Quote:
MOSKOW - Rusia mengutarakan harapannya kepada Turki agar tidak bertindak secara sepihak dalam menyikapi Suriah. Pernyataan itu disampaikan Rusia dalam menanggapi legalisasi serangan ke Suriah yang sudah diberlakukan oleh Parlemen Turki.
"Kami berharap, Turki akan menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang akan memperburuk situasi di sana," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip AGI, Selasa (9/10/2012).
Pada pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sudah mengeluarkan komentar terhadap perang artileri tersebut. Lavrov menyebut peristiwa itu sebagai sebuah kecelakaan.
Meski demikian, peperangan itu terus berlanjut pada keesokan harinya. Serangan artileri Turki dikabarkan mendarat ke Kota Tel Abyad, Suriah.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan juga masih marah dengan Suriah terkait insiden itu. Erdogan pun menggunakan doktrin pertahanan klasik untuk merespons sikap Suriah.
"Apa yang dikatakan oleh leluhur kita? Bila kalian ingin damai, bersiaplah untuk perang. Bila kalian menjadi korban kebiadaban, kalian akan melakukan apapun yang patut dilakukan. Lihatlah saat ini, mereka melakukan serangan ke kita. Bila Suriah menyerang, kita akan membalasnya dengan cepat," ujar Erdogan.
Meski Turki melegalkan serangan militer ke Suriah, North Atlantic Treaty Organization (NATO) masih keberatan akan hal itu. Bagi NATO, setiap serangan militer ke Suriah akan menimbulkan masalah baru yang cukup rumit.(AUL)
http://international.okezone.com/rea...nyerang-suriah
Apakah ini himbauan halus?
