- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Save KPK, Mari Galang Dukungan Untuk KPK


TS
3042121
Save KPK, Mari Galang Dukungan Untuk KPK

Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com Kegaduhan terkait ketegangan antara insitusi Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak hanya terjadi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat (5/10/2012) malam hingga Sabtu (6/10/2012) dinihari (ikuti topik: Polisi vs KPK), tapi juga di dunia maya. Tagar (#) "saveKPK" dan "presidenkemana" mewarnai linimasa di twitterland. Situs saling silang mencatat, tagar "saveKPK" menjadi salah satu topik tren di twitter Indonesia.

Dear Mr&MrsAlien, Did you kidnap our president? presidenkemana SaveKPK.
Tagar itu digunakan para pengguna twitter Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap KPK yang kini tengah menghadapi berbagai serangan untuk melemahkan lembaga tersebut. Polri menarik sejumlah penyidiknya di KPK menyusul penyidikan kasus dugaan korupsi di tubuh Korps Lalu Lintas Polri. Akibatnya, KPK kini mengalami krisis tenaga penyidik (ikuti topik: KPK Krisis Penyidik). Sementara di parlemen, anggota dewan yang terhormat tengah berupaya merevisi UU KPK yang pada poin revisinya justru mempreteli sejumlah kewenangan KPK (ikuti topik: Revisi UU KPK).
Belum lagi serangan-serangan itu surut, Jumat malam puluhan aparat kepolisian yang dipimpin Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolsian Daerah Bengkulu, Komisaris Besar Dedy Irianto, mendatangi Gedung KPK untuk menangkap salah seorang penyidik terbaik KPK, Kompol Novel Baswedan. Novel dituding terlibat dalam sebuah tindak pidana saat bertugas di Polda Bengkulu pada tahun 2004. Novel adalah penyidik KPK yang memimpin penggeledahan di Gedung Korlantas Polri beberapa waktu lalu.
Tindakan polisi semalam sontak menyulut respons masyarakat di dunia maya. Berbagai kicauaan berisi dukungan terhadap KPK bergemuruh dalam senyap di linimasa. Dukungan moral ini disatukan dalam tagar "saveKPK" dan "presidenkemana". Masyarakat di dunia maya mempertanyakan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyon. Mereka berpendapat, Presiden seharusnya turun tangan untuk menyelesaikan perseteruan yang terjadi di antara dua insitusi hukum di negeri ini.
Situs salingsaling mencatat, sepanjang Jumat kemarin , muncul 39.997 kicauan tercatat di topsy.com dengan tagar "saveKPK". Beberapa akun Twitter selebriti, politisi, serta aktivis di linimasa, turut meramaikan dukungan melalui tagar ini.
Akun @pakbondan menulis, Kita nyatakan perang terhadap siapa pun (dan atas nama apapun) yang menyerang dan men-teror para penyidik KPK. #SaveKPK
Akun @febridiansyah berkicau, Mhn sebarkan berita kehilangan ini ke seluruh penjuru kampung. Presiden yg (katanya) memipin pemberantasan korupsi HILANG.. #saveKPK".
Hal senada juga disuarakan akun @GlenFredly yang menulis, Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan yang paling dahsyat kawan..mari selamatkan bangsa ini dgn nurani yg tulus bersama!#SaveKPK.
Selain tagar "saveKPK", linimasa malam tadi juga diramaikan tagar "presidenkemana". Akun @PheenQ berkicau, "Dear Mr&MrsAlien, Did you kidnap our president? #presidenkemana #SaveKPK"
Akun @redtitian berseru, "Mr.President..are you composing another song, or someting? #presidenkemana #SaveKPK"
Dukungan masyarakat terhadap KPK tidak hanya ditemui di twitter. Di situs change.org ada petisi yang dibuat aktivis anti korupsi Anita Wahid bertajuk "Serahkan Kasus Korupsi POLRI Ke KPK! Hentikan Pelemahan KPK!". Saat tulisan ini dibuat, petisi tersebut telah ditandatangani 8.230 pendukung.
Di Facebok dukungan serupa juga muncul dalam bentuk halaman bertajuk Save KPK Save Indonesia. Saat tulisan ini dibuat, halaman tersebut telah mendulang 4.708 like. Foto-foto aksi mendukung KPK di Gedung KPK malam tadi telah diunggah di sana.
Dukungan rakyat
Selain dukungan di dunia maya, dukungan nyata disampaikan sejumlah tokoh dengan mendatangi Gedung KPK menjelang tengah malam. Mereka bergabung bersama sekitar seratusan orang dalam solidaritas antikorupsi. Beberapa tokoh yang terlihat adalah Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Deny Indrayana, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, pakar komunikasi politik Effendi Ghazali, pakar hukum pidana Saldi Isra, pengamat politik Yunarto Wijaya, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan Haris Azhar.
Ditemui di Gedung KPK semalam, Anies menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung KPK yang saat ini sedang dilemahkan. "Kita butuhkan dukungan seluruh komponen masyarakat. Tolong, jangan hanya rakyat jelata yang dukung KPK saja. Pejabat dan petinggi negara ini kemana? Ayo dukung KPK," tegas Anies Baswedan.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden Yudhoyono belum perlu turun tangan dalam urusan ini. Menurut Julian, Presiden telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara terukur, cepat, dan tepat guna menyelesaikan masalah tersebut. Menko Polhukam, misalnya, telah memerintahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo agar menarik pasukan dari KPK.
Pasukan polisi memang akhirnya undur diri dari KPK. Mereka gagal membawa Novel. Tapi, entah, mereka mundur karena perintah Kapolri atau karena tekanan masyarakat yang bergelora tadi malam baik di dunia nyata maupun dunia maya. Meski ketegangan mereda, Anda masih akan menemukan tagar ini linimasa Anda: #save KPK #presidenkemana.

Dear Mr&MrsAlien, Did you kidnap our president? presidenkemana SaveKPK.
Tagar itu digunakan para pengguna twitter Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap KPK yang kini tengah menghadapi berbagai serangan untuk melemahkan lembaga tersebut. Polri menarik sejumlah penyidiknya di KPK menyusul penyidikan kasus dugaan korupsi di tubuh Korps Lalu Lintas Polri. Akibatnya, KPK kini mengalami krisis tenaga penyidik (ikuti topik: KPK Krisis Penyidik). Sementara di parlemen, anggota dewan yang terhormat tengah berupaya merevisi UU KPK yang pada poin revisinya justru mempreteli sejumlah kewenangan KPK (ikuti topik: Revisi UU KPK).
Belum lagi serangan-serangan itu surut, Jumat malam puluhan aparat kepolisian yang dipimpin Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolsian Daerah Bengkulu, Komisaris Besar Dedy Irianto, mendatangi Gedung KPK untuk menangkap salah seorang penyidik terbaik KPK, Kompol Novel Baswedan. Novel dituding terlibat dalam sebuah tindak pidana saat bertugas di Polda Bengkulu pada tahun 2004. Novel adalah penyidik KPK yang memimpin penggeledahan di Gedung Korlantas Polri beberapa waktu lalu.
Tindakan polisi semalam sontak menyulut respons masyarakat di dunia maya. Berbagai kicauaan berisi dukungan terhadap KPK bergemuruh dalam senyap di linimasa. Dukungan moral ini disatukan dalam tagar "saveKPK" dan "presidenkemana". Masyarakat di dunia maya mempertanyakan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyon. Mereka berpendapat, Presiden seharusnya turun tangan untuk menyelesaikan perseteruan yang terjadi di antara dua insitusi hukum di negeri ini.
Situs salingsaling mencatat, sepanjang Jumat kemarin , muncul 39.997 kicauan tercatat di topsy.com dengan tagar "saveKPK". Beberapa akun Twitter selebriti, politisi, serta aktivis di linimasa, turut meramaikan dukungan melalui tagar ini.
Akun @pakbondan menulis, Kita nyatakan perang terhadap siapa pun (dan atas nama apapun) yang menyerang dan men-teror para penyidik KPK. #SaveKPK
Akun @febridiansyah berkicau, Mhn sebarkan berita kehilangan ini ke seluruh penjuru kampung. Presiden yg (katanya) memipin pemberantasan korupsi HILANG.. #saveKPK".
Hal senada juga disuarakan akun @GlenFredly yang menulis, Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan yang paling dahsyat kawan..mari selamatkan bangsa ini dgn nurani yg tulus bersama!#SaveKPK.
Selain tagar "saveKPK", linimasa malam tadi juga diramaikan tagar "presidenkemana". Akun @PheenQ berkicau, "Dear Mr&MrsAlien, Did you kidnap our president? #presidenkemana #SaveKPK"
Akun @redtitian berseru, "Mr.President..are you composing another song, or someting? #presidenkemana #SaveKPK"
Dukungan masyarakat terhadap KPK tidak hanya ditemui di twitter. Di situs change.org ada petisi yang dibuat aktivis anti korupsi Anita Wahid bertajuk "Serahkan Kasus Korupsi POLRI Ke KPK! Hentikan Pelemahan KPK!". Saat tulisan ini dibuat, petisi tersebut telah ditandatangani 8.230 pendukung.
Di Facebok dukungan serupa juga muncul dalam bentuk halaman bertajuk Save KPK Save Indonesia. Saat tulisan ini dibuat, halaman tersebut telah mendulang 4.708 like. Foto-foto aksi mendukung KPK di Gedung KPK malam tadi telah diunggah di sana.
Dukungan rakyat
Selain dukungan di dunia maya, dukungan nyata disampaikan sejumlah tokoh dengan mendatangi Gedung KPK menjelang tengah malam. Mereka bergabung bersama sekitar seratusan orang dalam solidaritas antikorupsi. Beberapa tokoh yang terlihat adalah Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Deny Indrayana, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, pakar komunikasi politik Effendi Ghazali, pakar hukum pidana Saldi Isra, pengamat politik Yunarto Wijaya, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan Haris Azhar.
Ditemui di Gedung KPK semalam, Anies menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung KPK yang saat ini sedang dilemahkan. "Kita butuhkan dukungan seluruh komponen masyarakat. Tolong, jangan hanya rakyat jelata yang dukung KPK saja. Pejabat dan petinggi negara ini kemana? Ayo dukung KPK," tegas Anies Baswedan.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden Yudhoyono belum perlu turun tangan dalam urusan ini. Menurut Julian, Presiden telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara terukur, cepat, dan tepat guna menyelesaikan masalah tersebut. Menko Polhukam, misalnya, telah memerintahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo agar menarik pasukan dari KPK.
Pasukan polisi memang akhirnya undur diri dari KPK. Mereka gagal membawa Novel. Tapi, entah, mereka mundur karena perintah Kapolri atau karena tekanan masyarakat yang bergelora tadi malam baik di dunia nyata maupun dunia maya. Meski ketegangan mereda, Anda masih akan menemukan tagar ini linimasa Anda: #save KPK #presidenkemana.
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2012...esiden.ke.Mana.
Quote:
Gerakan Save KPK: Berani Kebiri KPK, Rakyat Kebiri Koruptor
Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, mendadak ramai dengan puluhan orang berpakaian hitam-hitam.
Di kening mereka, diikatkan selembar kain hitam bertuliskan Save KPK.
Sebagian dari mereka duduk di tangga masuk depan Kantor KPK. Membentangkan baliho dan spanduk-spanduk yang berisi dukungan kepada KPK.
Massa ini terdiri dari aktivis pegiat antikorupsi, mahasiswa, dosen dan tokoh masyarakat.
Mereka hadir di kantor KPK untuk menyampaikan dukungan kepada KPK yang kini tengah dalam upaya pelemahan oleh koruptor dan jaringannya. Setelah melakukan aksi di tangga depan gedung KPK, mereka diterima oleh dua pimpinan KPK Abraham Samad dan Busyro Muqoddas di auditorium kantor KPK.
Secara bergantian mereka menyuarakan dukungannya terhadap KPK. Sesekali terdengar yel-yel dukungan kepada KPK: "Save KPK! Save Indonesia! Tangkap Djoko (Susilo)! Besok!".
Sosiolog UI Thamrin Tamagola dalam orasinya memperingatkan kepada para koruptor agar jangan mencoba mengkebiri KPK. Karena, kata Thamrin, apabila mereka berani mengebiri lembaga pemburu koruptor ini, rakyat akan balik mengebiri koruptor.
"Kita di sini adalah orang-orang yang berkeringat di jalan untuk reformasi. Salah satu produk utama reformasi adalah KPK. KPK ini diberikan kewenangan luar biasa karena memang korupsi di Indonesia sudah sangat luar biasa. Ini modal kita yang utama untuk selamatkan generasi mendatang," kata Thamrin.
Budayawan Radhar Panca Dahana sambil menitikkan air mata mengatakan Indonesia dikelola oleh orang yang brengsek, sehingga menyebabkan Indonesia menjadi brengsek seperti sekarang ini.
"Pak Abraham, Pak Busyro, kalau menurut saya ini adalah situasi perang. Perang melawan korupsi," kata Radhar.
Aktivis antikorupsi, Tama Satrya Langkun mengatakan Indonesia membutuhkan dukungan secara politik dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, Presiden SBY tampaknya tidak punya iktikad baik untuk bersama-sama dengan KPK memerangi korupsi yang semakin meraja rela.
"Hong Kong punya Ratu Inggris, Singapura punya Lee Kwan Yew, Malaysia punya Mahathir Muhammad. Indonesia? Saya rasa kita bisa menggantikan posisi presiden untuk mendukung KPK," kata Tama.
Putri mantan presiden Abdurahman Wahid, Alisha Wahid menyebut masyarakat yang hari ini mendatangi KPK sebagai semut merah. Datang secara keroyokan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang dilakukan oleh KPK dalam memberantas korupsi.
Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, mendadak ramai dengan puluhan orang berpakaian hitam-hitam.
Di kening mereka, diikatkan selembar kain hitam bertuliskan Save KPK.
Sebagian dari mereka duduk di tangga masuk depan Kantor KPK. Membentangkan baliho dan spanduk-spanduk yang berisi dukungan kepada KPK.
Massa ini terdiri dari aktivis pegiat antikorupsi, mahasiswa, dosen dan tokoh masyarakat.
Mereka hadir di kantor KPK untuk menyampaikan dukungan kepada KPK yang kini tengah dalam upaya pelemahan oleh koruptor dan jaringannya. Setelah melakukan aksi di tangga depan gedung KPK, mereka diterima oleh dua pimpinan KPK Abraham Samad dan Busyro Muqoddas di auditorium kantor KPK.
Secara bergantian mereka menyuarakan dukungannya terhadap KPK. Sesekali terdengar yel-yel dukungan kepada KPK: "Save KPK! Save Indonesia! Tangkap Djoko (Susilo)! Besok!".
Sosiolog UI Thamrin Tamagola dalam orasinya memperingatkan kepada para koruptor agar jangan mencoba mengkebiri KPK. Karena, kata Thamrin, apabila mereka berani mengebiri lembaga pemburu koruptor ini, rakyat akan balik mengebiri koruptor.
"Kita di sini adalah orang-orang yang berkeringat di jalan untuk reformasi. Salah satu produk utama reformasi adalah KPK. KPK ini diberikan kewenangan luar biasa karena memang korupsi di Indonesia sudah sangat luar biasa. Ini modal kita yang utama untuk selamatkan generasi mendatang," kata Thamrin.
Budayawan Radhar Panca Dahana sambil menitikkan air mata mengatakan Indonesia dikelola oleh orang yang brengsek, sehingga menyebabkan Indonesia menjadi brengsek seperti sekarang ini.
"Pak Abraham, Pak Busyro, kalau menurut saya ini adalah situasi perang. Perang melawan korupsi," kata Radhar.
Aktivis antikorupsi, Tama Satrya Langkun mengatakan Indonesia membutuhkan dukungan secara politik dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, Presiden SBY tampaknya tidak punya iktikad baik untuk bersama-sama dengan KPK memerangi korupsi yang semakin meraja rela.
"Hong Kong punya Ratu Inggris, Singapura punya Lee Kwan Yew, Malaysia punya Mahathir Muhammad. Indonesia? Saya rasa kita bisa menggantikan posisi presiden untuk mendukung KPK," kata Tama.
Putri mantan presiden Abdurahman Wahid, Alisha Wahid menyebut masyarakat yang hari ini mendatangi KPK sebagai semut merah. Datang secara keroyokan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang dilakukan oleh KPK dalam memberantas korupsi.
Sumber : http://www.beritasatu.com/hukum/7574...-koruptor.html
Spoiler for FOTODUKUNGAN:



Spoiler for selamatkan KPK:

Hancurkan Oknum2 di tubuh Polri, DPR, dan Pemerintah yang Berani Membubarkan KPK



0
3.6K
Kutip
58
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan