Pemainharpa Indonesia yang dikenal saat ini, seluruhnya adalah perempuan. Mulai dari Uzi Pieters, Heydi Awuy hingga Maya Hasan. Tapi diawal tahun 2012, nama Ramawidi, tampil sebagai satu-satunya laki-laki pemain harpa Indonesia.

Memainkan harpa ternyata tidak semudah yang terlihat. Tak hanya tangan, tapi juga kaki yang harus menginjak dan melepas pedal. "Bagi pemain harpa perempuan, menginjak pedal harpa lebih mudah, karena bisa pakai high heel untuk menyangga tumit," jelas Rama ketika ditemui saat gladi bersih, Jumat (5/10/2012) di Apartemen Sommerset.

Pada harpa, terdapat 46 senar dan tujuh pedal. Pedal berfungsi mengantur melodi dari senar yang dipetik. Rama sendiri baru mulai menekuni Harpa tahun 2004, saat menempuh pendidikan di Vienna Conservatory, Austria. Selama sembilan tahun, Rama menjalani pendidikan mulai S1 hingga S2. Kemampuamnya sebagai pemain Harpa laki-laki pertama di Indonesia, membuatnya bisa tampil dimana-mana.

Kehadiran pria blesteran Toraja-Sunda di Surabaya, dalam rangka konser solo "Dancing Fingers" Sabtu (6/10/2012) pukul 18.00 WIB. Rama yang sebelumnya sudah menguasai alat musik organ, piano, dan biola ini, akan menampilkan tujuh komposisi musik klasik. Yaitu Suite for Harp, karya Benjamin Britten, Sonata in G, CPE.Bach, Fantasy for Harp karya Tzivi Avni, Rhapsody karya Marcel Grandjany, Song in the Night karya Carlos Salzedo, Adieu to His Native Land karya John Thomas dan Legend, karya Henriette Renie.

Menjadi pemain harpa laki-laki pertama di Indonesia membuat Rama ingin membaginya dengan anak-anak Indonesia. Sehingga seniman bertitle Dipl.Mus dan Dipl Mus-Pad ini punya banyak murid yang mempelajari harpa. "Dan mulai banyak anak-anak laki-laki yang berlatih harpa. Karena harpa ini memang complicated, tapi sangat menantang dan beda," ungkap Rama.

Jenny Sidarta, salah satu penonton konser Rama mengakui, menyukai permainan Rama yang beda. "Selain beda, juga tidak kalah dengan performa harpist perempuan Indonesia," kata Jenny.

source

bantu rate ya, kalau repost maaf2 saja ya