMade Mangku Pastika meminta maaf kepada korban tragedi Bom Bali I yang dalam 10 tahun terakhir tidak jelas nasibnya.
"Saya sendiri merasakan hal itu, perhatian terhadap korban dan keluarga korban tragedi Bom Bali memang masih kurang," katanya dalam konferensi pers menjelang 10 tahun peringatan Bom Bali I di Denpasar, Rabu (10/10) seperti dikutip Antara.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Bali akan berusaha melakukan langkah-langkah konkret untuk membantu korban ledakan bom yang terjadi pada 12 Oktober 2002 itu.
Langkah konkret pertama yang akan dilakukan adalah menginventarisasi korban dan keluarga korban khususnya yang berada di Bali.
"Kondisi mereka bagaimana? Di mana mereka? Selama ini kami tidak tahu karena Pemerintah Provinsi belum ada record-nya," ujarnya.
Bom Bali I meledak di kafe Sari Club dan Paddys Pub, Jalan Legian, Kuta, Kabupaten Badung, pada 12 Oktober 2002. Tragedi itu menewaskan 202 orang, sebanyak 38 di antaranya WNI.
Korban tewas lainnya berkebangsaan Australia, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa warga negara lain yang berwisata ke kawasan Legian pada saat itu.
Mantan Kapolda Bali ini menambahkan bahwa membangun sistem keamanan internasional tidak mudah, walaupun telah digagas sejak empat tahun lalu.
"Membangun keamanan berstandar internasional menyangkut sistem, networking (jaringan), peralatan, personel, dan anggaran. Secara bertahap, kepolisian dan TNI sudah dimodernisasi untuk membangun kapasitas mereka," ujarnya.
Pemprov Bali, lanjut dia, juga sudah membantu anggaran untuk meremajakan beberapa alat kerja TNI/Polri, termasuk membantu kendaraan operasional.
"Tahun ini kami mengadakan dua 'mobile screening system'. Mudah-mudahan akhir tahun ini sudah bisa dioperasionalkan," kata Pastika.
sumber
komentar, gak terasa 10 tahun, semoga bali tetep special ya!!! semangat for bali
0
1.3K
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan