eloiAvatar border
TS
eloi
Belajar menggambar rumah dengan ArchiCAD 12
Artikel ini ane copas dari blog ane sendiri (hehe, boleh ngga sih? boleh aja lah ya emoticon-Smilie) Artikelnya dijamin ane sendiri yang bikin (kalau ngga boleh juga, maaf emoticon-Sorry)
Ini blognya: sujanayogi.wordpress.com.

Ini sekadar sharing dari ane yang baru belajar ArchiCAD

Apa sih ArchiCAD?emoticon-Bingung (S)

Dari namanya sudah bisa ditebak bahwa itu adalah software CAD yang mengkhususkan diri pada bidang arsitektur. Karena pengkhususan bidang inilah, maka ArchiCAD menjadi software yang sangat mudah digunakan dalam perancangan arsitektur dibandingkan software CAD umum. Jadi jika Agan ingin menggambar atau merancang rumah, ada baiknya Agan mempertimbangkan untuk mempelajari dan menggunakan ArchiCAD, ada banyak kemudahan yang dapat Agan peroleh dibandingkan jika Agan menggunakan software CAD umum seperti AutoCAD, SketchUp, Solidworks dan lain-lain, karena dengan software CAD umum setiap obyek harus benar-benar dibuat dari nol, dan walaupun bisa menggunakan library, kita tetap akan disulitkan bila kita menginginkan customized object. Permasalahan itu terjawab pada ArchiCAD dengan komponen dan library-nya yang berbasis parametric object. Dengan obyek yang memiliki parameter, dengan mudah kita mengubah detail ukuran sesuai dengan kebutuhan dengan cara yang sangat mudah (bagi yang menguasai Solidworks pasti memahami arti dari parametric object). Konsep parametric object ini sangat bermanfaat ketika kita melakukan proses modifikasi desain, contohnya: apabila kita hendak menggeser posisi pintu atau mengubah ukuran jendela yang telah terpasang pada dinding, maka lubang pada dinding akan secara ostomastis ikut bergeser dan berubah ukuran tanpa ada tambahan perintah. Tentu hal ini tidak bisa dilakukan dengan software AutoCAD dan software CAD umum lainnya.

ArchiCAD adalah software yang diciptakan oleh Grafisoft pada tahun 1982. Hingga sekarang, ArchiCAD telah mengembangkan diri secara luarbiasa sehingga software ini sangat populer di dunia arsitektur. Di Indonesia pun sudah cukup banyak pengguna ArchiCAD, indikasinya bisa di lihat dari didirikannya Grafisoft Center Indonesia (sekitar tahun 2009 – maaf kalau salah), yang mana kegiatannya difokuskan pada pelatihan (sertifikasi internasional!) dan bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi Indonesia dalam penggunaan ArchiCAD (kalau di Bandung mereka bekerjasama dengan ITENAS dan UNLA – sekali lagi, maaf kalau salah, saya cuma baca di internet emoticon-Smilie ). Komunitas dunia maya ArchiCAD di Indonesia pun sudah mulai bermunculan dan cukup ramai (sayang saya bukan arsitek, jadi ngga pede mau ikutan komunitas-komunitas ini, kan malu emoticon-Smilie). Release terakhir dari ArchiCAD adalah versi 16 (tahun 2012).

Kelebihan ArchiCAD dibanding Software CAD lain:

1. Cukup mudah dipelajari, buku-bukunya sudah banyak beredar, pelatihan formal sudah tersedia, komunitas untuk berbagi ilmu sudah cukup banyak.

2. Untuk kemudahan proses penggambaran, setiap lantai dipisahkan per layer secara otomatis.




3. Gambar yang dihasilkan berupa dua output (window), 2D (pandangan atas) dan 3D (interaktif), di mana kedua output itu aktif secara bersamaan dan saling terhubung, artinya kita bisa membuat gambar pada window manapun, dan masing-masing window yang lain akan saling meng-update satu sama lain secara otomatis.

4. Untuk presentasi, tersedia fasilitas render dengan kualitas yang cukup baik, dengan output berupa image atau movie. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, Grafisoft telah mengeluarkan software renderer khusus yaitu Artlantis yang bisa me-render berbagai format gambar (tidak cuma gambar keluaran ArchiCAD). Software ini juga dilengkapi dengan fasilitas flytrough, yaitu fasilitas untuk membuat animasi pasif (obyeknya diam, kamera yang bergerak) dari gambar yang telah kita buat


Liat papan nama ditembok belakang itu, Gan? Itu nama anak ane! Siapa tau nanti dia punya showroom mobil, amiin... emoticon-Smilie








5. Obyek yang dilengkapi dengan parameter ukuran yang sangat detail, memudahkan kita mendapatkan obyek dengan ukuran yang benar-benar flexibel.

6. Dilengkapi dengan fasilitas penghitungan Bill Of Material atau RAB, yang kata orang formatnya cukup bagus dan bisa diterima para arsitek atau kontraktor kita, saya kurang tahu pasti, belum sempat belajar emoticon-Smilie

7. Satu lagi yang lebih keren : Fasilitas GDL. Kependekan dari Geometric Description Language, yaitu pembuatan obyek dengan menggunakan script bahasa pemrograman, mirip kita dulu menggambar obyek dengan program Pascal atau bahasa C, hanya saja bahasa GDL jauh lebih sederhana. Mengapa dibilang keren? Karena dengan obyek yang didefinisikan dengan bahasa program, ukuran file menjadi sangat kecil, karena hanya memuat teks saja, oleh karenanya akan sangat mudah untuk disebarluaskan. Sangat berbeda bila kita mau share obyek yang kita gambar menggunakan software AutoCad misalnya, tentu repot kalau kita hendak mengunggah obyek mobil dengan bentuk yang rumit dalam format *.dwg/dxf, karena file-nya akan sangat besar. Konsepnya sama persis dengan konsep penggambaran obyek menggunakan software PDMS (software khusus untuk mendesain platform kilang pengeboran minyak), yang keluaran hasil gambarnya juga berupa teks dengan extension file *.txt atau *.mac.

Di bawah ini contoh gambar render menggunakan artlantis (render sederhana saja)


Barangkali ada yg bertanya2 gambar rumah siapa ini? Yak! Ini rumah saya Gan, kecil ya? Tapi alhamdulillah ane syukuri


Sekian terimakasih
emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)
emoticon-I Love Kaskus (S)emoticon-I Love Kaskus (S)emoticon-I Love Kaskus (S)
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 0 suara
Artikelnya bermanfaat?
Lumayan daripada nonton sinetron
0%
Ngga
0%
.monon.Avatar border
tata604Avatar border
tata604 dan .monon. memberi reputasi
2
14.6K
4
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan