- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bajakan, kenapa ga beli yg ori saja?


TS
SooYoung32
Bajakan, kenapa ga beli yg ori saja?
Welcome To My Thread
Bantu

Spoiler for picture jabakan:

Quote:
Langsung saja

Bajakan... ah... inilah kata mutiara di setiap otak manusia berkewarganegaraan Indonesia.
Keluar film baru? "Nunggu bajakannya deh", ada game baru? "Kapan bajakannya keluar?", ada console baru keluar "Bisa maen bajakan ga neh?" semua hal yang menyangkut data elektronik pasti diincar bajakannya, pokoknya "VIVA BAJAKAN! ALL HAIL CAPTAIN JACK SPARROW!"
Barang bajakan a.k.a. pirated items adalah istilah umum untuk data yang bisa digunakan tidak sebagaimana pembuatnya berharap, dan dalam hal ini data tersebut sama persis dengan aslinya, paling maksimal diedit supaya bisa jadi bajakan
1) Untuk kasus film, pembuat berharap kita beli DVD asli, dan kenyataannya kita beli DVD Rp. 5000
2) Untuk kasus game, pembuat berharap kita beli disc asli (ya... ga terbatas pada CD kan...ada DVD gitu, Blu-ray, HD-DVD... yang kata terakhirnya disc) atau cartridge asli, tapi kenyataannya kita beli DVD Rp. 7000 dan ngisi game di kios Rp. 5000 per game
3) Untuk kasus software, pembuat berharap kita beli supaya jerih payah programmernya dibayar, nyatanya kita beli 40 ribu per DVD, yang isinya bisa kompilasi banyak program
Waktu ane coba tanya, pengen gak beli game asli? (disc atopun cartridge) sebagian besar bilang "gw sih mau aja beli barang ori, tinggal harganya noh"
Itu jawaban umum, jelas, dan bisa diterima a.k.a. dimaklumi. Namanya ekonomi Indonesia emang ga bisa diharapkan. Lah anggota DPR gaji segede gaban aja beli laptop ga mampu, apalagi rakyat biasa yang gajinya bukan dari tidur? Mana sempet nyisihin buat barang ORI? Boro-boro nyisihin buat beli DVD film ori, nonton film aja malah ga sempet gara2 sibuk cari duit
Lepas dari apakah anggota DPR bener kerja ato nggak, sebagian besar masyarakat Indonesia (terutama kalangan bawah dan/atau kurang terdidik) memilih barang bajakan dikarenakan alasan "harga".
Barang bajakan memiliki kualitas mumpuni dalam hal fungsi, karena memang itu adalah duplikat persis dari barang aslinya, yang mana diusahakan kualitasnya semaksimal mungkin. Akibatnya muncul kelebihan bajakan: "murah tapi bukan murahan", paling minimal dari segi datanya, kualitas DVDnya sih murahan...
Semua ini membuat mental masyarakat Indonesia kesulitan menghargai produk asli, sehingga kalau muncul hasil karya baru yang diincar adalah bajakannya. Istilah "SUPPORT THE ARTIST/MAKERS/CREATORS/TEAM BY BUYING THE ORIGINAL" tidak berlaku bagi mereka, sebagian mungkin karena mereka ga bisa bahasa Inggris jadi ga tau artinya apaan, sebagian lagi pasti karena "ngapain beli yang asli selama yang bajakan sama aja?"
Waktu ditanya "mau ga sih pake barang asli"? Dijawabnya pasti "mau, tapi harganya" (paling aman)
Tapi sekarang yang dipertanyakan adalah "kalau ente punya fulusnye, jadi ga ente beli aslinye?" atau "kalau kamu sudah punya duitnya, barang asli tadi jadi dibeli ga?"
Kebanyakan orang biasanya jawabnya "kalau sampe ada duit buat beli ori, mendingan gw beli yang bajakan banyak2".
Banyak orang bilang ada kualitas ada harga, dan biasanya pepatah itu tidak bohong, dan justru disitu masalahnya. Kualitas yang boleh diadu menyebabkan barang2 ori harganya mencapai langit lapis kedua dari tujuh, sehingga dengan uang untuk membeli satu produk ori kita bsia membeli BANYAK sekali produk bajakan dari karya yang sama. Sangat ekonomis! Ini namanya penggunaan uang yang efektif, efisien, ekonomis, cerdas, dll.
Untungnya bagi masyarakat pada umumnya (dan sialnya bagi penciptanya) ilmu ekonomi tidak digabung dengan ilmu sosial. Asal penggunaanya ekonomis, ya ambil yang itu. Kata orang "ada yang murah ngapain mahal?" kalau punya duit untuk beli yang asli, kebanyakan masyarakat akan memilih produk bajakan, karena ya itu tadi: "murah tapi bukan murahan"
Banyak yang bilang beli bajakan ga masalah, sebab target pasarnya memang bukan di Indonesia. Apa ada game yang regionnya Indonesia? Target pemasaran mereka adalah di Eropa, Amerika, Jepang, Australia, dll. Kita mendapatkan berkah karya mereka karena para pembajak membawanya kesini. Karena mereka memang ga bertujuan menjual ke kita, ga masalah kan kalo kita pake bajakannya?
Untuk urusan film hal ini jelas berbeda, karena memang ada film ber-subtitleIndonesia. Tapi untuk ini ada serangan yang lebih dahsyat lagi:
Kebanyakan yang terjadi kalau membeli produk asli adalah mendapat bonus sampingan yang kurang mendukung fungsi produk utama, sehingga pepatah "kalau dapet syukur, kalo nggak juga ga kiamat" dapat diaplikasikan.
Memang, pihak pencipta sama sekali tidak akan melakukan sesuatu buat kita kalau kita sampai membeli produk asli, sehingga "keuntungan" dari membeli produk asli bisa jadi hampir nol, dan bisa benar-benar nol kalau produk asli cuma mengumbar instruction manualdan kotak DVD berkualitas
Hasilnya kita kembali menanyakan:
Sejujurnya, masalah disini bukanlah tujuan pencipta, bukan juga keuntungan membeli produk ori
Yang jadi masalah apakah kita memiliki perasaan menghargai
Sebetulnya, bahwa pihak pencipta sudah membuat sesuatu yang saking bagusnya sampai kena bajak itu sudah merupakan suatu keuntungan: karya tersebut hadir ke dunia. Apakah ada keuntungan yang melebihi itu?
Pencipta tidak bertujuan menjual ke Indonesia karena mereka sendiri sadar: tidak mungkin ada yang mau beli. Daya beli masyarakat Indonesia terlalu rendah untuk dapat menghargai karya mereka. Hal ini yang menyulitkan kita
Kalau saja kita mau berusaha membeli produk2 original, ada alasan bagi pihak pencipta untuk menetapkan satu region baru: Indonesia. Kita akan dianggap, diperhatikan dalam proses pembuatan karya mereka, dan memperoleh karya yang memang diciptakan sesuai dengan kita
Dengan membeli produk original, kita mengakui produk tersebut bagus, kita mendukung penciptanya untuk membuat karya bagus lagi kedepannya.
Jelas hal ini tidak akan terjadi secara eksplisit, sebab uang yang kita bayarkan larinya bukan ke kantong pencipta, tapi kantong penerbit. Tapi yang terpenting adalah dari dalam hati kita sudah menghargai jerih payah pencipta, dengan membeli karyanya sebagaimana dia mengharapkannya
Bagaimanapun juga, pembajakan adalah fenomena yang menjadi normal di Indonesia. Semua lapisan masyarakat tahu mengenai pembajakan, dari kalangan bawah sampai kalangan kepresidenan (secara sering lihat di TV dan baca di koran penggerebekan VCD bajakan). Ada minat ada barang, selama masyarakat kita masih memerlukan produk bajakan, entah karena alasan ekonomi atau yang lain, produk bajakan akan selalu ada
ane sendiri masih menggunakan produk bajakan, bahkan menyebarkan konten digital yang sudah didaftarkan hak ciptanya di kaskus tercinta ini. Tapi sekarang ane sudah menyadari: "jerih payah jangan dibayar dengan udara kosong", ane mulai menabung untuk membeli produk asli, dan apabila memang tidak mampu, dari lubuk hati ane sudah menghargai pencipta dari produk yang dibajak dan ane gunakan.
ane dah mulai dengan satu produk: DVD game Okami keluaran 2009 yang didiskon 50%. 140 ribu rupiah lebih... tapi ane sudah pernah mencicip versi bajakannya, dan harganya memang sesuai dengan kualitasnya. Selanjutnya ane akan berusaha untuk membeli CD lagu dan novel asing asli. Yang jelas semua barang2 tersebut akan ane jaga baik2, soalnya MAHAL COY...
.

Spoiler for Perkenalan:
Bajakan... ah... inilah kata mutiara di setiap otak manusia berkewarganegaraan Indonesia.
Keluar film baru? "Nunggu bajakannya deh", ada game baru? "Kapan bajakannya keluar?", ada console baru keluar "Bisa maen bajakan ga neh?" semua hal yang menyangkut data elektronik pasti diincar bajakannya, pokoknya "VIVA BAJAKAN! ALL HAIL CAPTAIN JACK SPARROW!"
Barang bajakan a.k.a. pirated items adalah istilah umum untuk data yang bisa digunakan tidak sebagaimana pembuatnya berharap, dan dalam hal ini data tersebut sama persis dengan aslinya, paling maksimal diedit supaya bisa jadi bajakan
1) Untuk kasus film, pembuat berharap kita beli DVD asli, dan kenyataannya kita beli DVD Rp. 5000
2) Untuk kasus game, pembuat berharap kita beli disc asli (ya... ga terbatas pada CD kan...ada DVD gitu, Blu-ray, HD-DVD... yang kata terakhirnya disc) atau cartridge asli, tapi kenyataannya kita beli DVD Rp. 7000 dan ngisi game di kios Rp. 5000 per game
3) Untuk kasus software, pembuat berharap kita beli supaya jerih payah programmernya dibayar, nyatanya kita beli 40 ribu per DVD, yang isinya bisa kompilasi banyak program
Waktu ane coba tanya, pengen gak beli game asli? (disc atopun cartridge) sebagian besar bilang "gw sih mau aja beli barang ori, tinggal harganya noh"
Itu jawaban umum, jelas, dan bisa diterima a.k.a. dimaklumi. Namanya ekonomi Indonesia emang ga bisa diharapkan. Lah anggota DPR gaji segede gaban aja beli laptop ga mampu, apalagi rakyat biasa yang gajinya bukan dari tidur? Mana sempet nyisihin buat barang ORI? Boro-boro nyisihin buat beli DVD film ori, nonton film aja malah ga sempet gara2 sibuk cari duit
Spoiler for Part 2:
Lepas dari apakah anggota DPR bener kerja ato nggak, sebagian besar masyarakat Indonesia (terutama kalangan bawah dan/atau kurang terdidik) memilih barang bajakan dikarenakan alasan "harga".
Barang bajakan memiliki kualitas mumpuni dalam hal fungsi, karena memang itu adalah duplikat persis dari barang aslinya, yang mana diusahakan kualitasnya semaksimal mungkin. Akibatnya muncul kelebihan bajakan: "murah tapi bukan murahan", paling minimal dari segi datanya, kualitas DVDnya sih murahan...
Semua ini membuat mental masyarakat Indonesia kesulitan menghargai produk asli, sehingga kalau muncul hasil karya baru yang diincar adalah bajakannya. Istilah "SUPPORT THE ARTIST/MAKERS/CREATORS/TEAM BY BUYING THE ORIGINAL" tidak berlaku bagi mereka, sebagian mungkin karena mereka ga bisa bahasa Inggris jadi ga tau artinya apaan, sebagian lagi pasti karena "ngapain beli yang asli selama yang bajakan sama aja?"
Waktu ditanya "mau ga sih pake barang asli"? Dijawabnya pasti "mau, tapi harganya" (paling aman)
Tapi sekarang yang dipertanyakan adalah "kalau ente punya fulusnye, jadi ga ente beli aslinye?" atau "kalau kamu sudah punya duitnya, barang asli tadi jadi dibeli ga?"
Spoiler for jadi?:
Kebanyakan orang biasanya jawabnya "kalau sampe ada duit buat beli ori, mendingan gw beli yang bajakan banyak2".
Banyak orang bilang ada kualitas ada harga, dan biasanya pepatah itu tidak bohong, dan justru disitu masalahnya. Kualitas yang boleh diadu menyebabkan barang2 ori harganya mencapai langit lapis kedua dari tujuh, sehingga dengan uang untuk membeli satu produk ori kita bsia membeli BANYAK sekali produk bajakan dari karya yang sama. Sangat ekonomis! Ini namanya penggunaan uang yang efektif, efisien, ekonomis, cerdas, dll.
Untungnya bagi masyarakat pada umumnya (dan sialnya bagi penciptanya) ilmu ekonomi tidak digabung dengan ilmu sosial. Asal penggunaanya ekonomis, ya ambil yang itu. Kata orang "ada yang murah ngapain mahal?" kalau punya duit untuk beli yang asli, kebanyakan masyarakat akan memilih produk bajakan, karena ya itu tadi: "murah tapi bukan murahan"
Spoiler for Pemikiran pengguna bajakan:
Banyak yang bilang beli bajakan ga masalah, sebab target pasarnya memang bukan di Indonesia. Apa ada game yang regionnya Indonesia? Target pemasaran mereka adalah di Eropa, Amerika, Jepang, Australia, dll. Kita mendapatkan berkah karya mereka karena para pembajak membawanya kesini. Karena mereka memang ga bertujuan menjual ke kita, ga masalah kan kalo kita pake bajakannya?
Untuk urusan film hal ini jelas berbeda, karena memang ada film ber-subtitleIndonesia. Tapi untuk ini ada serangan yang lebih dahsyat lagi:
"Apa sih untungnya beli ori?"
Kebanyakan yang terjadi kalau membeli produk asli adalah mendapat bonus sampingan yang kurang mendukung fungsi produk utama, sehingga pepatah "kalau dapet syukur, kalo nggak juga ga kiamat" dapat diaplikasikan.
Memang, pihak pencipta sama sekali tidak akan melakukan sesuatu buat kita kalau kita sampai membeli produk asli, sehingga "keuntungan" dari membeli produk asli bisa jadi hampir nol, dan bisa benar-benar nol kalau produk asli cuma mengumbar instruction manualdan kotak DVD berkualitas
Hasilnya kita kembali menanyakan:
Apa sih UNTUNGNYAbeli ori?
Spoiler for Sejujurnya:
Sejujurnya, masalah disini bukanlah tujuan pencipta, bukan juga keuntungan membeli produk ori
Yang jadi masalah apakah kita memiliki perasaan menghargai
Sebetulnya, bahwa pihak pencipta sudah membuat sesuatu yang saking bagusnya sampai kena bajak itu sudah merupakan suatu keuntungan: karya tersebut hadir ke dunia. Apakah ada keuntungan yang melebihi itu?
Pencipta tidak bertujuan menjual ke Indonesia karena mereka sendiri sadar: tidak mungkin ada yang mau beli. Daya beli masyarakat Indonesia terlalu rendah untuk dapat menghargai karya mereka. Hal ini yang menyulitkan kita
Kalau saja kita mau berusaha membeli produk2 original, ada alasan bagi pihak pencipta untuk menetapkan satu region baru: Indonesia. Kita akan dianggap, diperhatikan dalam proses pembuatan karya mereka, dan memperoleh karya yang memang diciptakan sesuai dengan kita
Dengan membeli produk original, kita mengakui produk tersebut bagus, kita mendukung penciptanya untuk membuat karya bagus lagi kedepannya.
Jelas hal ini tidak akan terjadi secara eksplisit, sebab uang yang kita bayarkan larinya bukan ke kantong pencipta, tapi kantong penerbit. Tapi yang terpenting adalah dari dalam hati kita sudah menghargai jerih payah pencipta, dengan membeli karyanya sebagaimana dia mengharapkannya
Spoiler for Epilog:
Bagaimanapun juga, pembajakan adalah fenomena yang menjadi normal di Indonesia. Semua lapisan masyarakat tahu mengenai pembajakan, dari kalangan bawah sampai kalangan kepresidenan (secara sering lihat di TV dan baca di koran penggerebekan VCD bajakan). Ada minat ada barang, selama masyarakat kita masih memerlukan produk bajakan, entah karena alasan ekonomi atau yang lain, produk bajakan akan selalu ada
ane sendiri masih menggunakan produk bajakan, bahkan menyebarkan konten digital yang sudah didaftarkan hak ciptanya di kaskus tercinta ini. Tapi sekarang ane sudah menyadari: "jerih payah jangan dibayar dengan udara kosong", ane mulai menabung untuk membeli produk asli, dan apabila memang tidak mampu, dari lubuk hati ane sudah menghargai pencipta dari produk yang dibajak dan ane gunakan.
ane dah mulai dengan satu produk: DVD game Okami keluaran 2009 yang didiskon 50%. 140 ribu rupiah lebih... tapi ane sudah pernah mencicip versi bajakannya, dan harganya memang sesuai dengan kualitasnya. Selanjutnya ane akan berusaha untuk membeli CD lagu dan novel asing asli. Yang jelas semua barang2 tersebut akan ane jaga baik2, soalnya MAHAL COY...

Spoiler for kalo diterapkan di indonesia?:

ane sadar tulisan ini panjang, mudah2an agan baca .Terakhir ane ingin tanya kepada hati kecil agan: "Kalau agan punya uangnya, akankah agan niat membeli barang asli itu dilaksanakan?"
Maaf bila


Polling
0 suara
Apakah agan suka pakai barang bajakan
0
5.6K
Kutip
62
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan