Malam itu sang bartender sedang melap dan merapikan meja barnya, ketika seorang pria dengan setengah sempoyongan masuk ke dalam bar dan meminta minuman.
"Kita sudah mau tutup", kata bartender itu dengan sopan.
"Kalau kauberi aku segelas whisky, kau boleh pakai cewek hiperseks yang duduk dalam mobilku di luar", kata sang tamu. "Dia nggak pernah merasa puas, sudah berjam-jam aku bersamanya sejak tadi sore kuangkut dia".
Tanpa pikir panjang, bartender itu menyodorkan segelas whisky ke arah tamunya, dan langsung bergegas ke luar.
Dihampirinya mobil yang diparkir agak tersembunyi dalam kegelapan. Iapun segera masuk dan duduk di kursi sopir, tepat di samping seorang wanita berpakaian acak-acakan yang tengah duduk mengangkang di kursi sebelahnya.
Tak lama setelahnya, seorang polisi secara tiba-tiba mengetuk kaca mobil di samping sang bartender sambil menyorotkan senternya ke dalam. Kedua orang dalam mobil terkaget-kaget dan serentak keduanya menutupi wajah dari silaunya cahaya senter dengan tangan.
Perlahan bartender itu menurunkan jendela. Setelah berusaha memasang wajah kalem, ia berkata, "Tak apa-apa, opsir. Saya sedang bersama isteri saya."
"Oh maaf, Pak, saya tidak tahu anda sedang bersama isteri anda", kata polisi muda itu dengan sopan. Dimatikannya senternya.
"Tadinya saya juga enggak tahu, nak. Sekarang saya jadi tahu ini isteri saya setelah kau sorotkan senter itu tadi", kata bartender itu, galau.