Garut Rasa kecewa ratusan siswa SMK di Garut atas dugaan pencabulan yang dilakukan Kepsek Endang ditumpahkan dengan mogok belajar. Mereka menuntut agar sang Kepsek mundur dari jabatannya.

"SMK ini bukan sekolah yang baik, tapi seburuknya kami, tidak seperti kelakukan kepala sekolahnya", ujar Rifki (16), Sabtu (6/10/2012) di sekolahnya di Jl Pasundan, Garut.

Sang kepala sekolah dilaporkan ke Polres Garut Kota atas dugaan pencabulan terhadap 4 siswi sekolah itu. Awalnya, alasan pencabulan dengan dalih konseling mengenai batas berpacaran.

Sejak pagi hingga siang ini para siswa lebih memilih berdiam di depan sekolah dan berkerumun di jalan. Mereka tidak mau belajar sebelum kepala sekolah Endang, diganti oleh kepala sekolah yang baru.

"Sebelum kepala sekolah diganti, kami tidak mau belajar ", tandas Rifki.

Sementara itu Endang yang dikonfirmasi wartawan membantah melakukan pencabulan. Menurutnya tuduhan perbuatan asusila tersebut merupakan kesalahpahaman saat melakukan interogasi dan konseling kepada siswinya yang kepergok melakukan pacaran, yang dianggap sudah melewati batas kewajaran.

"Memang saya memanggil siswi-siswi yang kepergok berpacaran melewati batas kewajaran, saya peringatkan dan diberikan pemahaman terkait pacaran yang sehat ", ujar Endang.

Karena pada saat dilakukan interogasi para siswi tersebut membantah, sehinga Endang meminta menujukan bagian terlarang siswinya (bagian dada-red) tanda selepas berpacaran yang telah melebihi batas.

"Saya kan menujukan tanda hitam itu sebagai bukti, siswi-siswi saya telah melakukan pacaran yang melewati batas", ungkap Endang.

Lanjut Endang hal tersebut dilakukan agar para siswa sadar untuk tidak mengulangi hubungan pacaran dengan lawan jenis melebihi dari kewajaran, mengingat tugas para siswa saat ini adalah belajar.

"Saya tidak ingin siswi-siswi kami terlena sehingga belajar terganggu yang mengakibatkan belajar tidak serius," tuturnya.

EMBER

sambil menyelam minum air,, sambil nyari barang bukti sambil ngeliat