- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pengusaha mengancam mengganti ke mesin


TS
prd0000
Pengusaha mengancam mengganti ke mesin
Quote:
Pengusaha Ancam Ganti Tenaga Buruh dengan Mesin
Gina Nur Maftuhah - Okezone
Rabu, 3 Oktober 2012 12:21 wib
Ketua Apindo Sofyan Wanandi (Foto: Koran SI)
JAKARTA - Kalangan pengusaha mengancam akan mengganti semua tenaga buruh dengan tenaga mesin jika pekerja sering melakukan demo. Hal ini karena seringnya buruh melakukan demonstrasi.
"Nanti kita bisa saja mengganti semua tenaga buruh dengan mesin semua kalau mereka selalu menggunakan cara ini (demonstrasi)," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, ditemui di MNC Tower, Jakarta, Rabu (3/10/2012).
Menurut Sofjan, saat ini, pihaknya sedang membicarakan masalah buruh ini dengan pemerintah dan serikat pekerja. Namun, dengan adanya demonstrasi ini, telah membuat sejumlah investor dan pengusaha khawatir.
"Saya dari pagi sudah ditelepon banyak orang dari mana-mana, mereka khawatir soal ini (demonstrasi buruh)," tambah dia.
Bahkan, menurutnya, sudah ada beberapa investor yang akan menutup pabriknya di Indonesia.
"Sudah ada, dua dari Jepang satu Indonesia, mereka bergerak di bidang elektronika," komentar Sofyan.
Sekedar informasi, aksi mogok nasional yang dilakukan ratusan ribu buruh se-Tangerang Raya ditanggapi dingin Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Tangerang. Apindo mengancam akan menutup perusahaan jika buruh terus melakukan aksi mogok.
"Akibat aksi mogok ini, perusahaan merugi, mending perusahaannya ditutup saja kalau begitu," kata Ketua Apindo Kota Tangerang Gatot Purwanto kepada Okezone.
Menurut dia, dari setiap aksi demo buruh ini membuat produksi terhenti, sehingga mengakibatkan kerugian yang sangat besar. "Silakan saja buruh menyampaikan aspirasinya, asal jangan terus-terusan dan bahkan melakukan mogok massal begini," tambah dia. (gna)
(rhs)
sumber
Quote:
JAKARTA - Kalangan pengusaha mengancam akan mengganti semua tenaga buruh dengan tenaga mesin jika pekerja sering melakukan demo. Hal ini karena seringnya buruh melakukan demonstrasi.
"Nanti kita bisa saja mengganti semua tenaga buruh dengan mesin semua kalau mereka selalu menggunakan cara ini (demonstrasi)," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, ditemui di MNC Tower, Jakarta, Rabu (3/10).
Menurut Sofjan, saat ini, pihaknya sedang membicarakan masalah buruh ini dengan pemerintah dan serikat pekerja. Namun, dengan adanya demonstrasi ini, telah membuat sejumlah investor dan pengusaha khawatir. "Saya dari pagi sudah ditelepon banyak orang dari mana-mana, mereka khawatir soal ini (demonstrasi buruh)," tambah dia.
Bahkan, menurutnya, sudah ada beberapa investor yang akan menutup pabriknya di Indonesia.
"Sudah ada, dua dari Jepang satu Indonesia, mereka bergerak di bidang elektronika," komentar Sofyan.
Tentang desakan penghapusan sistem outsourcing yang menjadi salah satu tuntutan aksi demo buruh kemarin, kalangan pengusaha menegaskan praktik itu tak bisa dihapus dalam sistem ketenagakerjaan di Indonesia. Alasannya selain diatur oleh undang-undang, keberadaan tenaga kerja outsourcing sangat dibutuhkan pengusaha karena menyangkut efisiensi. Di Indonesia, praktik ini mendapat perlindungan hukum di bawah UU No 13 Tahun 2003 soal ketenagakerjaan. "Outsourcing itu nggak bisa dihapus ada undang-undangnya," kata Sofjan Wanandi.
Sofjan menambahkan selain alasan agar lebih efisien demi berdaya saing, sistem outsourcing membantu perusahaan untuk mendapat tenaga kerja pada bidang-bidang di luar bisnis utama (non core business).
"Kita masih butuhkan asalkan bukan pekerjaan inti, masak cleaning Service, security, katering kita juga yang siapkan. Kan lebih baik serahkan kepada yang ahli karena lebih efisien, lebih murah dan baik, kita nggak bisa semuanya," katanya.
"Ketentuan outsourcing di UU No 13 bukan dihapus, seharusnya diperbaiki, mana yang boleh, mana yang nggak. Selama ini UU No 13 multitafsir hanya menjelaskan di luar inti bisnis, seharusnya dibuat rinci mana saja yang boleh," katanya dilansir detik.
Sebelumnya Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) meminta pemerintah Indonesia tak menghapus sistem outsourcing di Indonesia. Karena sistem outsourcing sangat berguna untuk efisiensi perusahaan. "Outsourcing banyak manfaatnya, terutama untuk efisiensi perusahaan, jadi jangan dihapuskan," kata Senior Country Economist Indonesia Resident Mission Edimon Ginting ketika ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/10). dtc
Sumber
UPDATE: Bukti bahwa hal ini pernah terjadi, dan bisa dilakukan
http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri
Quote:
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara.[6] Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api.[7] Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.[8]
Selama ini pengusaha hanya menuruti permintaan pemerintah untuk menahan revolusi industri untuk mempekerjakan buruh. Pertanyaannya, apakah dengan adanya demo demo seperti ini, pengusaha akhirnya menyerah dan melakukan revolusi industri di Indonesia?
0
36.3K
Kutip
665
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan