- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gutka style di India Dilarang keras!
TS
TEMON3
Gutka style di India Dilarang keras!
Apa agan tahu apa itu gutka??
simak gan....
Sabtu, 15 September 2012 11:12\t
Pekan ini, negara bagian Gujarat di India melarang penjualan dan pembuatan gutkha tembakau kunyah kemasan yang dijual bebas.
Mereka yang tertangkap akan dipenjara selama enam tahun atau didenda hampir Rp 200 juta.
Tembakau kunyah sangat populer di India. Satu dari tiga pria kecanduan gutkha dan ini menjadi penyebab 80 ribu kasus kanker mulut baru di negara itu setiap tahun.
Sepuluh negara bagian lain sudah melarang gutkha dalam beberapa pekan terakhir.
Tapi seperti yang dilaporkan Shaikh Azizur Rahman dari Kolkata, aktivis anti-tembakau menuntut pelarang secara nasional.
Devender Singh adalah seorang guru yang alih profesi menjadi jurnalis warga.
Ia telah berkampanye selama tiga tahun terakhir menentang tembakau kunyah di saluran televisi.
Dalam iklannya ia berkata Jangan kunyah gutkha, berbahaya bagi kesehatan Anda.
Selama bertahun-tahun, ia adalah pencandu tembakau sampai dokternya menemukan sel kanker di pita suaranya.
Saya bicara dengan bantuan alat yang dipasang di kerongkongan. Suara asli saya yang dulu dikenal orang sudah tidak ada lagi. Saya mengalami semua ini karena mengkonsumsi gutkha.
Gutkha terdiri dari campuran tembakau, pinang, kapur sirih dan bahan lainnya.
Semua bahan itu penyebab kanker dan kecanduan.
Basir Khan, 32 tahun, adalah seorang pengemudi becak motor. Ia sudah mengunyah gutkha selama lima tahun.
Merokok membuat saya tersedak jadi saya tidak suka rokok. Saya lebih suka tembakau kunyah. Tapi tembakau kunyah tradisional yang dibuat dari daun tembakau kering sangat kuat. Menyiapkannya juga lebih sulit. Sementara, gutkha lebih ringan. Rasanya manis dan baunya harum. Dan bisa langsung dikonsumsi. Jadi seperti yang lain saya lebih suka gutkha.
Tidak hanya orang dewasa yang kecanduan gutkha, tapi juga sekitar lima juta anak-anak India di bawah usia 18 tahun.
Dan jumlah ini terus berkembang pesat, kata Dr Srinath Reddy, Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat di India.
26 persen anak usia 15 tahun mengkonsumsi tembakau kunyah. Jumlah anak-anak dan perempuan yang mengkonsumsinya diperkirakan meningkat. Jika Anda lihat, 18 persen perempuan mengkonsumsi tembakau sementara hanya dua persen perempuan yang merokok. Selain itu, makin banyak anak-anak yang mengkonsumsi tembakau kunyah.
Sangat mudah untuk menemukan gutkha di penjuru India. Harganya pun murah, kurang dari Rp 500 per bungkus.
Tapi penarik becak, Saddam Hossain, 20 tahun, berharap ia dulu tidak pernah mencoba gutkha.
Ia kini mengidap kaker mulut dan merasa sakit bila bicara.
Dari umur 7 atau 8 tahun, saya mulai pakai gutkha. Rasanya enak dan dijual di mana-mana. Kapanpun saya punya uang, saya akan beli gutkha. Beberapa tahun lalu mulut saya terasa sakit. Lalu saya ke dokter. Dokter mengirim saya ke rumah sakit khusus. Beberapa pekan lalu, dokter bilang kondisi saya sulit diobati dan pengobatannya mahal. Saya tidak punya uang untuk berobat. Saya melakukan kesalahan besar karena mengkonsumsi gutkha.
Setiap tahun, tembakau membunuh satu juta orang India. Dan gutkha sendiri menyebabkan 80 ribu kasus kanker mulut setiap tahun angka ini tertinggi di dunia.
Karena angka kasus kanker yang sudah mengkhawatirkan, April lalu, pemerintah Negara Bagian Madhya Pradesh melarang pembuatan, penyimpanan, penjualan dan pemakaian gutkha.
Sepuluh negara bagian lainnya sudah melarang gutkha dalam beberapa pekan terakhir.
Juru kampanye anti-gutkha Dr Sekharesh Ghoshal, mengatakan pelarang secara nasional adalah satu-satunya cara menghentikan orang menggunakan gutkha.
Tidak diragukan lagi gutkha meningkatkan kasus kanker di negara ini. Para pemakai gutkha meludah di mana-mana - di jalan, di kantor, pasar atau kereta api. Itu menyebarkan banyak penyakit infeksi dan banyak tempat publik jadi tampak jorok. Kami menyambut baik larangan itu, karena kami tidak melihat cara lain untuk mengekang kecanduan fatal ini di kalangan masyarakat. Namun, larangan gutkha di beberapa negara bagian tidak akan membantu kecuali semua negara bagian melarangnya.
Belum ada negara bagian yang menjatuhkan hukuman bagi yang mengunyah gutkha.
Aturan lebih difokuskan pada mereka yang membuat, menyimpan atau menjual tembakau kunyah. Yang tetangkap akan dihukum enam bulan penjara atau didenda Rp 190 juta.
Tapi walau dilarang, masyarakat masih membeli gutkha yang diselundupkan dari negara bagian lain.
Anak-anak Rani Haldar masih mengunyah gutkha.
Ketiga putra saya masih mengkonsumsi gutkha. Mereka mendapatkannya dengan mudah karena toko yang menjualnya ada dimana-mana. Itu buruk bagi kesehatan mereka. Tapi mereka tidak mau mendengarkan peringatan saya. Gutkha harus dilarang di negara bagian ini. Kalau tidak, saya tidak akan bisa memaksa anak-anak saya untuk menjauh dari kecanduan berbahaya ini.
Agan pengen gaya Gutka hota hota hai apa gangnam Style?
semoga jd bahan diskusi yg menarik
buka juga link referensi yang lain!
simak gan....
Spoiler for "gutka":
Sabtu, 15 September 2012 11:12\t
Pekan ini, negara bagian Gujarat di India melarang penjualan dan pembuatan gutkha tembakau kunyah kemasan yang dijual bebas.
Mereka yang tertangkap akan dipenjara selama enam tahun atau didenda hampir Rp 200 juta.
Tembakau kunyah sangat populer di India. Satu dari tiga pria kecanduan gutkha dan ini menjadi penyebab 80 ribu kasus kanker mulut baru di negara itu setiap tahun.
Sepuluh negara bagian lain sudah melarang gutkha dalam beberapa pekan terakhir.
Tapi seperti yang dilaporkan Shaikh Azizur Rahman dari Kolkata, aktivis anti-tembakau menuntut pelarang secara nasional.
Devender Singh adalah seorang guru yang alih profesi menjadi jurnalis warga.
Ia telah berkampanye selama tiga tahun terakhir menentang tembakau kunyah di saluran televisi.
Dalam iklannya ia berkata Jangan kunyah gutkha, berbahaya bagi kesehatan Anda.
Selama bertahun-tahun, ia adalah pencandu tembakau sampai dokternya menemukan sel kanker di pita suaranya.
Saya bicara dengan bantuan alat yang dipasang di kerongkongan. Suara asli saya yang dulu dikenal orang sudah tidak ada lagi. Saya mengalami semua ini karena mengkonsumsi gutkha.
Gutkha terdiri dari campuran tembakau, pinang, kapur sirih dan bahan lainnya.
Semua bahan itu penyebab kanker dan kecanduan.
Basir Khan, 32 tahun, adalah seorang pengemudi becak motor. Ia sudah mengunyah gutkha selama lima tahun.
Merokok membuat saya tersedak jadi saya tidak suka rokok. Saya lebih suka tembakau kunyah. Tapi tembakau kunyah tradisional yang dibuat dari daun tembakau kering sangat kuat. Menyiapkannya juga lebih sulit. Sementara, gutkha lebih ringan. Rasanya manis dan baunya harum. Dan bisa langsung dikonsumsi. Jadi seperti yang lain saya lebih suka gutkha.
Tidak hanya orang dewasa yang kecanduan gutkha, tapi juga sekitar lima juta anak-anak India di bawah usia 18 tahun.
Dan jumlah ini terus berkembang pesat, kata Dr Srinath Reddy, Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat di India.
26 persen anak usia 15 tahun mengkonsumsi tembakau kunyah. Jumlah anak-anak dan perempuan yang mengkonsumsinya diperkirakan meningkat. Jika Anda lihat, 18 persen perempuan mengkonsumsi tembakau sementara hanya dua persen perempuan yang merokok. Selain itu, makin banyak anak-anak yang mengkonsumsi tembakau kunyah.
Sangat mudah untuk menemukan gutkha di penjuru India. Harganya pun murah, kurang dari Rp 500 per bungkus.
Tapi penarik becak, Saddam Hossain, 20 tahun, berharap ia dulu tidak pernah mencoba gutkha.
Ia kini mengidap kaker mulut dan merasa sakit bila bicara.
Dari umur 7 atau 8 tahun, saya mulai pakai gutkha. Rasanya enak dan dijual di mana-mana. Kapanpun saya punya uang, saya akan beli gutkha. Beberapa tahun lalu mulut saya terasa sakit. Lalu saya ke dokter. Dokter mengirim saya ke rumah sakit khusus. Beberapa pekan lalu, dokter bilang kondisi saya sulit diobati dan pengobatannya mahal. Saya tidak punya uang untuk berobat. Saya melakukan kesalahan besar karena mengkonsumsi gutkha.
Setiap tahun, tembakau membunuh satu juta orang India. Dan gutkha sendiri menyebabkan 80 ribu kasus kanker mulut setiap tahun angka ini tertinggi di dunia.
Karena angka kasus kanker yang sudah mengkhawatirkan, April lalu, pemerintah Negara Bagian Madhya Pradesh melarang pembuatan, penyimpanan, penjualan dan pemakaian gutkha.
Sepuluh negara bagian lainnya sudah melarang gutkha dalam beberapa pekan terakhir.
Juru kampanye anti-gutkha Dr Sekharesh Ghoshal, mengatakan pelarang secara nasional adalah satu-satunya cara menghentikan orang menggunakan gutkha.
Tidak diragukan lagi gutkha meningkatkan kasus kanker di negara ini. Para pemakai gutkha meludah di mana-mana - di jalan, di kantor, pasar atau kereta api. Itu menyebarkan banyak penyakit infeksi dan banyak tempat publik jadi tampak jorok. Kami menyambut baik larangan itu, karena kami tidak melihat cara lain untuk mengekang kecanduan fatal ini di kalangan masyarakat. Namun, larangan gutkha di beberapa negara bagian tidak akan membantu kecuali semua negara bagian melarangnya.
Belum ada negara bagian yang menjatuhkan hukuman bagi yang mengunyah gutkha.
Aturan lebih difokuskan pada mereka yang membuat, menyimpan atau menjual tembakau kunyah. Yang tetangkap akan dihukum enam bulan penjara atau didenda Rp 190 juta.
Tapi walau dilarang, masyarakat masih membeli gutkha yang diselundupkan dari negara bagian lain.
Anak-anak Rani Haldar masih mengunyah gutkha.
Ketiga putra saya masih mengkonsumsi gutkha. Mereka mendapatkannya dengan mudah karena toko yang menjualnya ada dimana-mana. Itu buruk bagi kesehatan mereka. Tapi mereka tidak mau mendengarkan peringatan saya. Gutkha harus dilarang di negara bagian ini. Kalau tidak, saya tidak akan bisa memaksa anak-anak saya untuk menjauh dari kecanduan berbahaya ini.
Agan pengen gaya Gutka hota hota hai apa gangnam Style?
semoga jd bahan diskusi yg menarik
Spoiler for "SUMBER":
buka juga link referensi yang lain!
Quote:
0
1.1K
Kutip
0
Balasan
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan