- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Djohar: Libatkan KPSI dalam Pembentukan Timnas, KONI Blunder
TS
albertus2008
Djohar: Libatkan KPSI dalam Pembentukan Timnas, KONI Blunder
JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, menyayangkan sikap KONI Pusat yang melibatkan kubu KPSI dalam upayanya membentuk Timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala AFF 2012.
Menurut Djohar, keinginan KONI Pusat pimpinan Tono Suratman untuk melibatkan KPSI dalam pembentukan skuad timnas, adalah sebuah kekeliruan besar. Sebab hal tersebut sudah melanggar isi perjanjian yang telah disepakati.
Diketahui, beberapa waktu lalu Tono mengundang kubu KPSI dan PSSI untuk membicarakan terkait pembentukan Timnas. Namun, dalam pertemuan tersebut, pihak PSSI memutuskan untuk tidak hadir.
"Artinya, KONI tidak memahami tupoksi (tugas pokok dan fungsinya). Sebab bagaimana mungkin mereka menekan PSSI yang notabene sebagai anggotanya dan memberikan kesempatan kepada organisasi ilegal," kata Djohar kepada wartawan di sela-sela menyaksikan sesi latihan Timnas U-17 di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Rabu (10/10).
"Keinginan KONI tersebut adalah salah satu bentuk intervensi. Ini sangat berbahaya, karena potensi sepakbola Indonesia terkena sanksi FIFA menjadi sangat besar," lanjut Djohar.
Karena itulah, ia pun meminta agar KONI pusat tidak melanjutkan keinginannya untuk ikut campur dalam hal pembentukan skuad timnas. Pasalnya, hasil rapat Joint Committe (JC) di Kuala Lumpur, beberapa waktu lalu sudah diputuskan, bahwa pembentukan timnas di bawah yuridiksi PSSI.
Mengenai alasan KONI ikut campur karena sudah mendapat lampu hijau dari FIFA. Djohar menegaskan, meski belum melihat langsung surat tersebut, tapi dirinya yakin hanya berisi persetujuan untuk membantu pembentukan skuad timnas.
"Membantu itu bukan berarti merusak yang sudah ada. Apalagi sampai merobek-robek kesepakatan yang sudah ditetapkan. Kalau begini terus, kapan kita bisa konsentrasi membentuk timnas. KONI mestinya mengurusi masalah lain saja, ketimbang merusak persiapan timnas yang sedang berjalan," pungkas Djohar.
Seperti diketahui, Ketua KONI, Tono Suratman, sehari sebelumnya mengeluarkan pernyataan agar PSSI merombak timnas yang sudah ada saat ini, dengan memberikan porsi kepada KPSI dalam membentuk skuad timnas yang baru.
Pernyataan Tono tersebut memang aneh. Sebab, KPSI bukanlah anggota KONI sehingga tidak perlu diakomodir. Apalagi, sesuai dengan poin kelima dari MoU yang telah disepakati disebutkan bahwa dengan ditandatanganinya kesepahaman tersebut, maka KPSI dinyatakan bubar.
Lebih dari itu, FIFA dan AFC pun sudah memberikan penegasan bahwa pengelolaan timnas tetap berada di bawah kendali PSSI selaku federasi sepakbola nasional yang resmi. Sedangkan JC hanya berfungsi sebagai harmonisasi masuknya pemain ISL ke timnas
SUMBER
ternyata kpsi dah melebarkan sayapnya sampai ke koni jg ck..ck..ck..,'beringin' siap beraksi dan bakalan bilang "I'LL be back.." 2014..perlu dibuat film horror biasanya org ina suka dgn film horror hehe..'angkernya pohon beringin' hehehe...
Menurut Djohar, keinginan KONI Pusat pimpinan Tono Suratman untuk melibatkan KPSI dalam pembentukan skuad timnas, adalah sebuah kekeliruan besar. Sebab hal tersebut sudah melanggar isi perjanjian yang telah disepakati.
Diketahui, beberapa waktu lalu Tono mengundang kubu KPSI dan PSSI untuk membicarakan terkait pembentukan Timnas. Namun, dalam pertemuan tersebut, pihak PSSI memutuskan untuk tidak hadir.
"Artinya, KONI tidak memahami tupoksi (tugas pokok dan fungsinya). Sebab bagaimana mungkin mereka menekan PSSI yang notabene sebagai anggotanya dan memberikan kesempatan kepada organisasi ilegal," kata Djohar kepada wartawan di sela-sela menyaksikan sesi latihan Timnas U-17 di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Rabu (10/10).
"Keinginan KONI tersebut adalah salah satu bentuk intervensi. Ini sangat berbahaya, karena potensi sepakbola Indonesia terkena sanksi FIFA menjadi sangat besar," lanjut Djohar.
Karena itulah, ia pun meminta agar KONI pusat tidak melanjutkan keinginannya untuk ikut campur dalam hal pembentukan skuad timnas. Pasalnya, hasil rapat Joint Committe (JC) di Kuala Lumpur, beberapa waktu lalu sudah diputuskan, bahwa pembentukan timnas di bawah yuridiksi PSSI.
Mengenai alasan KONI ikut campur karena sudah mendapat lampu hijau dari FIFA. Djohar menegaskan, meski belum melihat langsung surat tersebut, tapi dirinya yakin hanya berisi persetujuan untuk membantu pembentukan skuad timnas.
"Membantu itu bukan berarti merusak yang sudah ada. Apalagi sampai merobek-robek kesepakatan yang sudah ditetapkan. Kalau begini terus, kapan kita bisa konsentrasi membentuk timnas. KONI mestinya mengurusi masalah lain saja, ketimbang merusak persiapan timnas yang sedang berjalan," pungkas Djohar.
Seperti diketahui, Ketua KONI, Tono Suratman, sehari sebelumnya mengeluarkan pernyataan agar PSSI merombak timnas yang sudah ada saat ini, dengan memberikan porsi kepada KPSI dalam membentuk skuad timnas yang baru.
Pernyataan Tono tersebut memang aneh. Sebab, KPSI bukanlah anggota KONI sehingga tidak perlu diakomodir. Apalagi, sesuai dengan poin kelima dari MoU yang telah disepakati disebutkan bahwa dengan ditandatanganinya kesepahaman tersebut, maka KPSI dinyatakan bubar.
Lebih dari itu, FIFA dan AFC pun sudah memberikan penegasan bahwa pengelolaan timnas tetap berada di bawah kendali PSSI selaku federasi sepakbola nasional yang resmi. Sedangkan JC hanya berfungsi sebagai harmonisasi masuknya pemain ISL ke timnas
SUMBER
ternyata kpsi dah melebarkan sayapnya sampai ke koni jg ck..ck..ck..,'beringin' siap beraksi dan bakalan bilang "I'LL be back.." 2014..perlu dibuat film horror biasanya org ina suka dgn film horror hehe..'angkernya pohon beringin' hehehe...
0
3.4K
57
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan